AS Eksekusi Pembunuh Dua Orang

SALT LAKE CITY - Ronnie Lee Gardner menerima ''karma'' kemarin dini hari (18/6). Warga Amerika Serikat (AS) yang dua kali melakukan pembunuhan dengan cara menembak itu menemui ajalnya di hadapan regu tembak. Eksekusi terhadap pria 49 tahun tersebut menjadi hukuman pertama di Negara Bagian Utah, sejak Mahkamah Agung (MA) AS memberlakukan kembali hukuman mati pada 1976.

"Saya tidak punya. Tidak," kata Gardner saat diminta mengungkapkan permintaan terakhirnya menjelang eksekusi. Kemudian petugas memasangkan tudung kepala warna hitam ke kepalanya. Tepat pukul 00.15 waktu setempat, lima penembak jitu yang diberi mandat mengeksekusi Gardner menjalankan tugas mereka. Mereka mengarahkan tembakan ke dada target.

Gardner yang dua tangannya diikat ke belakang pun langsung terkulai. Dua menit kemudian, tepatnya pukul 00.17 waktu setempat, dia dinyatakan tewas. Sementara itu, lima penembak jitu yang hanya berjarak sekitar 7,5 meter dari Gardner tetap terpaku di tempat masing-masing. Senapan Winchester kaliber 30/30 yang mereka gunakan untuk memberondongkan peluru ke dada target pun masih disandang.

"Saya menentang apa yang dia (Gardner) lakukan atau apa yang mereka (regu tembak) lakukan. Tapi, saya lega karena akhirnya dia bisa bebas," ungkap Randy, saudara laki-laki Gardner, dalam wawancara dengan Associated Press setelah eksekusi. Menurut dia, sejak melakukan dua pembunuhan pada 1984 dan 1985, Gardner menjadi sangat tertekan. Apalagi, dia mendekam lama di penjara.

Eksekusi pertama yang dilakukan di Negeri Paman Sam dalam kurun 14 tahun terakhir itu juga disaksikan perwakilan media. Mereka sengaja diundang untuk menyaksikan jalannya eksekusi. Namun, mereka dipisahkan dari kerabat dan keluarga korban pembunuhan Gardner yang juga diminta hadir kemarin. Dengan mata kepala sendiri, mereka melihat Gardner berjalan menuju lokasi eksekusi dari ruang tahanan.

Gardner yang divonis mati setelah mengakui dua pembunuhan yang didakwakan kepadanya memang memilih mengakhiri hidupnya di depan regu tembak. "Saya memilih dieksekusi regu tembak saja," katanya saat diminta memilih metode eksekusi.

Pada 1984 Gardner menembak mati seorang bartender bernama Melvyn Otterstrom. Atas kasus itu, dia ditahan. Namun, saat menjalani sidang kasus pembunuhan Otterstrom di Pengadilan Salt Lake City pada 1985, Gardner kembali berulah. Dia berusaha melarikan diri dari ruang sidang dengan menembak mati penuntut Michael Burdell. (hep/c7/dos)