Pages

Powered by Blogger.
 
Friday, October 29, 2010

Penting, Kursi yang Ergonomis

[ Jum'at, 20 Agustus 2010 ]

KURSI merupakan salah satu perabot yang tidak hanya dipengaruhi sisi estetika. Kursi juga harus memenuhi fungsi ergonomi. Maksudnya, aspek kenyamanan saat digunakan harus tepat. Karena itu, ukuran, bentuk, serta bahan benar-benar harus diperhatikan. Apalagi kursi yang intensitas serta durasi pemakaiannya cukup panjang.

Misalnya, kursi untuk kerja. Secara dimensi ukuran, kursi kerja dan kursi makan memiliki kesamaan. Tinggi dudukan sekitar 45 cm dari lantai. Sebab, kursi dipakai bersama meja yang tingginya sekitar 75 cm. Itu masih menyisakan ruang antara meja dan paha hingga memungkinkan gerakan bebas.

Begitu pula kemiringan sandaran. Idealnya, sandaran dan dudukan membentuk sudut 115 derajat. Sudut tersebut membuat postur tubuh tetap tegak, namun tidak terlalu tegang. ''Patokan itu memperhitungkan ukuran tubuh secara rata-rata,'' kata Tyo Tanaka, praktisi desainer interior di Surabaya.

Hanya, karena dipakai dalam durasi lebih lama, lebih baik pilih kursi kerja yang memiliki adjustment atau bagian-bagian yang bisa disesuaikan. Misalnya, tinggi rendah dudukan serta tingkat kemiringan sandaran. ''Kursi kerja bisa dipakai sampai delapan jam. Nah, ketika makan, hanya diduduki sekitar sejam,'' tegas Tyo.

Durasi itu pula yang membuat kursi kerja lebih baik memiliki arm rest. Disebut begitu karena memungkinkan lengan untuk beristirahat setelah capai mengetik atau mengerjakan sesuatu di meja. ''Kalau kursi makan pakai arm rest tidak masalah. Tidak pakai juga tidak apa-apa,'' kata alumnus Fakultas Seni dan Desain UK Petra Surabaya itu.

Perhitungan ergonomi kursi sangat dipengaruhi postur tubuh pengguna. Karena itu, bila ingin membeli kursi yang akan dipakai keluarga, tidak ada salahnya mencoba lebih dulu. ''Postur orang kan tidak ada yang sama,'' tegas pria yang mengelola konsultan interior Artmosphere tersebut.

Sisi kenyamanan juga memengaruhi pemilihan bahan. Jika dipakai dalam waktu lama, pilih kursi yang memiliki bantalan. Baik kursi kerja, kursi makan, maupun kursi untuk ruang tamu. Jika intensitas pemakaian tinggi, pilih bantalan atau sandaran yang tidak mudah kotor. Atau, setidaknya mudah dicuci.

Sementara itu, pemilihan material rangka kursi lebih banyak dipengaruhi sisi estetika. Misalnya, kesesuaian dengan konsep ruang. Bisa juga pertimbangan faktor kekuatan. Contohnya, kursi untuk tempat publik lebih baik menggunakan material rangka dari besi atau kayu. Sebab, orang yang memanfaatkan kursi itu cukup banyak dan ukuran tubuhnya beragam. (any/c5/nda)

0 comments:

Post a Comment

Updates Via E-Mail

Labels