Di antaranya kursus membuat bros yang diikuti anak asuh SMP dan SMK. Training cleaning service diikuti oleh anak-anak asuh SMK dan kursus payet. ''Kegiatan itu bertujuan untuk membuat anak-anak mandiri,'' kata Evi Zelena H.Z, sekretaris Yayasan Lathifatul Qolbi.
Memang, kemandirian anak merupakan salah satu tujuan yang ingin dicapai yayasan. Bila anak asuh punya kemandirian dan keterampilan, mereka lebih leluasa menentukan arah setelah lulus sekolah. Terutama, mereka yang ingin bekerja. ''Paling tidak, dengan memiliki keterampilan, mereka bisa bekerja. Berbeda halnya dengan yang belum memiliki bekal,'' ujar Prendjak.
Tapi, bekerja bukan satu-satunya pilihan bagi anak asuh. Sebab, mereka yang berprestasi bisa melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Tentu, itu terjadi bila mereka lolos seleksi. ''Jadi, mulai sekarang, kami harus benar-benar memantau perkembangan tiap anak,'' tutur wanita 52 tahun tersebut.
Bagi yang berprestasi dan ingin bersekolah hingga perguruan tinggi, yayasan memberikan les tambahan. Hal tersebut dapat dilaksanakan. Kini ada seorang anak asuh yang melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah. (may/c8/nda)
0 comments:
Post a Comment