Pages

Powered by Blogger.
 
Saturday, March 19, 2011

Vga murah Ok! , Murahan No! -



 Part 1

Tak dapat dipungkiri bahwa jenis VGA terlaris di Indonesia adalah VGA kelas value (ekonomis) dengan harga yg berkisar Rp 500 ribu ke bawah ($60 kebawah). Demi mengikuti permintaan pasar, para produsen VGA juga banyak merilis jenis VGA terbaru yg tergolong kelas value. Sehingga dengan dana mepet, kini anda sudah dapat memiliki VGA card anyar seperti Geforce FX5200SE, Radeon 9200SE, dan Geforce4 MX440SE.
Bagaimanakah performa VGA card tersebut bila dibandingkan dgn VGA lawas seperti Geforce 256 DDR? Dan mampukah mereka semua semua menghadapi VGA onboard Xabre 200 yg murah meriah tapi konon mampu mengalahkan semua VGA card kelas value? Simak tawuran masal ini dalam kondisi standard maupun overclock...

KODE "SE" YANG SERINGKALI MENYESATKAN

Banyak konsumen maupun penjual yg sering salah mengartikan kode "SE" pada VGA card. Mereka mengira kode "SE" tsb merupakan singkatan dari "Special Edition" yg menyiratkan kinerja lebih tinggi. Padahal kode "SE" menunjukkan bahwa VGA tersebut tergolong kelas Value (kelas ekonomis).
GeforceFX 5200SE, Radeon 9200SE, dan Geforce4 MX440SE merupakan VGA card yg menyandang gelar "SE" yg harganya berkisar $60 ke bawah (Rp.500 ribu ke bawah).Untuk masuk ke kelas VGA value beberapa cara dilakukan oleh produsennya agar harganya menjadi murah & terjangkau, mulai dari pengurangan feature yg tidak esensial hingga penggantian jenis memory.Cara yg paling umum dipakai untuk menurunkan harga adalah dgn menggunakan memory jenis DDR 64bit. Meski dampak penurunan performanya cukup drastis, namun penurunan harganya juga banyak yaitu berkisar $20-$40, atau lebih murah hampir 50% dibanding VGA serupa yg menggunakan memory DDR 128bit.
Sebagai catatan, harga GeforceFX 5200 non-SE & Radeon 9200 non-SE yg menggunakan memory DDR 128bit harganya berkisar $80 keatas dan tentu tak bisa dikategorikan sebagai VGA kelas value.
GeforceFX 5200 SE Radeon 9200 SE Geforce4 MX440 SE Geforce 256 DDR Xabre200 produsen NVidia ATI NVidia NVidia SiS
core technology 0.15 micron 0.15 micron 0.15 micron 0.22 micron 0.15 micron jenis VGA card VGA card VGA card VGA card Onboard VGA
clock GPU/mem 270/333 200/333 & 200/400 275/333 120/300 200/400
memory type DDR 64-bit
(ekuivalen SDRAM) DDR 64-bit
(ekuivalen SDRAM) DDR 64-bit
(ekuivalen SDRAM) DDR 128-bit DDR 128-bit
memory size 128MB 64MB 64MB 32MB 64MB
DirectX support DirectX 9 DirectX 8.1 DirectX 7 DirectX 7 DirectX 8.1
Pixel Shader versi 2.0 versi 1.4 No support No support versi 1.3
AGP interface AGP 8X AGP 8X AGP 8X AGP 4X AGP 8X
Harga $63 $45 $43 $35 $10

Pada tabel diatas terlihat bahwa pada sebagian besar VGA card kelas value penggunaan DDR-64 bit adalah keharusan agar harganya bisa berada di kisaran $60 ke bawah. Perkecualian adalah Geforce 256 DDR & VGA onboard Xabre 200 yg meski menggunakan DDR 128 bit namun harganya cukup murah. Bila melihat feature pada tabel perbandingan diatas, terlihat bahwa VGA onboard Xabre 200 yg harganya paling murah itu justru yg paling tidak memiliki kelemahan fatal.

SALAH KAPRAH SEPUTAR GAME DENGAN SUPPORT FEATURE DIRECT X 9

Banyak orang awam yg sering menduga bahwa VGA yg hanya mensupport feature DirectX 7 tidak akan bisa dipakai untuk menjalankan game DirectX 8.1 dan Direct X 9. Ini adalah salah kaprah. Sebab hingga saat ini belum ada satupun developer game yg membuat game yg khusus hanya bisa dijalankan pada VGA berfeature DirectX 8.1 atau DirectX 9 saja.
Jadi kalau sebuah VGA tidak mampu mendukung feature DirectX 9 bukan berarti VGA tersebut tidak kompatibel / tidak bisa dipakai utk menjalankan game DirectX 9. Pada kondisi tsb game tetap bisa jalan normal, hanya saja ada beberapa efek pemanis yg dihilangkan.
Asal tahu saja. Game DirectX 9b paling gres seperti Need For Speed Underground saja masih bisa dimainkan dgn normal menggunakan VGA lawas seperti Geforce 256 (Geforce generasi pertama). Jadi jangan khawatir anda tak bisa main game hanya karena anda menggunakan VGA kelas value.Semua game dirancang utk bisa dijalankan meski pada VGA yg hanya support feature DirectX 7sekalipun. Ini tentu supaya game tersebut dapat dinikmati semua orang (supaya laku).
Selama ini hanya software benchmark saja yg dibatasi penggunaannya utk VGA ber-feature DirectX 8.1 & DirectX 9 saja (misal 3DMark2001, 3DMark2003).

FANATISME TERHADAP MERK: MENCERMINKAN KURANGNYA PENGETAHUAN TEKNIS

Artikel ini membahas produk kelas value (ekonomis) dengan merk yg mungkin saja belum anda kenal. Merk seperti ECS/PCCHIPS dan Inno3D memang tidak sepopuler merk ASUS dan VISIPRO. Tak dapat dipungkiri bahwa 2 merk terakhir yg saya sebut ini memang cukup akrab di benak orang awam sekalipun, ini tentu karena gencarnya iklan yg mereka lakukan.
Perlu diingat bahwa kurang populer bukan berarti lebih jelek secara teknis. Justru seringkali merk yg kurang populer malah lebih murah dan lebih unggul secara teknis, sedangkan merk yg lebih populer malah secara teknis kalah tapi harganya lebih mahal akibat tingginya budget iklan mereka.
Meskipun namanya tidak setenar ASUS, namun ECS / PCCHIPS merupakan produsen motherboard terbesar no.1 di dunia. Nama mereka memang tidak dikenal semua orang, karena mereka memang tak terlalu sering ber-iklan tapi lebih banyak memproduksi. Dengan kata lain, mereka adalah perusahaan yg "sedikit bicara tapi banyak bekerja". Volume penjualannya bahkan menempati rangking no.1 di dunia (mengalahkan ASUS).
Bagi konsumen yg buta teknis & tidak mengikuti perkembangan IT, maka dalam membeli barang mereka hanya akan berpatokan pada merk yg akrab di telinga. Jadi keputusan membeli akhirnya bukan didasarkan atas keunggulan teknis tapi karena popularitas merk belaka.
Padahal cukup banyak merk-merk lain di luar sana yg sebenarnya lebih unggul dan lebih murah. Tapi barang-barang seperti itu (barang murah tapi bagus) tentu saja hanya akan diketahui oleh orang yg paham teknis saja. Sedangkan bagi orang yg awam IT mereka akhirnya hanya akan membeli barang yg lebih mahal & lebih populer (tapi belum tentu lebih bagus).

Sama halnya bila seseorang kurang paham dengan dunia otomotif, maka ia tahunya mobil sport yg paling cepat adalah Ferrari. Padahal orang yg akrab dengan dunia balap jalanan tahu bahwa Ferrari dapat dikalahkan oleh sedan jepang Nissan Skyline GTR yg harganya jauh lebih murah.
Begitulah realita hidup...konsumen yg paham seluk beluk teknis selalu akan mendapat barang yg bagus tapi murah. Sedangkan konsumen awam yg ingin mendapat barang bagus, hanya akan mendapat barang yg mahal-mahal saja.


INNO3D GEFORCE FX5200 SE (128MB) : HANYA BERBEKAL DIRECTX 9 BELAKA

Meskipun performa dan kemampuan overcloknya tergolong biasa saja, namun karena dibekali feature DirectX9 anda terpaksa harus menebusnya jauh lebih mahal drpd VGA value yg lain.
Harga: $63 GeforceFX 5200SE memang patut dinobatkan sebagai satu-satunya VGA kelas value yg mendukung feature DirectX 9. Hal ini merupakan suatu daya tarik yg terbukti berhasil menarik minat banyak konsumen.
Tapi tak banyak yg tahu bahwa adanya feature DirectX 9 tersebut sebenarnya hanyalah sebuah trik marketing belaka. Bukan karena support feature tsb tidak benar-benar ada, namun digunakannya feature tsb akan membuat performa VGA ini jadi sangat pelan hingga akhirnya tak layak dipakai utk main game.
Ujung-ujungnya kita terpaksa hanya menggunakan feature DirectX 8.1 saja bila ingin menikmati kinerja yg layak.
Ini berarti adanya dukungan feature DirectX 9 itu sebenarnya sia-sia belaka bagi konsumen, tapi bagi Nvidia adanya feature tsb malah dijadikan alasan untuk menjualnya lebih mahal dibanding VGA kelas value lainnya.
Meski harga GeforceFX 5200SE adalah yg termahal dibanding semua VGA kelas value, namun ini tidak membuatnya menjadi yg paling unggul dalam hal kinerja.Faktor utama yg membuat kinerja GeforceFX 5200SE kurang bagus adalah karena digunakannya memory DDR 64bit yg notabene performanya sangat pelan (setara SDRAM).
Nvidia memutuskan menggunakan memory jenis murahan ini supaya harga VGA cardnya ini dapat diturunkan sehingga masuk ke kategori kelas "value".
Namun keputusan tersebut mengakibatkan VGA card ini nantinya seringkali dipermalukan oleh Geforce generasi yg lebih tua dan bahkan dikalahkan oleh VGA onboard yg harganya jauh lebih murah.

HSF Blue Orb: Sayangnya clock GPU tetap saja tidak dapat digenjot terlau tinggi .
Elixir 5ns: Hanya mampu dipaksa berjalan sampai 410MHz tanpa artifact
Dalam hal kemampuan overclock, GeforceFX 5200SE juga lebih buruk dibanding pendahulunya.
Core VGA ini hanya mampu stabil dioverclock hingga 290MHz saja. Ini berarti cuma kenaikan sebesar 20Mhz diatas standardnya yg 270MHz.
Sedangkan memory Elixir 5ns yg digunakan pada VGA ini mampu dioverclock hingga 410MHz, suatu angka yg tidak terlalu spesial mengingat 400MHz adalah kecepatan yg masih wajar utk memory 5ns.
Pendingin komponen: meredam panas yg dihasilkan MOSFET voltage regulator Ukuran memory sebesar 128MB sebenarnya terlalu berlebihan. Tapi lagi-lagi ini adalah akal bulus Nvidia demi menarik konsumen yg biasanya terobsesi dgn kapasitas memory besar, tanpa melihat jenis memory yg digunakan.
Pengalaman & ribuan pengujian telah membuktikan bahwa ukuran memory sangat sedikit pengaruhnya terhadap performa. Yang jauh lebih berpengaruh adalah jenis memory dan clock memory.
Bila yg digunakan adalah memory DDR 64bit, maka mustahil bisa mendapat kinerja yg tinggi, meski kapasitasnya 256MB sekalipun.
Ukuran memory yg besar baru dapat membawa sedikit manfaat pada kelas VGA High-end yg notabene menggunakan DDR 128bit/256bit. Itupun jika feature FSAA diaktifkan pada resolusi tinggi. Sedangkan kondisi seperti tsb jelas tak mungkin diterapkan pada VGA kelas value.
Adanya dukungan feature DirectX 9 pada GeforceFX 5200SE jelas tidak bisa dijadikan alasan utama untuk membeli VGA ini.
Dengan harga yg tergolong paling mahal utk ukuran VGA kelas value, performa GeforceFX 5200SE sebenarnya tidak terlalu beda jauh dibanding Geforce4 MX440SE. Namun paling tidak GeforceFX 5200SE mampu mendukung feature DirectX 8.1 yg jelas-jelas masih layak diimplementasikan utk bermain game, namun jelas tidak disupport Geforce4 MX440SE.

ECS RADEON 9200 SE (64MB): MEMBUAT GEFORCE 4MX KALANG KABUT

Dengan harga $45 anda hampir mendapat segalanya : Perfoma yg bagus, DirectX 8.1 feature support, Dual VGA out (DVI), TV-out.
Sayangnya ATI mengunci kemampuan overcloknya.
Dominasi Nvidia sebagai produsen chip grafis memang akhirnya berhasil dipatahkan oleh ATI.
Dengan meluncurkan chip grafis yg lebih murah dan performa yg lebih unggul akhirnya ATI berhasil menjadi market leader VGA saat ini. Cukup banyak produsen VGA card yg berbondong-bonfong pindah ke kubu ATI dan tidak membuat VGA card Geforce lagi.ECS adalah salah satu produsen VGA card yg juga memilih ATI.

Radeon 9200SE merupakan VGA kelas value yg berlimpah dengan feature, yaitu support feature DirectX 8.1, Dual VGA Display (DVI), dan TV-out. Dengan harga yg setara dgn Geforce4 MX440SE yg jelas lebih kuno, Radeon 9200SE jelas lebih menarik utk dibeli.
Kemasan VGA card buatan ECS ini juga akan membuat anda tak akan mengira bahwa ini adalah VGA kelas value. Boxnya dibuat sangat mewah dengan efek pelangi metalik & gambar dinosaurus yg siap menerkam. Bundle software & game yg disertkaan juga bermutu. Bahkan ada bonus kaos utk pembelian VGA yg harganya sudah sangat murah ini.
Dengan harga yg setara dengan VGA buatan ECS ini, paling-paling anda cuma bisa mendapat Geforce4 MX440SE dengan kemasan ala kotak martabak pinggir jalan, dan tentunya tanpa bonus apapun.
Dari segi performa, teknologi, dan feature jelas Geforce4 MX440SE kalah jauh dibanding Radeon 9200SE.

Tanpa fan: Heatsink unik ini sudah cukup utk meredam chip ATI yg memang tidak terlalu panas.

Karena dibuat dengan proses manufakturing yg baru suhu chip Radeon 9200SE juga tergolong cukup adem, sehingga kehadiran fan mutlak tidak diperlukan

Memory Hynix 4ns: Sayang performanya tak dapat dicoba melewati 400MHz karena ATI mengunci clock pada BIOS VGA.

Seperti VGA card kelas "SE" (value) lainnya, Radeon 9200SE juga menggunakan memory DDR 64bit yg performanya tentu sangat pelan (setara dgn SDRAM).
Hal ini diperparah lagi dgn keputusan ATI untuk mengunci BIOS VGA sehingga tindakan overclocking tak bisa dilakukan.
Terus terang ini adalah tindakan yg sangat bodoh dan merugikan konsumen.
Andaikan VGA ini dapat dioverclock bukan mustahil ia akan mampu meraih posisi puncak di beberapa benchmark. Tapi mungkin hal itulah yg dikhawatirkan ATI, sebab bila jadinya terlalu kencang mereka takut nantinya konsumen akan malas membeli produk yg lebih mahal.
Kondisi standard clock yg hanya 200/333 (GPU/mem) sebenarnya masih mampu didongkrak dengan menggunakan BIOS VGA untuk memory 4ns. Mengingat VGA card buatan ECS ini menggunakan memory Hynix 4ns, maka tindakan flashing BIOS VGA untuk merubah clock menjadi 200/400 tentu wajib dilakukan. Sebab peningkatan kinerja yg dihasilkan sangat banyak.
ATI masih mengijinkan adanya BIOS VGA yg mematok memory clock pada angka 400MHz, karena ini tidak mereka anggap sebagai tindakan overclocking. Namun kebanyakan Radeon 9200SE diasumsikan menggunkan memory 5ns sehingga memory clocknya dipatok 333MHz.
Cukup disayangkan bahwa meski di internet sudah banyak BIOS crack untuk menghilangkan proteksi overclock pada Radeon 9700 & 9800, namun belum ada yg utk Radeon 9200SE. Jadi satu-satunya cara utk mendapat peningkatan kinerja adalah dengan melakukan update BIOS VGA dari Standard 200/333 ke Standard 200/400.

INNO3D GEFORCE4 MX440 SE (64MB): JAGO OVERCLOCK YANG BAKAL JADI ALMARHUM

Berjalan menuju kuburan: Harganya masih berkisar $43, padahal performa dan feature-nya sudah tertinggal jauh oleh ATI R9200SE yg harganya nyaris sama.
Keunggulannya hanyalah pada kemampuan overclocknya yg hebat
Tak dapat dipungkiri bahwa Geforce4 MX merupakan VGA laris yg populer di pasaran.
Padahal sebenarnya Geforce4 MX masih menggunakan teknologi core yg sama persis dengan Geforce 2.
Perbedaannya hanyalah pada pembenahan pada arsitekur memorynya.
Namun konyolnya, memory yg digunakan pada Geforce4 MX440SE adalah jenis DDR 64bit yg notabene performanya setara SDRAM (setengah dari DDR 128bit).
Ini berarti usaha pembenahan arsitektur memory tersebut seakan "diralat" lagi karena penggantian jenis memory dengan yg lebih pelan.
Anehnya lagi, Geforce4 MX440 non-SE (DDR 128bit) sudah hilang dari peredaran karena harganya dianggap terlalu mahal. Jadi yg ada hanyalah Geforce4 MX440SE (DDR 64bit) yg performanya identik dengan Geforce 2.

Meski demikian, core Geforce4 MX440SE tersebut masih menjanjikan kemampuan overclock yg lebih tinggi drpd core lawas Geforce2.
Bahkan dibanding VGA card value lainnya, Geforce4 MX440SE paling banyak peningkatan kinerjanya bila dioverclock.
Bahkan tak jarang VGA ini mampu mengalahkan GeforceFX 5200SE yg dioverclock sekalipun.

HSF Blue Orb: cukup diperlukan karena core GF4 MX440 mampu digenjot cukup tinggi Tak terkenal tapi lumayan: Meski merknya tak terkenal namun memory 5ns ini sanggup dioverclock hingga 451MHz
Core VGA ini terbukti mampu dioverclock hingga 350MHz. Kenaikannya sebesar 80MHz dari asalnya yg cuma 270MHz. Ini tentu jauh lebih tinggi drpd core GeforceFX 5200SE yg kenaikannya cuma 20MHz saja.

Meski memory Geforce4 MX400SE tergolong jenis DDR 64-bit, namun untungnya memory 5ns yg digunakan pada VGA ini terbukti mampu digenjot hingga 451MHz (standardnya cuma 333MHz). Ini paling tidak sedikit menghilangkan bottleneck di arsitektur memory.

Kelemahan utama Geforce4 MX440SE yg patut dipermasalahkan adalah tidak adanya support utk feature DirectX 8.1 & harganya yg tergolong "mahal" karena setara dengan Radeon 9200SE yg notabene mensupport feature DirectX 8.1.
Tampaknyan nVidia terlau serakah dalam mematok harga chip VGA mereka, sekalipun itu chip lawas. Makanya tidak menghernakan bila banyak produsen VGA card yg berbondong-bondong mulai pindah ke kubu ATI. Dengan kondisi-kondisi seperti itu, kelayakan utk membeli VGA ini tentu patut dipertanyakan.

WINFAST GEFORCE 256 DDR 32MB : KHARISMA PAK TUA PENJAGA KUBURAN

Kejayaan dari masa lalu: Geforce generasi pertama ini ternyata masih sanggup mengimbangi Geforce FX5200SE yg notabene 4 tahun lebih muda.
Harga: $35 Realita pasar hardware di Indonesia memang aneh. Masih banyak barang-barang purba yg beredar di pasaran, dan itu bukanlah barang bekas, tapi dijual sebagai barang baru & bergaransi.
Seharusnya barang-barang tsb sudah masuk liang kubur, tapi nyatanya barang tersebut masih berkeliaran ibarat mayat hidup !!!

Geforce256 DDR yg notabene produksi tahun 2000 ternyata masih dapat anda beli. Jangankan Geforce 256, bahkan Riva TNT yg notabene dibuat 6 tahun lalu saja masih ada yg jual. Konyolnya lagi masih ada saja orang tolol yg membeli bangkai busuk RIVA TNT yg notabene GPU-nya belum dilengkapi T&L unit. (VGA onboard saja rata-rata sudah pakai T&L unit)

Tak mungkin saya membahas RIVA TNT disini karena baunya terlalu busuk dan menurut saya performanya bahkan masih terlalu pelan untuk masuk ke kelas value.
Sedangkan Geforce 256 DDR meski juga tergolong lawas, namun masih punya kharisma dan kekuatan untuk menghadapi VGA value keluaran terbaru.
Ini tak lain karena di masa jayanya dulu, Geforce 256 adalah VGA kelas High-end yg dijual seharga $250 (4 tahun yg lalu).
Sedangkan saat ini harganya cuma berkisar $35 saja.
Namun karena mantan VGA high-end, tentu saja ada feature high-end yg masih menyertainya, yaitu memory DDR 128bit yg notabene jauh lebih cepat dibanding memory yg dipakai pada GeforceFX 5200SE, Radeon 9200SE, dan Geforce4 MX440SE.Penggunaan DDR 128bit cukup membantu mendongrak kinerja GPU yg cuma berjalan di clock 120MHz.
Meski usianya sudah uzur, VGA ini masih dapat stabil dioverclock ke 155/365 (GPU/mem). Memang kenaikannya tidak terlalu banyak dari standardnya yg cuma 120/300.
Namun nanti dapat anda anda saksikan pada beberapa benchmark, GeforceFX 5200SE sekalipun harus mengakui kehebatan si tua bangka berwajah peot ini.
Teknologi chipnya purba (0.22 micron): HSF diperlukan karena suhu yg dihasilkan cukup panas meski core clock-nya tidak setinggi chipset VGA baru.
Geforce256 merupakan chip Geforce generasi pertama sekaligus chip VGA pertama yg mengimplementasikan T&L unit, yaitu feature yg dapat memindahkan beban grafis dari CPU ke GPU. Dulu hal ini cukup menghebohkan, tapi sekarang sudah merupakan hal yg biasa, karena VGA onboard kelas kacangan sekalipun rata-rata sudah memiliki T&L unit.
Saat itu GPU yg mampu berjalan di clock 120MHz juga sudah dianggap cepat karena keterbatasan proses manufacturing 0.22 micron saat itu. Bandingkan dengan clock VGA onboard masa kini yg bahkan sudah melaju diatas 200MHz.
Meskipun demikian, VGA jaman purba ini masih menyimpan tenaga terpendam yg hingga saat ini masih dapat membuat VGA value keluaran terbaru kalang kabut. Apalagi kalau bukan DDR 128 bit yg dimilikinya.
Memory buatan Jerman: Winfast mempergunakan memory DDR 128bit 6ns buatan Infineon yg cukup disegani di masanya
Tua bangka: Produksi tahun 2000, tapi masih beredar di pasaran hingga kini
Meski ukuran memorynya hanya sebesar 32MB saja, pengalaman & ribuan penguijian telah membuktikan bahwa ukuran memory sangat sedikit pengaruhnya terhadap performa.
Yg jauh lebih berpengaruh adalah jenis memory dan clock memory.
Ukuran memory yg besar baru dapat membawa sedikit manfaat pada kelas VGA High-end jika feature FSAA diaktifkan pada resolusi tinggi. Sedangkan kondisi seperti tsb jelas tak mungkin diterapkan pada VGA kelas value.

PCCHIPS M847LU : VGA ONBOARD YANG MAMPU MENGALAHKAN VGA CARD !!

PCCHIPS M847LU: Motherboard dengan VGA onboard yg mampu mengalahkan VGA card yg diuji di artikel ini.
Harga motherboard+VGA bahkan cuma $65 (setara dengan harga sebuah VGA card Geforce FX 5200SE). Ini berarti harga VGA onboardnya itu sendiri hanya berkisar $10 saja.
Performa VGA onboard seringkali diremehkan orang. Bahkan tidak jarang ada orang yg begitu anti-nya dengan VGA onboard.
Namun orang-orang seperti itu kini harus menelan lagi ludah mereka sendiri karena telah muncul motherboard dengan VGA onboard yg performanya bahkan mampu mengalahkan VGA card keluaran baru sekalipun.
PCCHIPS "Game Demonio" M847LU merupakan satu-satunya motherboard dgn VGA onboard tercepat didunia.
Dengan harga cuma $65 anda mendapatkan sebuah motherboard yg sudah berfasilitas komplit, yaitu support DDR400, LAN, Audio 6-channel, dan VGA onboard SiS Xabre 200 yg mensupport DirectX 8.1 dan AGP8X.
Hebatnya lagi, memory untuk VGA onboard tsb tidak sharing dengan system RAM, tapi menggunakan memory DDR sendiri sebesar 64MB. Tidak hanya itu, jenis memory DDR yg digunakan adalah jenis DDR 128bit yg berarti jauh lebih kencang drpd memory yg dipakai pada VGA card seperti GeforceFX 5200SE, Radeon 9200SE, dan Geforce4 MX440SE.

Di pasaran juga terdapat motherboard Nforce2 yg terintegrasi dgn VGA onboard Geforce4 MX420 (memory sharing), jelas ini bukanlah tandingan bagi PCCHIPS M847LU yg bahkan mampu membuat VGA card sekalipun bertekuk lutut.

Dengan harga motherboard M847LU yg cuma $65, maka bila dihitung-hitung harga chip Xabre 200 seolah hanya $10 SAJA !!
Sebab harga motherboard minus VGA onboard yg featurenya sama seperti M847LU kurang lebih sekitar $55.
Bila harga DDR 64MB juga masuk hitungan, maka seolah-olah kita mendapat VGA onboard tersebut secara cuma-cuma saja.
Apalagi DDR 64MB yg disertakan adalah Samsung 5ns DDR 128bit yg jelas tidak murah.Jadi dengan kata lain M847LU adalah motherboard dengan VGA onboard yg tercepat sekaligus termurah di dunia.
Dengan harga seperti itu sepertinya produsennya bahkan tidak mendapat profit. Mungkin anda bertanya apakah produsennya tidak rugi dengan harga semurah itu?Jawabannya tidak, karena produsen motherboard ini adalah PCCHIPS yg tak lain adalah ECS yg notabene merupakan produsen motherboard no.1 didunia. Volume produksi ECS/PCCHIPS adalah yg tertinggi didunia (mengalahkan ASUS).
Kalaupun motherboard ini hanya memberikan profit $1 saja bagi produsennya tak akan jadi masalah karena barang yg laku mencapai jutaan unit. Bagi produsen raksasa seperti PCCHIPS/ECS yg penting bukanlah profit yg tinggi, tapi volume penjualan. Dengan begitu mereka bisa menguasai produksi motherboard di seluruh dunia. Karena PCCHIPS merupakan produsen motherboard dengan volume produksi terbanyak maka mereke tentu saja dapat memperoleh harga bahan baku jauh lebih murah drpd yg harus dibayar oleh produsen motherboard lain.Dengan begitu akan semakin sulit bagi produsen motherboard lain untuk menjual produk sejenis dgn harga yg lebih murah drpd PCCHIPS. Jadi perlu diingat bahwa harga motherboard PCCHIPS yg murah bukanlah karena kualitas yg rendah, tapi karena volume produksi yg besar dan jauh diatas merk lain.Dalam hal realibilitas, PCCHIPS tak perlu diragukan lagi karena mereka bahkan berani menggaransi motheboardnya selama 2 tahun. Bila anda ingin garansi yg lama carilah produk sejenis tapi yg dijual dgn merk ECS, garansinya 5 tahun tapi anda harus membayar lebih mahal.
Heatsink dan fan 5000RPM untuk GPU dan memory : Memadai untuk mendukung overclocking GPU dan memory hingga 255/510
Pada gambar di samping kiri dapat anda lihat heatsink besar yg dipersenjatai dengan fan 5000RPM.
Selain mendinginkan GPU Xabre200, heatsink juga mendinginkan memory DDR 128bit Samsung 5ns yg berada di samping GPU. Dengan hanya melihat dari formasi posisi memory yg berbentuk "L" ini sudah mencerminkan bahwa jenis memory-nya 128bit.
Kestabilan prima: Dibekali connector ATX12V dan 6 buah MOSFET
PCCHIPS tidak main-main dalam hal kestabilan motherboardnya. Mereka menyertakan MOSFET voltage regulator yg cukup banyak demi menunjang kestabilan system.
Tidak hanya itu, anda dapat lihat bahwa meski motherboard ini diperuntukkan utk prosesor AMD, namun terdapat connector ATX 12V yg hanya ditemukan pada motherboard P4 dan motherboard AMD papan atas saja (ABIT, EPOX).
Feature lengkap: Sudah dibekali sound 6 channel CMedia (hardware), dan LAN 10/100
Sepertinya PCCHIPS belum puas bila tidak melengkapi motherboard murah-meriah ini dgn feature extra komplit.
Pada gambar disamping kiri dapat anda lihat chip audio CMEDIA 6-Channel. Ini merupakan chip audio hardware (bukan codec), sehingga performanya sama seperti soundcard (tidak terlalu membebani CPU).
Anda jelas tak perlu lagi membeli sound card karena soundcard 6-channel harganya tentu tak murah.
PCCHIPS juga tak lupa menambahkan chip LAN 10/100 buatan VIA. Sehingga motherboard ini dapat menjadi solusi tepat utk LAN party / multiplayer.
Konyolnya, masih sering saya lihat tempat multiplayer yg komputernya masih menggunakan Geforce4 MX440SE. Ini jelas merupakan kesalahan fatal karena pemiliknya seharusnya bisa menghemat lebih banyak uang sekaligus mendapat performa VGA yg lebih baik andaikan dia menggunakan motherboard PCCHIPS ini
Resmi mensupport overclock: Produsennya menyediakan fasilitas untuk mengoverclock pada tab Display properties.
Xabre200 (200/400) dapat dengan mudah dioverclock setara Xabre400 (250/500)
Meski PCCHIPS lebih terkenal sebagi produsen motherboard kelas value, tapi mereka juga ingin membuktikan bahwa komponen motherboard mereka cukup berkualitas untuk dijalankan dalam kondisi overclock. Oleh karena itu pada BIOS motherboard ini terdapat fasilitas utk mengoverclock FSB mulai dari 100 hingga 199 MHz (FSB200-FSB400), dengan kenaikan FSB per 1MHz ala motherboard papan atas.
Pilihan setting CPU/DRAM ratio yg tersedia juga jauh lebih banyak dari yg ada pada motherboard papan atas sekalipun. Ada 15 macam setting CPU/DRAM ratio mulai dari 1:1, 1:2, 2:1, 2:3, 3:2, 3:4, 3:5, 4:3, 4:5, 5:2, 5:3, 5:4, 6:5, 8:9, 10:9. Dengan begitu anda bisa lebih leluasa memilih kombinasi FSB & memory clock yg cocok dengan kemampuan memory yg anda pakai.
Motherboard ini juga menyediakan setting memory latency CL2, 2.5, 3, serta setting timing Safe, Normal, Fast, Ultra, Turbo.Tak lupa pula, feature penting yaitu SMART yg dapat memprediksi problem pada hardisk juga disertakan.
BIOS dgn Fasilitas overclock: Pilihan FSB mulai dari 100 hingga 199MHz dengan stepping 1MHz. Pilihan DRAM ratio-nya juga sangat banyak
Selain memberikan dukungan overclocking prosesor, PCCHIPS juga menyediakan fasilitas overclocking untuk onboard VGA Xabre 200.
Setelah menginstall driver bawaan di CD yg disertakan (versi 3.08), anda akan menemukan slider utk mengatur clock GPU dan memory pada dislay properties.Pada driver terbaru (3.57) feature overclock ini tidak disertakan pada tab display properties, namun anda dapat menggunakan utility Powerstrip 3.2 untuk melakukan overclock. Pada driver 3.57 terdapat feature baru yaitu support utk penggunaan kacamata 3D stereo pada banyak games. Ada sekitar 121 games yg disupport untuk dapat menggunakan kacamata 3D, beberapa diantaranya yaitu : Comanche 4, F1 2002, FIFA 2001, Freedom Force, Grand Theft Auto 3, Ghost Recon, Global Operation, Indiana Jones, Max Payne, MOHAA, Morrowind, Metal Gear Solid, Motoracer 3 , Nascar Racing 2002, NFS Hot Pursuit 2, Neverwinter Nights, No One Lives Forever 2, Rainbow 6, Red Faction, Sim City 3000, Rune, Serious Sam SE, Soldier of Fortune 2, Start Wars Jedi Knight 2, Test Drive 6, Tom Clancy:Rogue Spear, Tony Hawk Pro Skater 2, Urban Assault, dan masih banyak lagi.
Mungkin masih banyak yg menyangsikan kompatibilitas VGA onboard Xabre 200. Perlu dicatat bahwa bahwa Xabre 200 terbukti mampu menjalankan berbagai game tanpa masalah, mulai dari game lama hingga game DirectX 9b terbaru seperti Need For Speed Underground.
Memang harus diakui bahwa ada beberapa game yg rewel, tapi biasanya game tsb tidak hanya rewel dgn Xabre saja tapi juga dengan VGA lain seperti Geforce dan Radeon sekalipun. Sebagai contoh: Splinter Cell adalah game yg agak bermasalah dengan VGA selain Geforce, karena game ini berasal dari XBOX yg pembuatannya dibantu oleh Nvidia selaku pembuat VGA Geforce. Sebaliknya, Tomb Raider AOD dan Aquamark3 bermasalah dengan VGA selain ATI, karena ATI terlibat dalam pembuatannya.
Dalam kasus-kasus seperti ini jelas tidak mungkin sebuah VGA terhindar dari masalah kompatibilitas, karena game tersebut memang sengaja diciptakan untuk tidak kompatibel dengan VGA tertentu. Atu dengan kata lain, game tsb dibuat sebagai sarana promosi untuk mengunggulkan VGA tertentu.
Untungnya tidak banyak game yg seperti itu.
Namun upaya SIS selaku produsen Xabre 200 patut diacung jempol, karena semua masalah kompatibilitas akhirnya mampu diatasi. Kalaupun dengan driver 3.08 ada masalah, anda dapat menggunakan driver 3.57. Tapi bila tidak ada masalah gunakan saja driver 3.08 karena performanya lebih bagus.
Setahu saya hanya SplinterCell, Aquamark3, dan Code Creatures saja yg membutuhkan driver 3.57. Selebihnya dapat be

1 comments:

Unknown said...

Artikelnya Sip Gan...........

Post a Comment

Updates Via E-Mail

Labels