Dia menceritakan, KJ (Khadijah) Psychoterapy Centre bermula dari problem multicomplex yang dihadapi mahasiswa. Mulai masalah akademis, pribadi, keluarga, social, hingga ekonomi. ''Waktu itu curhat terbatas pada lingkup mahasiswa dan rekan-rekan internal kampus,'' ujar dosen psikologi dan agama di IAIN itu.
Karena klien berdatangan dari luar kampus, KJ Psychoterapy Centre melebarkan sayap. ''Saya harus siap dihubungi kapan saja,'' katanya. Suatu ketika, ibu dua anak itu mendapat telepon dari klien dini hari pukul 04.00. Karena merasa aneh, Uchy mengatakan salah sambung.
''Begitu telepon diangkat, setelah mengucap salam, si klien nangis duluan,'' ungkapnya. Ketika telepon ditutup, klien menelepon kembali dan menjelaskan keperluannya. Setelah paham apa yang diinginkan, Uchy mendengarkan curhat selama satu jam. ''Kaki sampai naik kursi,'' kenangnya. (may/c4/nda)
0 comments:
Post a Comment