[ Sabtu, 19 Juni 2010 ]
Dalam lawatan pertamanya sejak kembali dilantik sebagai presiden itu, Karzai mengimbau pemerintahan Perdana Menteri (PM) Naoto Kan supaya menanamkan modal di tambang mineral Afghanistan. "Jika Arab Saudi menjadi pusat minyak dunia, Afghanistan akan menjadi pusat litium. Dan, kami membuka pintu selebar-lebarnya kepada Jepang untuk ikut berpartisipasi dalam eksplorasi litium kami," katanya.
Kepada Kan, Karzai mengatakan bahwa kandungan mineral penting dalam produksi alat-alat elektronik itu jauh lebih besar daripada prediksi AS. Pemimpin 52 tahun tersebut optimistis nilai tambang mineral Afghanistan mencapai USD 3 triliun (sekitar Rp 27.255 triliun). Klaim Karzai itu bersumber pada laporan resmi Kementerian Pertambangan Afghanistan.
Selain litium, Badan Geologi AS juga mengungkapkan menemukan sejumlah besar kandungan bijih besi, tembaga, emas, merkuri, dan kobalt. "Secara moral, Afghanistan wajib memprioritaskan negara-negara yang banyak membantu kami dalam kesulitan yang kami alami beberapa tahun terakhir," kata Karzai. (hep/c9/dos)
0 comments:
Post a Comment