Berita adalah laporan tentang suatu kejadian atau peristiwa. Untuk menjadi sebuah berita, sebuah peristiwa harus punyai nilai atau kriteria layak berita. Tiap media bisa jadi memiliki nilai berita yang berbeda, misalnya waktu, kedekatan, humor, rohani, aneh, sex, misteri, ekonomi, politis, konflik, akibat, penting, perubahan, menyentuh kemanusiaan, seni, dlsb.
Parakitri Simbolon dalam bukunya Vademekum Wartawan meringkas nilai berita dengan jembatan keledai CHoPPT:
C = consequences, besar-kecilnya dampak peristiwa terhadap orang-orang
H = human interest, menarik-tidaknya dari segi ragam cara hidup orang
P = prominence, besar-kecilnya ketokohan manusia dalam peristiwa
P = proximity, jauh-dekatnya lokasi peristiwa dari pembaca
T = timeliness, baru-tidaknya atau penting-tidaknya suatu peristiwa itu bagi pembaca
Nah, secara umum langkah-langkah yang dilakukan reporter hingga sebuah peristiwa menjadi berita adalah:
1. Temukan peristiwa atau jalannya cerita
2. Konfirmasi, cek dan ricek peristiwa
3. Tentukan sudut pandang (angle)
4. Ciptakan lead (bagian awal berita)
5. Tulis berita yang berunsur berita: 5W + 1H, what, when, where, why, who, how.
6. Perdalam/perkaya laporan (indepth), misal dengan investigasi, wawancara tambahan, riset dokumentasi, dsb (jika diperlukan atau ada waktu)
7. Edit berita (atau umumnya menjadi tugas editor media)
Dalam Understanding Media: The Extensive of Man, Mc Luhan menulis bahwa, semua hal yang disajikan media massa adalah perpanjangan alat indra kita untuk peroleh sesuatu informasi yang tidak kita alami secara langsung. Sedang tugas “seorang wartawan dalam menghadapi sumber berita dan menyusun uraian fakta,” menurut Romo Mangunwijaya, “harus berdiri pada titik netral, sehingga bersifat adil, jujur, obyektif dan tidak memihak
0 comments:
Post a Comment