''Kami bentuk perusahaan patungan. Sahamnya 51 persen milik Midea (Tiongkok) dan 49 persen milik PT Maco Amangraha (Indonesia),'' ujar Presdir PT Midea Indonesia Jino Sugianto kemarin (23/6). Total investasi awal yang diperlukan untuk menggarap pasar Indonesia USD 2 juta (sekitar Rp 18,2 miliar).
Salah satu alasan Midea masuk Indonesia adalah besarnya pasar elektronik yang belum tergarap. Menurut Jino, berdasar data Electronic Marketer Club (EMC), penjualan pada tahun lalu mencapai Rp 23 triliun. Angka tersebut diperkirakan belum sepenuhnya terkumpul dari beberapa produsen elektronik. ''Paling 80 persen dari total yang ada.''
Tahun ini, penjualan elektronik di Indonesia diperkirakan Rp 28 triliun lebih atau meningkat 21 persen daripada sebelumnya. Di samping itu, perekonomian Indonesia stabil dan tumbuh positif. ''Pertumbuhan ekonomi cukup tinggi, sama seperti Tiongkok dan India. Politik tenang, inflasi tidak terlalu tinggi, kurs rupiah stabil. Itu yang jadi kepercayaan kami,'' ungkapnya.
Midea akan menggebrak pasar Indonesia dengan membuka lima kantor cabang. Yaitu, di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Denpasar. Ekspansi itu terus berlanjut pada tahun depan. (wir/c6/oki)
0 comments:
Post a Comment