Pages

Powered by Blogger.
 
Friday, October 8, 2010

Hari Pertama SNM PTN tanpa KendalaHari Pertama SNM PTN tanpa Kendala

[ Kamis, 17 Juni 2010 ]
Hari Pertama SNM PTN tanpa Kendala
SURABAYA - Praktik perjokian yang diantisipasi panitia seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNM PTN) tak terbukti kemarin (16/6). Ujian untuk menembus kursi kampus negeri yang berlangsung serentak di 18 tempat di Surabaya berlangsung relatif lancar.

Koordinator Panitia Lokal Surabaya Imam Mustofa menjelaskan, sehari kemarin tak ada laporan kecurangan yang masuk ke panitia. "Ujian hari ini (kemarin, Red) sangat baik. Tak ada kendala yang menghambat," terangnya.

Jumlah kehadiran peserta juga cukup baik. Di antara 30.131 peserta yang terdaftar, yang tak hadir hanya sekitar 300 orang. "Keseriusan peserta mengikuti ujian cukup tinggi," katanya.

Dia memprediksi bahwa 300 orang itu memilih tak ikut karena saat pendaftaran via online mereka melakukan kesalahan mengunggah foto diri. Panitia mendapati sejumlah peserta yang memasang foto/gambar tokoh-tokoh film kartun. "Tapi, kami sudah berusaha menghubungi mereka via telepon. Mungkin karena malu, mereka memilih tak ikut ujian," papar pria yang juga menjabat direktur kemahasiswaan Universitas Airlangga (Unair) tersebut. Memang, imbuh Imam, jumlah peserta yang iseng mengunggah foto mencapai 300-an orang.

Peserta yang terlambat datang juga tak seberapa. Panitia memperbolehkan mereka masuk karena ada toleransi waktu. Panitia tak menemukan peserta yang pura-pura tersesat masuk ruang ujian, seperti yang sempat diwaspadai sebagai joki. Misalnya, peserta seharusnya ujian di ITS, tapi mereka mendatangi Unair.

Beberapa kendala teknis, jelas dia, di antaranya adalah peserta lupa membawa ijazah atau KTP. "Yang begitu, di hari pertama, mereka boleh ujian. Tapi, di hari kedua besok (hari ini), mereka harus bisa menunjukkan," tandasnya.

Ada salah seorang peserta, terang Imam, yang tak membawa ijazah. Namun, dia tak bisa mengambil dengan dalih rumahnya di Magetan. "Ya, kami minta entah bagaimana caranya untuk mengambil. Solusinya, bisa melibatkan saudaranya untuk mengantar ke Surabaya," tuturnya. Bila pada hari kedua tetap tak bisa menunjukkan ijazah, mereka akan didiskualifikasi. "Tetap saja boleh ujian, tapi kami diskualifikasi," tegasnya.

Sistem penilaian SNM PTN tahun ini sama dengan tahun lalu, yakni jawaban benar dikalikan empat, salah negatif satu, dan jawaban kosong nol. Sistem penilaian itu tak memungkinkan peserta yang asal jawab menembus PTN.

Untuk SNM PTN tahun ini, panitia juga menerapkan sistem penilaian presentil. Maksudnya, kampus menetapkan passing grade untuk bisa duduk di bangku jurusan yang dituju. "Menembus kedokteran, ada nilainya, matematika berapa, bahasa Inggris berapa, dan IPA berapa," jelasnya. Sistem itu tak memungkinkan mahasiswa yang mendapat nilai maksimal di hari pertama, namun jeblok di hari kedua, bisa mulus menembus bangku kuliah yang diimpikan.

Lembar jawaban SNM PTN akan dikirimkan ke ITS untuk diverifikasi. "Kami kirimkan langsung," ucapnya. PTN seluruh Indonesia yang bergabung SNM PTN harus menyerahkan kepada kepanitiaan di ITS. Sebab, ITS memang ditunjuk sebagai tempat koreksi seluruh lembar jawaban dari seluruh Indonesia. "Setelah hasil rampung, kami akan konsolidasi nasional dan mengumumkan ke publik," terangnya. (git/rio/lis/sat/c9/nw)

0 comments:

Post a Comment

Updates Via E-Mail

Labels