Pages

Powered by Blogger.
 
Monday, September 6, 2010

Konsisten Pacu Inovasi

Konsisten Pacu Inovasi
Tahun ini penyelenggaraan Otonomi Awards memasuki tahun kesembilan. Banyak perubahan yang telah didorong even tahunan The Jawa Pos Institute of Pro-Otonomi (JPIP) itu. Sejak didirikan pada 1 April 2001, JPIP bertekad menjadi lembaga independen nirlaba yang secara intensif memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan otonomi daerah. Berpegang pada prinsip tiada kemajuan tanpa kompetisi, lembaga nirlaba yang didirikan Jawa Pos Group tersebut terus berupaya mendorong kemajuan kehidupan ekonomi, sosial, dan politik yang kondusif di daerah. Berikut kilas balik Otonomi Awards 2002-2010.

2002: Gebrakan Pertama

Menandai setahun perjalanan, JPIP menghelat malam anugerah Otonomi Awards (OA) kali pertama pada 25 April 2002. Di tengah tarik-menarik wacana seputar otonomi daerah, JPIP berhasil menampilkan hal baru yang memotivasi pemerintah daerah untuk terus berkarya. Pada tahun pertama itu, JPIP juga melakukan evaluasi melalui forum seminar bertema Otonomi Daerah: Problem, Prestasi, dan Prospek. JPIP berusaha mengidentifikasi potensi dan problem implementasi otonomi daerah di Jawa Timur.

2003: Donor Meeting

Berangkat dari sukses OA perdana, JPIP terus memotivasi daerah untuk melahirkan lebih banyak kreativitas dan inovasi terbaik. Sebagai insentif, JPIP mengadakan donor meeting dan pameran "O" Initiatives pada tahun kedua. Berbagai inovasi daerah pun dipromosikan ke dunia internasional melalui wakil lembaga donor. Lebih dari itu, kegiatan yang dihelat pada 19 April 2003 itu pun menjadi forum penjajakan kerja sama antara lembaga donor dan pemerintah daerah. Gambaran potensi setiap daerah ditampilkan melalui "O" Good Practices Fair. Hasilnya, tidak sedikit lembaga donor yang kemudian tertarik memberikan dukungan kepada program daerah.

2004: Memantau Kinerja DPRD

Pada OA 2004, JPIP juga memonitor dan mengevaluasi kinerja DPRD 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur. Terdapat empat parameter yang disiapkan oleh JPIP untuk memonitor kinerja lembaga legislatif daerah. Yaitu, kinerja fungsional (functional performance), peran dalam perubahan (agent of change performance), peran dalam alokasi sumber daya (distributive performance), dan kinerja membangun kepercayaan publik (trust building performance). Monitoring dan evaluasi DPRD itu ditradisikan setiap akhir tahun periode.

Pada tahun ketiga, OA dihelat menjelang pelaksanaan pemilihan presiden langsung. Karena itu, seminar OA 2004 pada 28 April 2004 juga mengundang capres-cawapres. Saat itu Jusuf Kalla yang berpasangan dengan Susilo Bambang Yudhoyono tercatat sebagai satu-satunya calon yang menghadiri sesi pemaparan visi-misi calon presiden. Tahun-tahun berikutnya, OA jadi ajang nostalgia SBY-JK. (bersambung besok) (dayat/dadan/JPIP)

0 comments:

Post a Comment

Updates Via E-Mail

Labels