SINGAPURA - Hujan lebat yang mengguyur Singapura kemarin (16/6) mengakibatkan banjir di seantero negara kota tersebut. Bahkan, banjir kemarin dinyatakan sebagai yang terburuk atau terparah di Singapura dalam 26 tahun terakhir.
Selain menenggelamkan kawasan belanja utama, banjir tersebut memutus arus transportasi dan lalu lintas. Petugas penyelamat mengevakuasi sekitar 70 penumpang mobil maupun bus yang terendam banjir di Orchard Road. Padahal, kawasan itu selama ini merupakan lokasi mal dan pusat perbelanjaan kelas atas yang menjadi tujuan favorit wisatawan.
Selain itu, salah satu jalan bebas hambatan atau jalan tol di Singapura terpaksa ditutup beberapa jam. Itu terjadi karena akses menuju jalan tol tersebut terendam banjir. Selain itu, sebuah pohon yang jatuh di tengah hujan dan badai menghalangi arus lalu lintas di jalan tol tersebut.
Menurut laporan Bloomberg, kawasan lain yang terendam banjir adalah Coronation Road West, Fourth Avenue, Kings Road, Kheam Hock Road, dan Veerasamy Road. Seluruh jalan itu berada di pusat kota.
Pasukan Pertahanan Sipil (Civil Defence Force) Singapura memastikan tidak ada korban jiwa maupun luka dalam musibah tersebut. Public Utility Board mengumumkan bahwa banjir terjadi setelah hujan sangat lebat dengan curah empat inci (10 sentimeter) mengguyur Singapura selama dua jam sejak pukul 09.00 hingga pukul 11.00 kemarin.
''Ini merupakan banjir terburuk di wilayah kami sejak 1984 (26 tahun lalu),'' kata Yap Kheng Guan, direktur Public Utility Board, dalam siaran televisi. ''Kami telah membersihkan dan membenahi saluran yang tersumbat. Tetapi, kami akan menginvestigasi mengapa banjir itu terjadi,'' lanjutnya.
Banjir merupakan hal yang sangat jarang terjadi di Singapura. Negeri yang dipimpin PM Lee Hsien Loong itu sangat membanggakan fasilitas dan infrastrukturnya yang tertata bagus.
Tetapi, genangan air setinggi dua kaki (0,61 meter) kemarin menyulitkan sejumlah toko yang berada di bawah jalan di mal Liat Towers. Mobil-mobil juga nyaris tenggelam oleh genangan air di Orchard Road. Untungnya, kondisi itu tak berlangsung terlalu lama. Siang setelah hujan reda, genangan banjir yang merendam sejumlah bangunan dan pusat perbelanjaan dipompa. Lantas, genangan air dialirkan ke saluran.
Perusahaan ritel RSH Ltd. menyatakan bahwa jaringan toko Massimo Dutti milik mereka di Liat Towers merugi akibat terendam banjir. ''Untungnya, toko itu beserta seluruh isinya sudah diasuransikan,'' kata perusahaan tersebut.
Starbucks Corp., Hermes International SCA, dan Inditex SA (pemilik jaringan fashion Zara) termasuk perusahaan lain yang rugi akibat banjir. Mereka memiliki gerai di Liat Towers.
Kendati begitu, transportasi kereta api tidak sampai terganggu. SMRT Corp., perusahaan yang mengoperasikan jasa layanan kereta api, tetap beroperasi. (AP/c4/dwi)
Selain menenggelamkan kawasan belanja utama, banjir tersebut memutus arus transportasi dan lalu lintas. Petugas penyelamat mengevakuasi sekitar 70 penumpang mobil maupun bus yang terendam banjir di Orchard Road. Padahal, kawasan itu selama ini merupakan lokasi mal dan pusat perbelanjaan kelas atas yang menjadi tujuan favorit wisatawan.
Selain itu, salah satu jalan bebas hambatan atau jalan tol di Singapura terpaksa ditutup beberapa jam. Itu terjadi karena akses menuju jalan tol tersebut terendam banjir. Selain itu, sebuah pohon yang jatuh di tengah hujan dan badai menghalangi arus lalu lintas di jalan tol tersebut.
Menurut laporan Bloomberg, kawasan lain yang terendam banjir adalah Coronation Road West, Fourth Avenue, Kings Road, Kheam Hock Road, dan Veerasamy Road. Seluruh jalan itu berada di pusat kota.
Pasukan Pertahanan Sipil (Civil Defence Force) Singapura memastikan tidak ada korban jiwa maupun luka dalam musibah tersebut. Public Utility Board mengumumkan bahwa banjir terjadi setelah hujan sangat lebat dengan curah empat inci (10 sentimeter) mengguyur Singapura selama dua jam sejak pukul 09.00 hingga pukul 11.00 kemarin.
''Ini merupakan banjir terburuk di wilayah kami sejak 1984 (26 tahun lalu),'' kata Yap Kheng Guan, direktur Public Utility Board, dalam siaran televisi. ''Kami telah membersihkan dan membenahi saluran yang tersumbat. Tetapi, kami akan menginvestigasi mengapa banjir itu terjadi,'' lanjutnya.
Banjir merupakan hal yang sangat jarang terjadi di Singapura. Negeri yang dipimpin PM Lee Hsien Loong itu sangat membanggakan fasilitas dan infrastrukturnya yang tertata bagus.
Tetapi, genangan air setinggi dua kaki (0,61 meter) kemarin menyulitkan sejumlah toko yang berada di bawah jalan di mal Liat Towers. Mobil-mobil juga nyaris tenggelam oleh genangan air di Orchard Road. Untungnya, kondisi itu tak berlangsung terlalu lama. Siang setelah hujan reda, genangan banjir yang merendam sejumlah bangunan dan pusat perbelanjaan dipompa. Lantas, genangan air dialirkan ke saluran.
Perusahaan ritel RSH Ltd. menyatakan bahwa jaringan toko Massimo Dutti milik mereka di Liat Towers merugi akibat terendam banjir. ''Untungnya, toko itu beserta seluruh isinya sudah diasuransikan,'' kata perusahaan tersebut.
Starbucks Corp., Hermes International SCA, dan Inditex SA (pemilik jaringan fashion Zara) termasuk perusahaan lain yang rugi akibat banjir. Mereka memiliki gerai di Liat Towers.
Kendati begitu, transportasi kereta api tidak sampai terganggu. SMRT Corp., perusahaan yang mengoperasikan jasa layanan kereta api, tetap beroperasi. (AP/c4/dwi)
0 comments:
Post a Comment