Pages

Powered by Blogger.
 
Wednesday, October 20, 2010

Melihat dari Dekat Markas Casa Azzurri


NAMA Casa Azzurri pertama diperkenalkan pada Piala Dunia 1998 di Prancis. Setelah itu, di setiap perhelatan Piala Dunia dan Piala Eropa (Euro), Italia menamai markasnya dengan Casa Azzurri yang berarti rumah Azzurri (Azzurri merupakan julukan timnas Italia).

Nah, pada Piala Dunia 2010, Casa Azzurri berlokasi di Cornwill Hill College, Irene, Pretoria. Lokasinya mudah dijangkau. Dari jalan tol ke arah Pretoria, lalu mengambil arah keluar ke timur ke Nellmapius Drive. Setelah menyusuri jalanan tak sampai lima kilometer, terlihat beberapa billboard dengan hiasan bendera Italia. Dua di antaranya di pasang di sisi kanan dan kiri pintu gerbang Cornwall Hill yang luasnya sekitar 25 hektare.

Begitu memasuki halaman, ada tujuh mobil niaga warna putih yang berhias bendera Italia. Mobil merek Fiat itu merupakan kendaraan operasional timnas Italia. Khususnya antar-jemput pelatih maupun pemain Italia yang akan tampil di konferensi pers di Casa Azzurri.

Mereka biasanya dijemput dari Southdowns College yang lokasinya dua kilometer dari Cornwall Hill. Di sisi lain, penginapan Italia berada di Leriba Loudge, Centurion, sekitar 16 kilometer arah utara pusat kota Pretoria.

Cukup menunjukkan ID Card Piala Dunia 2010, Jawa Pos melenggang masuk ke Casa Azzurri. Tiga cewek cantik di meja tengah lobi menyapa dengan ucapan bienvenuto (selamat datang).

Suasana ramai ada di ruang tengah. Ruang itu disulap menjadi arena penuh hiburan. Ada dua ajang permaian fusbal yang dilengkapi televisi flat di dinding. Yang menarik, ada ruang lapang mirip restoran. Di sana ada panggung lengkap dengan alat musik, televisi flat, plus deretan kursi dan sofa.

''(Ruang) itu tadinya hal sekolah yang diubah dengan konsep pub & resto. Anda bisa berkaraoke kalau mau," kata Diego Antonozio, team media officer Casa Azzurri, kepada Jawa Pos.

Ruang tengah itu juga dilengkapi bar dan minibar dengan sepuluh meja serta dua tempat duduk tinggi. Sejurus kemudian, dua cewek tersebut menawarkan kertas taruhan. Di kertas itu ada tiga laga dengan tiga opsi. Tinggal memberikan tanda silang di pilihan menang, seri, atau kalah. ''Ini sekadar iseng, tidak pakai uang. Hadiahnya makan sepuasnya di sini," kata Fiona Gazzarini, 19, satu di antara dua cewek tersebut.

Hiburan lainnya ada di halaman belakang. Salah satunya adalah ajang permainan fusbal superpanjang yang bisa diikuti sampai 14 orang karena ada 28 pegangan di kedua sisinya. Fusbal normal hanya diikuti empat orang (delapan pegangan). ''Fusbal itu dibawa langsung dari Italia. Inilah ciri khas Casa Azzurri," jelas Antonozio.

Ruang paling belakang Casa Azzurri adalah media center sekaligus ruang konferensi pers. Kapasitas masing-masing ruang memang tidak seluas kamp Brazil di The Fairway, Randburg, Johanesburg. Namun, di media center disediakan ruang fotokopi. Juga tersedia tumpukan kartu pos bergambar para pemain Italia. Kamarin kartu pos yang tersedia bergambar Giorgio Chiellini, Salvatore Bocchetti, Angelo Palombo, dan Morgan de Sanctis.

Di Casa Azzurri, Jawa Pos bertemu Demetrio Albertini, mantan bintang timnas Italia yang kini menjadi wakil presiden FIGC (Federasi Sepak Bola Italia). Karena bersiap pergi, Albertini hanya bisa menjawab dua pertanyaan.

''Saya sekadar berkunjung ke sini. Saya ada tugas lain di luar," kata Albertini. ''Peluang Italia? Anda bisa tanya di dalam," tutur pemain yang pensiun sebagai pemain pada Desember 2005 itu. Di dalam yang dimaksud Albertini adalah sesi konferensi pers yang menghadirkan allenatore (pelatih) Italia Marcello Lippi. (dns/c3/ca)

0 comments:

Post a Comment

Updates Via E-Mail

Labels