NGOBROL DENGAN GUS DUR DARI ALAM KUBUR |
Judul Buku : NGOBROL DENGAN GUS DUR DARI ALAM KUBUR
Penulis : Argawi Kandito
Kata Pengantar : M. Jadul Maula
ISBN 10 : 979-8452-75-5
ISBN 13 : 978-979-8452-75-8
Halaman : xxvi + 180 hlm
Kertas / Ukuran : Book Paper / 13,5 x 20,5 cm
Cetakan : I, Agustus 2010
Katagori : Agama / Spiritual
Penerbit : PUSTAKA PESANTREN Yogyakarta
Harga : Rp. 42.500,- BOLEH dikatakan, apa yang tersaji dalam buku ini ibarat tombak bermata dua. Yang satu menusuk ke arah kepala (rasio), sementara yang lain merenggut ke kedalaman dada (ruhani). Pemikiran-pemikiran (arwah) Gus Dur yang (semakin) cemerlang dan (karena beliau telah wafat) jauh dari tendensi politis, mau tidak mau akan membawa kita kepada pencerahan tertentu, sedikit ataupun banyak. Itulah “mata tombak yang pertama”.
Sementara itu, cerita-cerita tentang perjalanan di alam kematian, pertemuan-pertemuan Gus Dur dengan arwah para kiai dan tokoh-tokoh besar muslim, juga “gaya jawab” Gus Dur yang tidak berubah dari “gaya jawab” dia sewaktu masih hidup, tidak bisa tidak akan semakin mempertebal keimanan kita : bahwa alam akhirat benar-benar ada, bahwa segenap perbuatan akan mendapatkan balasan yang setimpal, dan bahwa orang-orang yang berjuang di jalan Allah bukannya mati, tetapi mereka tetap hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki (QS. Ali ‘Imran: 169). Dan itulah “mata tombak” yang kedua, mata tombak yang dapat dijadikan api spirit bagi “anak-anak idiologis” Gus Dur untuk meneruskan perjuangan “Sang Bapak”.
= = = = =
Dibandingkan dengan buku-buku tentang Gus Dur yang sudah terbit, buku ini memiliki keunikan dan kelebihan tersendiri. Pertama, karena diambil dari alam hakekat, info-info di dalam buku ini lebih menggambarkan hakekat Gus Dur. Sebab, di alam ruh dia sudah terlepas dari kepentingan-kepentingan duniawi maupun bias dari konjungtur sosial-politik yang terjadi di dunia riil. Kedua, buku ini menggambarkan perkembangan pemikiran Gus Dur yang paling mutakhir. Selain itu, bagi saya, ada hal yang baru dan sangat penting dari buku ini, yaitu penegasan dari Gus Dur sendiri tentang apa yang bisa dirumuskan sebagai “Metode Gus Dur yang Genuin”. (M. Jadul Maula – Budayawan, Ketua LESBUMI Yogyakarta dan Pengasuh PP. Kaliopak Piyungan Yogyakarta)
0 comments:
Post a Comment