Setelah kejadian itu, Boateng menjadi musuh nomor satu warga Jerman. Sebelumnya, dia dicap sebagai pengkhianat Jerman karena lebih memilih memperkuat timnas Ghana yang merupakan asal sang ayah.
Dengan skill bagus yang dimiliki gelandang serang 23 tahun itu, beberapa kali dia diminta memperkuat timnas Jerman. Tapi, Boateng memilih Ghana meski pernah menjadi andalah timnas Jerman U-15 dan U-21.
Dengan background seperti itu, Boateng akan menjadi pusat perhatian saat Ghana bentrok melawan Jerman dini hari nanti. Meski begitu, Manajer Timnas Jerman Oliver Bierhoff meminta para pemainnya menahan diri dengan tidak menjadikan Boateng sebagai target. ''Saya tidak berpikir itu menjadi hal bagus bagi kami," kata Bierhoff sebagaimana dilansir situs FIFA.
''Tim harus mengabaikan siapa yang memperkuat Ghana. Kami harus tetap konsentrasi ke pertandingan dan menghidari provokasi. Kami tidak bermain melawan Kevin-Prince Boateng, tapi melawan Ghana," tutur mantan bintang AC Milan tersebut.
Sementara itu, arsitek Ghana Milovan Rajevac menyatakan akan menurunkan Boateng sejak menit awal. ''Kontribusinya kepada tim luar biasa. Dia berlari jauh dan Boateng adalah pemain serbaguna. Kami banyak terbantu dengan memilikinya. Dia gelandang yang sangat berbahaya," kata Rajevac.
Pertandingan itu akan lebih emosional bagi Boateng seandainya pelatih Jerman Joachim Low memainkan saudara tirinya, Jerome Boateng, yang masuk skuad Panser. (ali/c7/ca)
0 comments:
Post a Comment