Pages

Powered by Blogger.
 
Friday, July 30, 2010

Setelah Razia Ponsel, lalu Apa?


Sejak awal bulan ini, pemberitaan tentang video porno dengan pemeran mirip artis menghiasi pemberitaan berbagai media. Selain tentang perkembangan upaya aparat mengungkap pelanggaran hukum kasus tersebut, pemberitaan media juga kerap diisi dengan aktivitas pemeriksaan atau razia terhadap telepon seluler (ponsel) milik murid sekolah.

Karena melibatkan artis yang menjadi idola masyarakat khususnya anak muda, isi video porno menimbulkan rasa penasaran pada beragam kalangan terutama para pelajar. Kondisi ini memicu kekhawatiran di kalangan orang tua dan para guru di sekolah-sekolah. Para pelajar diduga mengunduh film tersebut dari internet dan menyimpan ke dalam telepon seluler. Akibatnya, para guru di berbagai sekolah merazia telepon seluler para siswa.

Mengingat besarnya daya rusak pornografi, khususnya terhadap generasi muda, razia ponsel secara intensif di sekolah merupakan respons yang masuk akal. Namun, yang harus disadari oleh para petugas razia -guru, orang tua, dan aparat intansi pendidikan nasional (diknas)- adalah bahwa upaya itu hanyalah langkah awal dari upaya-upaya lain yang justru lebih mendasar. Jika hanya sebatas razia dengan mengobok-obok isi ponsel yang sejatinya adalah barang milik pribadi yang tidak patut dilihat oleh orang lain yang bukan pemiliknya, upaya itu akan sia-sia. Ibaratnya, memadamkan api tanpa menemukan titik apinya ataupun menghilangkan gunung es di laut tanpa menemukan dasarnya.

Dampak lebih jauh dari aktivitas intens razia ponsel adalah penurunan citra guru di mata siswa. Dari dipatuhi sebagai pendidik, menjadi ditakuti kerena sebagai penghukum. Di mata siswa, para guru seolah selalu mencurigai mereka sebagai penjahat. Dalam hal ini dicurigai menyimpan kopi video porno. Dampaknya lebih parah jika razia itu dilaksanakan di tengah-tengah proses belajar-mengajar di kelas. Razia tersebut pasti mengganggu kenyamanan belajar bahkan bisa membuat trauma murid sehingga melanggar hak pendidikan dan privasi anak didik.

Mengingat potensi dampak negatif yang ditimbulkan, selain razia, pemerintah, kalangan pendidik seperti guru, dan orang tua sebaiknya mengedepankan metode yang dapat menanggulangi permasalahan sejak akarnya, yakni komunikasi atau dialog dengan anak soal dampak buruk pornografi. Yang tidak kalah penting di era informasi yang semakin mudah diakses ini adalah pendidikan kepada siswa tentang berinternet yang "sehat".

Gencarnya arus pornografi di internet membuat upaya memerangi pornografi kini bukan hanya tugas guru agama dan guru pendidikan moral. Upaya penting itu harus dilakukan oleh guru semua bidang pelajaran ketika mengajar di dalam kelas. Contohnya, guru sejarah bisa mengajak para siswa belajar sejarah dengan mengunduh film-film pendidikan sejarah dari National Geographic Channel, Discovery Channel, maupun History Channel. Para guru fisika dan biologi juga dapat menganjurkan siswanya untuk belajar melalui film-film yang diproduksi channel BBC Knowledge Akan lebih baik lagi hasilnya jika para guru tersebut menjadikan film-film semacam itu sebagai bahan pembuatan esai tugas sekolah maupun bahan diskusi di dalam kelas.

Di sela-sela pelajaran dalam kelas, para guru juga bisa menanamkan suatu nilai bahwa mengakses situs porno maupun mengunduh film porno melalui internet adalah suatu perbuatan sia-sia yang membuang-buang waktu, biaya, dan memakan kapasitas kartu memori maupun hard disk komputer, notebook, dan ponsel para siswa. Upaya semacam itu memang memerlukan kebersamaan dan waktu yang panjang dan bisa jadi "tidak menarik" karena sepi dari liputan media. Namun, jika kita memang betul-betul serius membentengi anak-anak dan murid-murid kita dari pornografi, upaya tersebut menjadi keharusan setelah melakukan razia. (*)
Thursday, July 29, 2010

Kepala Daerah Korupsi, Siapa Salah?


Oleh: Mundzar Fahman*

Saat ini banyak kepala daerah (gubernur/bupati/wali kota) terjerat berbagai kasus hukum, terutama korupsi. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah memberikan izin kepada penegak hukum untuk memeriksa 150 kepala daerah yang diduga terlibat berbagai kasus hukum. Itu jumlah yang sudah ketahuan.

Kenyataan itu sangat memprihatinkan, sekaligus memalukan. Para aktivis antikorupsi, tentu saja, geram atas kenyataan tersebut.

Tetapi, adilkah kita jika menimpakan semua dosa dan kesalahan itu hanya kepada kepala daerah? Bukankah ada banyak pihak lain yang seharusnya ikut bertanggung jawab -paling tidak secara moral- atas maraknya tindak kejahatan tersebut?

Dipaksa Korupsi

Salah satu pembangkit nafsu korupsi bagi kepala daerah selama menjabat adalah besarnya biaya yang sudah mereka keluarkan. Biaya ini merupakan akumulasi sejak mereka bermaksud mencalonkan, biaya selama proses pencalonan, dan biaya-biaya wajib selama mereka menjabat.

Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 32/2004 tentang pemerintahan daerah, seorang calon kepala daerah harus lewat partai politik. Artinya, calon harus diajukan oleh partai politik atau gabungan partai politik. Setelah UU tersebut diubah, seorang calon tidak hanya boleh maju lewat partai politik. Bisa juga lewat jalur independen (perseorangan). Tetapi, syaratnya, harus mampu mengumpulkan dukungan 3-6 persen jumlah penduduk di daerah yang bersangkutan.

Nah, mendapatkan rekomendasi pencalonan dari partai politik atau mendapatkan dukungan dengan KTP bagi calon independen tidak gratis. Harga rekomendasi partai bisa miliaran rupiah. "Biaya fotokopi KTP'" sebagai bukti dukungan untuk calon independen bisa ratusan juta rupiah.

Biaya supaya Terpilih

Setelah resmi menjadi calon -lewat partai ataupun jalur independen- dia harus siap mengeluarkan dana besar lagi agar terpilih. Dia harus menjadi dermawan dadakan. Dia harus rajin datang ke kelompok-kelompok calon pemilih. Jika datang ke suatu tempat, dia harus membawa oleh-oleh. Atau, ketika pulang, calon harus ninggali sesuatu di tempat tersebut.

Karena itu, pembaca tidak perlu heran jika ada berita bahwa seorang calon kepala daerah menyumbang sekian miliar untuk kantor sebuah organisasi. Itu hanyalah salah satu bagian dari upaya-upaya seorang calon untuk mendapatkan simpati dan dukungan dari banyak pihak.

Biaya-biaya itu terus membesar -ibarat sebuah balon yang terus dipompa- selama masa kampanye hingga hari H pemungutan suara. Ada dana taktis untuk serangan fajar. Ada dana untuk saksi dan sebagainya.

Pada saat-saat seperti itu, seorang calon mau tidak mau dituntut mengeluarkan duit banyak. Jika uang pribadinya sudah habis, ya harus pinjam sana-sini. Walau harus dengan bunga tinggi. Itung-itungane mburi (perhitungan belakangan). Calon yang pelit harus rela tersisih. Tidak dermawan, tidak ada dukungan.

Tagihan setelah Terpilih

Jika pasangan calon sudah terpilih, apakah mereka tidak perlu keluar duit besar lagi? Oh, tentu. Ibaratnya, perjalanan masih sangat panjang. Urusan belum selesai sampai di situ. Bak sinetron di televisi, belum ada gambaran ending-nya.

Setelah penetapan calon terpilih, pasangan calon yang tidak terpilih tidak bisa hanya gigit jari. Mereka harus mulai mengalkulasi biaya-biaya yang sudah dikeluarkan dan pinjaman-pinjaman yang sudah mereka lakukan. Jawa Pos memberitakan, ada seorang suami nekat bunuh diri karena diduga tidak kuat menanggung utang istrinya yang kalah dalam pemilihan kepala daerah. (Jawa Pos, 5 Juni 2010).

Lalu, bagaimana calon yang menang alias terpilih? Untuk sementara, bolehlah mereka bereuforia. Bolehlah mereka bersenang-senang. Mereka memang layak senang, bahkan berpesta. Sebab, apa yang mereka idam-idamkan terkabul.

Tetapi, mereka harus siap-siap memenuhi tagihan-tagihan dari pihak-pihak yang merasa berjasa atas kemenangan si calon. Mereka akan memanfaatkan momentum terpilihnya sang jago tersebut untuk menagih aneka janji. Untuk setiap tetes keringat, mereka minta dihitung. Ada yang minta dibangunkan kantor dan sebagainya. Kepala daerah yang tidak pandai merespons tagihan-tagihan tersebut bersiap-siaplah ditinggal pendukungnya.

Kita Harus Bagaimana?

Saya yakin, hampir tidak ada orang yang rela banyak korupsi di negeri ini. Apalagi korupsi tersebut dilakukan oleh ratusan kepala daerah. Tindakan mereka itu jelas salah menurut undang-undang. Dalam perspektif agama, perbuatan itu dosa. Uang rakyat kok dikorupsi. Mereka itu mengkhianati amanat yang sudah mereka beli dari rakyat.

Tetapi, seperti yang sudah saya singgung di bagian awal tulisan ini, adilkah kita jika hanya menyalahkan para kepala daerah yang korup? Tidak perlukah kita (semua) membangun kesadaran baru agar biaya pencalonan kepala daerah tidak harus miliaran rupiah?

Kata orang, gaji resmi kepala daerah -yang halal, yang bukan hasil korupsi- sekitar Rp 10 juta per bulan. Setahun berarti Rp 120 juta. Lima tahun selama menjabat berarti Rp 600 juta. Nah, jika kepala daerah harus menghabiskan biaya pencalonan lebih dari Rp 6 miliar, lalu mereka harus dapat uang dari mana untuk mengembalikan modalnya tersebut?

Padahal, tidak mungkin mereka rela uang miliaran tersebut hilang begitu saja. Apalagi sebagian besar uang itu hasil pinjam sana-sini dengan bunga tinggi. (*)

*) Mundzar Fahman, mantan wartawan Jawa Pos.
Wednesday, July 28, 2010

Periodontal (Gum) Disease and Its Prevention

Periodontal or gum disease is one of the chronic inflammatory diseases caused by bacteria attacking the tissues that surround and support your teeth (gums or gingivitis). This is one of the most dangerous and most frequent dental problems which nowadays can be found in every three of four Americans over 35. At the same time, according to the research carried out by Harris Interactive Inc, only 60% of adult Americans have enough information on how to recognize the symptoms and prevent gum disease. Many people are also not aware about the fact that this disease is one of the leading reasons of tooth loss.
Periodontal disease usually starts with formation of bacteria (or plague) around your teeth, that within the time accumulates and hardens into calculus (or tartar). After this, bacteria begin affecting the gums around your teeth, so such effects as bleeding or receding gums, sensitive or swollen gums can take place. On the second stage of the disease, bacteria can grow below the gumline and affect the teeth, make them lose and damage the connective tissues.
Gum Disease Development
Gum Disease Development
Therefore, the following symptoms must give you a signal about inflammation and possible serious problems with your gums:
•    Bleeding gums;
•    Swollen or sore gums;
•    Too red or too pale gums;
•    Gum recessions;
•    Painful teeth;
•    Loose or shifting teeth;
•    Bad breath.
On its early stages gum disease can be quite painless and hard to be detected. Certainly, the earlier the disease is detected, the more effective medical treatment will be. Generally, the treatment is aimed on removing the tartar from the roots of teeth and assisting gums in healing and reattaching. Modern medicine offers the following options for periodontal disease treatment: operative procedures, laser treatment, antibiotic treatments, scaling and root planing, medications and other periodontal procedures.
The specialists recommend regular dental check-ups and healthy diet as the most effective preventive measures for gum disease. Do not delay seeing your dentist after you have noticed the first symptoms of possible inflammation in your gums. Also, always remember that proper dental care (regular brushing, flossing, as well as visiting your dentist twice a year) is sufficient for keeping you gums and teeth healthy for a lifetime!

Periodontal (Gum) Disease and Its Prevention

Periodontal or gum disease is one of the chronic inflammatory diseases caused by bacteria attacking the tissues that surround and support your teeth (gums or gingivitis). This is one of the most dangerous and most frequent dental problems which nowadays can be found in every three of four Americans over 35. At the same time, according to the research carried out by Harris Interactive Inc, only 60% of adult Americans have enough information on how to recognize the symptoms and prevent gum disease. Many people are also not aware about the fact that this disease is one of the leading reasons of tooth loss.
Periodontal disease usually starts with formation of bacteria (or plague) around your teeth, that within the time accumulates and hardens into calculus (or tartar). After this, bacteria begin affecting the gums around your teeth, so such effects as bleeding or receding gums, sensitive or swollen gums can take place. On the second stage of the disease, bacteria can grow below the gumline and affect the teeth, make them lose and damage the connective tissues.
Gum Disease Development
Gum Disease Development
Therefore, the following symptoms must give you a signal about inflammation and possible serious problems with your gums:
•    Bleeding gums;
•    Swollen or sore gums;
•    Too red or too pale gums;
•    Gum recessions;
•    Painful teeth;
•    Loose or shifting teeth;
•    Bad breath.
On its early stages gum disease can be quite painless and hard to be detected. Certainly, the earlier the disease is detected, the more effective medical treatment will be. Generally, the treatment is aimed on removing the tartar from the roots of teeth and assisting gums in healing and reattaching. Modern medicine offers the following options for periodontal disease treatment: operative procedures, laser treatment, antibiotic treatments, scaling and root planing, medications and other periodontal procedures.
The specialists recommend regular dental check-ups and healthy diet as the most effective preventive measures for gum disease. Do not delay seeing your dentist after you have noticed the first symptoms of possible inflammation in your gums. Also, always remember that proper dental care (regular brushing, flossing, as well as visiting your dentist twice a year) is sufficient for keeping you gums and teeth healthy for a lifetime!

Rekrutmen Politik Partai Demokrat

[ Senin, 21 Juni 2010 ]

Oleh Ismatillah A. Nu'ad*

Dalam sepekan kemarin, Partai Demokrat meminang beberapa aktivis dan intelektual muda, seperti Usman Hamid (Kontras), Rachlan Nasidik (Imparsial), Andi Nurpati (KPU), Ferry Julianto (Dewan Tani Indonesia), dan mantan aktivis '98 Sarbini. Mereka dipinang untuk mengisi struktur baru Partai Demokrat di bawah kendali Anas Urbaningrum.

Di antara sekian nama, ada yang menerima, ada juga yang menolak pinangan itu. Usman termasuk yang menolak. Sebab, dia menginginkan demarkasi yang tegas antara diri dan aktivismenya dengan partai status quo.

Jika mau melihat secara kritis, justru di situlah sesungguhnya peran aktivis dan intelektual diuji. Semestinya, mereka lebih mendahulukan idealisme ketimbang pragmatisme. Bagaimanapun, kapabilitas moral mereka akhirnya runtuh jika mau bergabung bersama partai status quo.

Dalam tulisan di harian Indonesia Raya, Mochtar Lubis menyatakan bahwa moralitas dan peran intelektual merupakan satu kesatuan yang utuh dan tak bisa dipertentangkan (Pabottingi, 1992:34). Andai masih hidup, mungkin dia skeptis melihat fenomena para aktivis dan intelektual yang kemudian melibatkan diri secara pragmatis dalam partai status quo.

Padahal, di tengah hiruk pikuk kehidupan sosial dan politik saat ini, peran aktivis dan kaum intelektual sangat dibutuhkan. Kontribusi mereka begitu besar bagi tumbuhnya perubahan. Sebab, revolusi sosial yang diteriakkan dan diaktualisasi massa, misalnya gerakan '98, semula digagas dan ditentukan oleh peran kaum intelektual muda. Memang Harry J. Benda dalam karyanya, Continuity and Change in Southeast Asia (1972), membedakan posisi intelektual di dalam masyarakat yang sudah maju dan yang masih berkembang.

Menurut dia, dalam masyarakat Barat, aktivis dan kaum intelektual tidak membentuk kelas sosial tersendiri. Mereka sebatas hidup sebagai pelengkap di antara kelas-kelas lain. Sedangkan di masyarakat berkembang, aktivis dan kaum intelektual memperoleh kedudukan dan pengaruh. Mereka membentuk kelas sosial tersendiri dan memegang "kekuasaan politik" yang sesungguhnya. Menjadi intelektual dalam masyarakat berkembang berarti melakukan suatu pekerjaan mulia, memenuhi panggilan hidup dengan nilai, aturan, disiplin, serta kode etik tersendiri.

Meskipun tesis itu dikemukakan oleh Harry dalam konteks munculnya kaum intelektual di Asia Tenggara pada masa kolonial, untuk membedakan peran kaum intelektual di masyarakat maju dan berkembang, diperlukan semacam tinjauan ulang. Sebab, pada intinya peran kaum intelektual tersebut hampir tidak berbeda, baik di masyarakat maju atau berkembang. Kaum intelektual tetap menjadi agen perubahan (agent of change). Justru kemajuan dan budaya tinggi (high culture) masyarakat Barat kini semula disemangati dan digagas kaum intelektual, yang bangunannya bisa dirujuk mulai zaman Yunani kuno, masa pertengahan, hingga masa pencerahan.

***

Pada masa perjuangan menuju kemerdekaan Indonesia, begitu banyak kaum intelektual. Namun, hanya sedikit yang mengabdikan diri untuk perjuangan. Umumnya, kaum intelektual masa kolonial mengabdi kepada kekuasaan atau menjadi pejabat, gubernur, bupati, hingga kepala media massa untuk kepentingan kolonial.

Kelompok itu menjadi priayi-priayi baru dan mengisi kelas-kelas sosial menengah baru. Soal tujuan mengabdikan diri untuk perjuangan kemerdekaan, mereka cenderung menutup mata. Di situ, proses langgengnya kolonialisme juga ditentukan secara intensif oleh kaum intelektual yang sudah berkorporasi dengan kekuasaan kolonial.

Untung, di Indonesia ketika itu masih ada orang seperti Bung Hatta, Sjahrir, dan sekelas mereka, yang tidak menutup mata atas penderitaan dan belenggu yang dialami bangsa Indonesia. Kaum seperti Sjahrir dan Hatta merupakan intelektual milik publik. Dedikasi pengetahuan, kapabilitas, dan perjuangan mereka ditujukan pada terciptanya kemerdekaan Indonesia.

Kelompok kedua itu lebih memilih menjadi intelektual "bermasalah" daripada hidup damai, tenang, dan cukup, tapi di atas penderitaan orang lain. Kaum intelektual seperti Sjahrir dan Hatta lebih senang hidup di penjara, dibuang, dan diasingkan karena perjuangan mereka yang tidak disukai kolonial.

Spirit kaum intelektual yang pro kepentingan nasional itu semestinya memberikan inspirasi bagi generasi kaum intelektual sekarang. Sebab, bukan hanya tanda-tanda, melainkan sudah menjadi kenyataan konkret sekarang banyak kaum intelektual di Indonesia yang justru mengkhianati kode etiknya. Yang mereka lakukan kontraproduktif dengan kenyataan faktual masyarakat Indonesia, yang masih dibelenggu kemiskinan, kebodohan, dan penderitaan.

Begitu banyak kaum intelektual yang kini hanya memikirkan ekonomi individu, kepentingan politik kelompok, dan sebagainya.

Pada masa kini, Indonesia membutuhkan aktivis dan kaum intelektual seperti Hatta, Sjahrir, Bung Karno, Tan Malaka, H.O.S. Cokroaminoto, dan sekelasnya. Yakni, intelektual yang tak hanya mementingkan diri sendiri, yang tidak mengebiri masyarakat sendiri. Bangsa ini membutuhkan visioner sekaligus intelektual yang revolusioner. Intelektual yang tidak memecah belah masyarakat seperti keping-keping reruntuhan, melainkan mengintegrasikan masyarakat dalam kesatuan. Intelektual yang mau bersama-sama membangun Indonesia dari keterpurukan. (*)

*) Ismatillah A. Nu'ad, peminat historiografi Indonesia modern

Kwan Im Hut Co – Dewi Welas Asih

Kwan Im Hut Co – Dewi Welas Asih
July 25th, 2010

Kwan Im Hut Co – Dewi Welas Asih

觀音佛祖 Guan Yin Fo Zhu {Hok Kian = Kwan Im Hut Co } secara umum disebut Guan Yin. Sebutan akrabnya adalah Dewi Kwan Im atau Ma Kwan Im / Kwan Im Ma 觀音媽. Dalam bahasa Sansekerta disebut Buddha Avalokitesvara. Mengapa banyak orang yang menyebut Goan Shi Yin Pu Sa 觀世音菩薩 {Hok Kian = Kwan Si Im Pho Sat } ? Ini karena ikrar beliau yang amat welas asih yaitu : tidak akan menjadi Buddha sebelum semua manusia terselamatkan. Namun sebenarnya beliau telah menjadi Buddha dan bergelar南海古佛 Nan Hai Gu Fo {Lam Hai Ko Hut = Buddha Laut Selatan}. Maka kita menyebutnya Kwan Im Hut Co.

Jauh sebelum agama Buddha disebarkan dari India ke Tiongkok, di Tiongkok Kuno sudah ada kepercayaan kepada seorang Dewi yang welas asih dengan penampilan memakai jubah putih. Pada akhir Dinasti Han (25 – 228 M), agama Buddha masuk ke Tiongkok dan mendapat tempat di hati masyarakat. Kisah Putri Miao Shan (Biao Sian) dalam kisah 南海觀音傳團 Nan Hai Guan Yin Zhuan Tuan {Lam Hai Kwan Im Coan Thoan} amat dikenal dalam Buddhisme Tiongkok, dan telah menyatu dalam sanubari orang-orang Tionghoa.

Demikianlah seorang Dewi Welas Asih yang Asli Tiongkok 白衣大士 Bai Yi Da Shi {Pek Ie Tai Su} menyatu dengan Avalokitesvara, jadilah Dewata Buddhis Khas Tiongkok, bahkan ciri-ciri ke-India-annya hilang sama sekali. Kisah Putri Miao Shan yang amat berbakti kepada orangtua merupakan cerminan dari kisah Sang Buddha Gautama, di mana beliau meninggalkan keduniawian menjadi pertapa dan sempurna di Gunung Pu To Shan.

Figure Kwan Im yang dekat dengan segala lapisan masyarakat membuatnya amat termashur bahkan melebihi Sang Buddha Gautama sendiri. Dalam perujudannya sebagai 千手觀音 Qian Shou Guan Yin {Chien Chiu Kwan Im = Kwan Im Tangan Seribu} beliau secara Esotoris seolah-olah adalah Tuhan Yang Maha Kuasa, karena sanggup mengabulkan semua permohonan umatnya.

Kwan Im Hut Co dikenal luas sebagai Dewi Welas Asih, yang dipuja tidak hanya di kalangan Buddhis saja, tapi juga di kalangan Tao dan semua lapisan masyarakat awam di pelbagai negara terutama di benua Asia. Coba kita perhatikan, di setiap kelenteng atau wihara, siapapun yang menjadi “Tuan Rumah”–nya [misalnya Hian Than Kong 玄壇公, Te Cong Ong 地藏王, Ma Co 媽祖, Kwan Kong 關公 , Ceng Guan Ceng Kun 清元真君, dll] pasti ada sebuah altar khusus untuk menghormati Kwan Im Hut Co ! Bahkan banyak umat yang sembahyang & menaruh altar Kwan Im di rumahnya. Mengapa bisa demikian ? Ini karena Maha Welas Asih (大慈大悲) beliau. Maka beliau disebut Guan Shi Yin. Bahkan Dunia Barat pun mengenalnya sebagai Goddess Of Mercy !!!

Guan Shi Yin adalah terjemahan harfiah dari bahasa Sansekerta Avalokitesvara, yang mengandung arti sebagai berikut :

觀 Guan = melihat, memandang

世 Shi = dunia (alam fana yang penuh dengan penderitaan)

音 Yin = suara (jeritan penderitaan dari makhluk hidup)

Guan Yin adalah Buddha yang melambangkan hati yang welas asih dan penyayang, yang tertanam dalam relung hati tiap pemujanya. Mereka percaya bahwa Guan Yin dapat mendengarkan keluh-kesah mereka yang menderita dan datang menolong, dalam wujud yang berbeda-beda, baik pria maupun wanita.

Di kalangan rakyat, Kwan Im Hut Co dianggap penolong bagi orang yang sedang dalam kesengsaraan dan penderitaan. Beliau juga dianggap penolong roh-roh yang mengalami penderitaan di neraka, oleh karena itu beliau ditampilkan dalam sembahyang memberi makan roh-roh kelaparan yang diadakan pada bulan 7 Imlek, dengan nama普渡公 Pu Du Gong {Pho To Kong = Tuan Yang Menolong Penyeberangan}.

Perwujudan Kwan Im

Di dalam Sutra Suddharma Pundarika Sutra 妙法蓮花經 Miao Fa Lian Hua Jing {Biauw Hoat Lien Hwa Keng} disebutkan ada 33 perwujudan atau penjelmaan Kwan Im Pho Sat. Sedangkan dalam Maha Karuna Dharani /大悲咒 Da Bei Zhou {Tay Pi Ciu},ada 84 rupa yang berbeda sebagai pengejawantahan Kwan Im sebagai Bodhisatva yang memiliki kekuasaan besar. Pendampingnya yang setia adalah Kim Tong 金童 (Jejaka Emas) dan Giok Li 玉女 (Gadis Kumala), atau yang sering disebut Sian Cay & Liong Ni.

Altar utama di kelenteng 普陀山 Phu Tho San (Pho Jee Sie) dipersembahkan kepada Kwan Im Pho Sat dengan perujudannya sebagai Buddha Vairocana, dan di sisi kiri/kanan berderet masing-masing ke-16 perujudan Beliau lainnya. Total di kiri dan kanan berikut di altar utama Phu Tho San ada 33 macam perwujudan yang mengesankan dan amat berwibawa.

Di negeri-negeri lain yang menganut agama Buddha seperti India, Thailand, Vietnam dan Kamboja, Kwan Im Hut Co biasanya ditampilkan sebagai pria. Hanya di Tiongkok saja Kwan Im Hut Co diujudkan sebagai wanita dengan berbagai penampilan antara lain :

1. Kwan Im membawa Sutra memberi pelajaran Buddha Dharma kepada umat manusia.
2. Kwan Im dengan hutan bambu ungu.
3. Kwan Im menyeberangi lautan. Konon Kwan Im dari India menyeberangi lautan sampai di Phu Tho San, propinsi Zhe Jiang.
4. Kwan Im bertangan seribu. Perujudan ini mengandung makna bahwa Kwan Im tahu segala hal dan mampu melakukan segala hal.
5. Kwan Im dengan keranjang isi ikan. Mengandung arti menyayangi mahluk hidup, sebab ikan itu akan dilepaskan kembali ke laut.
6. Kwan Im berbaju putih. Maksudnya putih bersih tanpa dosa seperti halnya Maria dalam agama Katolik.
7. Kwan Im dengan 8 (delapan) rintangan. Ini melambangkan Kwan Im dapat mengatasi berbagai kesukaran agar dapat dengan tenang menerima ajaran Buddha.
8. Kwan Im membawa anak. Merupakan pemujaan bagi orangtua yang ingin memperoleh anak.
9. Kwan Im membawa botol air suci. Biasanya ditemani oleh sang bocah suci, San Chai, dan burung kakatua.
10. Kwan Im naik gelombang atau di atas sebuah batu karang, yang melambangkan keteguhan hatinya untuk menempuh berbagai kesukaran dalam menolong manusia.

Ke-10 perujudan di atas adalah yang paling terkenal dari 33 bentuk perujudan Kwan Im, dalam menolong umatnya yang membutuhkan.

Perwujudan beliau di altar utama Kim Tek Ie adalah sebagai King Cee Kwan Im (Kwan Im membawa Sutra memberi pelajaran Buddha Dharma kepada umat manusia). Di samping itu terdapat wujud Kwan Im Hut Co dalam千手觀音 Chien Chiu Kwan Im (Kwan Im bertangan seribu) sebagai perujudan Beliau yang senantiasa bersedia mengabulkan permohonan yang tulus dari umat-Nya.

O

—oooOOOooo—

O

Kwan Im Hut Co – Dewi Welas Asih

Kwan Im Hut Co – Dewi Welas Asih

Tags: Avalokitesvara, bodhisattva, Goddess of Mercy, Kwan Im
Posted in Dewata, Info | No Comments »
« Older Entries
Bahasa Indonesia 中文 English

temple

A temple (from the Latin word templum) is a structure reserved for religious or spiritual activities, such as prayer and sacrifice, or analogous rites. A templum constituted a sacred precinct as defined by a priest, or augur.[3] It has the same root as the word "template," a plan in preparation of the building that was marked out on the ground by the augur. Templa also became associated with the dwelling places of a god or gods. This tradition dates back to prehistoric times.[4] For the ancient Egyptians, the word pr could refer not only to a house, but also to a sacred structure since it was believed that the gods resided in houses.[5] The word "temple" (which dates to about the 6th century BCE[4]), despite the specific set of meanings associated with the religion of the ancient Rome, has now become quite widely used to describe a house of worship for any number of religions and is even used for time periods prior to the Romans.
Contents
[hide]

* 1 Jewish synagogues and temples
* 2 Greco-Roman temples
* 3 Indian religions
o 3.1 Hindu temples
o 3.2 Buddhist temples
o 3.3 Sikh temples
o 3.4 Jain temples
o 3.5 Ayyavazhi temples
* 4 Zoroastrian temples
* 5 Pagan temples
* 6 Christian temples
o 6.1 Temples in the Latter Day Saint movement
+ 6.1.1 Temples of the LDS church
+ 6.1.2 Other Latter Day Saint Denominations
* 7 Masonic temples
* 8 Other religions
* 9 See also
* 10 Additional reading
* 11 References
* 12 External links

[edit] Jewish synagogues and temples

In Judaism, the ancient Hebrew texts refer not to temples, the word having not existed yet, but to a "sanctuary", "palace" or "hall". Each of the two ancient Temples in Jerusalem was called Beit Hamikdash, which translates literally as "the Holy House".
A model of Herod's Temple adjacent to the Shrine of the Book exhibit at the Israel Museum, Jerusalem.

The Temple Mount in Jerusalem is the site where the First Temple of Solomon and the Second Temple were built. At the center of the structure was the Holy of Holies where only the high priest could enter. The Temple Mount is now the site of the Islamic shrine, the Dome of the Rock (c. 690).

The Greek word synagogue came into use to describe Jewish places of worship during Hellenistic times and it, along with the Yiddish term shul, and the original Hebrew term Bet Knesset ("House of meeting") are the terms in most universal usage.

From the beginning of the nineteenth century, the word "temple" began to be used for Jewish houses of worship, almost exclusively by the followers of Reform Judaism, first in Germany, then in other countries, especially in the United States, as in Temple Beth-El. Orthodox Judaism considers this usage inappropriate, as it does not consider synagogues a replacement for the Temple in Jerusalem (there were local places of worship contemporaneous with the existence of the Temple, e.g. the one that can be seen at Masada).

VIDEO PORNO DI TIADAKAN

video porno, bokep, 3gp, sara, asusila, pelecehan sexual, pubertas, kamus, dewasa, bioskop, berbaring, kelon, dikeloni, kloning, penis, vagina, puting, kemarin, anjenk, lo, kontol, memek, mp3, rank, pagerank,
hehehehhe sulit bngt bikin kamus
Tuesday, July 27, 2010

Gugatan untuk Satgas Mafia Hukum


KEBERADAAN Satgas Pemberantasan Mafia Hukum dipersoalkan. Sejumlah orang yang bergabung dalam Petisi 28 berencana menggugat lembaga bentukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini. Rencananya, mereka mengajukan judicial review (uji materi) ke Mahkamah Agung.

Selain persoalan yuridis, bangunan logika penolakan kelompok itu sama dengan pendapat yang sudah sering muncul. Yakni, kehadirannya menjadikan deretan institusi yang memiliki kewenangan hukum kian panjang. Dengan hadirnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saja, deretan itu sudah panjang dan tidak normal. Bukankah idealnya kewenangan hukum cukup diberikan kepada kepolisian, kejaksaan, dan kehakiman?

Kehadiran satgas tersebut juga berpotensi mendongkrak popularitas pemerintah, khususnya Presiden SBY yang membentuk lembaga itu. Apalagi, yang ditangani satgas tersebut biasanya kasus besar yang menyedot perhatian publik. Kasus penjara supermewah yang dinikmati Artalyta Suryani adalah salah satu contohnya.

Sebagai sebuah kritik, gerakan Petisi 28 itu harus diapresiasi. Presiden SBY sebagai pihak yang membentuk lembaga tersebut harus melakukan evaluasi ulang, dalam perjalanannya, apakah satgas itu memang masih sesuai dengan niat awal pembentukannya? Contohnya soal pencitraan atas dirinya. Jika niat awal pembentukan satgas tersebut memang murni dimaksudkan untuk mempercepat penegakan hukum, upaya menepis anggapan itu harus dilakukan. Tentu bukan dalam bentuk bantahan, tetapi tindakan nyata.

Soal landasan hukum -yang juga dipermasalahkan- rasanya tidak perlu diperdebatkan dengan panjang lebar. Biar MA saja yang menguji, mengingat mereka yang tergabung dalam Petisi 28 tersebut akan mengajukan judicial review ke sana. Kita -termasuk kami yang di media- menunggu kerja profesional lembaga itu.

Hanya, sembari menunggu tinjauan hukum tersebut, sejumlah kondisi riil patut kita renungkan bersama. Yakni, soal peran dan fungsi lembaga-lembaga yang hadir di luar kewajaran itu.

Seperti disebutkan di atas, normalnya, penegakan hukum cukuplah berada di tangan kepolisian, kejaksaan, dan kehakiman. Namun, siapa yang berani mengatakan keberadaan ketiganya telah memenuhi kebutuhan bangsa ini dalam penegakan hukum?

KPK tentu tidak harus ada bila memang pemberantasan korupsi telah tertangani dengan baik. Begitu juga halnya dengan Satgas Pemberantasan Mafia Hukum. Lembaga itu tentu tidak harus ada kalau kenyataan di lapangan tidak menunjukkan bahwa mafia hukum di negeri ini begitu menggurita.

Artinya, terkait dengan fungsi dan peran dalam penegakan hukum, kehadiran lembaga-lembaga semacam itu memang diperlukan. Benar, kehadiran mereka memang menjadikan deretan institusi yang berwenang dalam penegakan hukum kian panjang dan semakin tidak efektif, bahkan bisa jadi tumpang tindih. Namun, kondisi bangsa ini, agaknya, memang baru berada di tahap itu. Masih terlalu banyak persoalan yang berjalan di luar koridor kewajaran.

Karena itu, yang layak dicermati adalah peran dan fungsi lembaga tersebut. Dan, harus kita akui secara fair bahwa sejauh ini ''lembaga darurat'' semacam Satgas Mafia Hukum itu masih ''memenuhi syarat'' untuk dipertahankan. Peran dan fungsinya masih bisa dirasakan. Orang-orang yang duduk di dalamnya masih relatif memberikan harapan.

Kalau dicari, tentu bercak-bercak kecil masihlah ada. Ya, misalnya, pembangunan citra positif bagi SBY. Namun, itu masih dalam batas wajar. Dan, tidak selayaknya penilaian difokuskan kepada adanya bercak kecil tersebut sehingga menutupi peran besar yang dilakukan. Kendati upaya perbaikan tetaplah harus dilakukan. (*)
Monday, July 26, 2010

Nonton Bareng Rakyat Kecil


JUTAAN orang menyaksikan siaran langsung Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Mulai masyarakat lapisan bawah sampai lapisan atas menjadi saksi pertandingan tim-tim kebanggaan mereka. Terutama, penggila sepak bola (gibol).

Tapi, momen-momen seperti itu sangat tidak berarti jika tidak dimanfaatkan dengan baik oleh pemerintah. Menurut saya, para menteri harus turun ke daerah-daerah untuk mengadakan acara nonton bareng Piala Dunia dengan masyarakat kecil.

Saya yakin, manfaatnya sangat banyak. Di antaranya, mendekatkan para pejabat dengan masyarakat. Selain itu, dengan adanya acara tersebut, harapan masyarakat akan diketahui langsung oleh pemerintah. (*)

Moh. Hodri, Jl Talun Pasar, Kel Kauman, Kec Klojen, Kota Malang
Sunday, July 25, 2010

Rani akhirnya muncul dihadapan media


Rani akhirnya muncul dihadapan media



rani juliani yang 3 bulan lalu menghebohkan masyarakat karena terkait cinta segitiga dan kasus pembunuhan Nasrudin oleh Antasari Azhar akhirnya muncul dihadapan media. gadis cantik berkulit putih ini muncul di polda metro jaya dengan pengawalan yang sangat ketat. tidak banyak komentar yang muncul dari bibir Rani. ia hanya menjawab baik ketika ditanya mengenai kabarnya oleh wartawan. selebihnya Rani hanya tersenyum dan sesekali melambaikan tangan. Rani kemudian langsung dibawa masuk.Rani diperiksa di polda metro jaya selama 4 jam.
Rani yang merupakan saksi kunci kasus pembunuhan tersebut membantah dirinya meneror keluarga ketua non aktif KPK, Antasari Azhar. Rani mengaku hanya orang kecil dan tidak mungkin berani meneror. menurut Direskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol, M Iriawan, pemeriksaan yang dilakukan terhadap Rani adalah pertanyaan seputar pertemuannya di hotel Mahakam no 803 dengan Antasari. Rani juga mengaku tidak mengetahui masalah penyadapan telponnya dengan nasrudin yang dilakukan oleh Antasari Azhar. namun istri siri Nasrudin sejak Juni 2008 lalu ini mengatakan jika dirinya sering berganti nomor ponsel karena suruhan sang suami. dari pengakuan mantan caddy ini juga terkuak jika ia pernah diajak sang suami untuk melapor ke DPR karena merasa terancam. Namun Rani tidak menyanggupi hal tersebut karena ia merasa hanya orang kecil. Rani kini meminta perlindungan kepada polisi dan dijaga ketat.


lanjutan
Saturday, July 24, 2010

Jelang Muktamar Muhammadiyah, Jogjakarta, 3-8 Juli 2010

Friday, July 23, 2010

Tangkap Peluang Revaluasi Yuan


DI tengah ancaman krisis global kedua dari Eropa, pemerintah Tiongkok mengambil kebijakan yang melegakan dunia. Setelah sekian lama mencantolkan kurs mata uangnya dengan dolar AS, Negeri Panda itu akhirnya melepas nilai tukar yuan. Dampaknya pun sungguh luar biasa. Dalam tempo singkat, pasar modal global langsung bergairah setelah sebelumnya melemah dihantam krisis utang di Eropa.

Yang dilakukan Tiongkok tersebut sebenarnya sudah ditunggu-tunggu dunia. Sejak jauh-jauh hari, negara-negara dengan perekonomian terbesar di dunia yang tergabung dalam G-20 mendesak Tiongkok merevisi kebijakan mata uangnya. Selama ini, nilai tukar yuan atau renminbi terhadap mata uang kuat seperti dolar AS atau euro dianggap terlalu rendah. Akibatnya, produk-produk Tiongkok selalu mengalahkan produk-produk negara kompetitor lantaran harganya lebih murah.

Memang banyak negara menuding kebijakan kurs rendah itu merupakan strategi Beijing untuk mendongkrak ekspor. Namun, Tiongkok berpendapat kebijakan pematokan nilai tukar tersebut merupakan langkah penting agar manufaktur bisa bertahan dan lapangan kerja tumbuh.

Terlepas dari itu, bagi Indonesia, revaluasi yuan memang menguntungkan. Sebab, dalam dua tahun terakhir, kurs rupiah terhadap yuan terus mengalami apresiasi hingga 17 persen. Fleksibilitas yuan bisa menjadi stimulus tak langsung untuk sektor perdagangan dan finansial. Dari sisi perdagangan, apresiasi yuan bakal meningkatkan daya saing produk RI di pasar internasional, terutama yang bersinggungan dengan barang Tiongkok.

Penguatan yuan menyebabkan produk negara berpenduduk terbesar di dunia itu lebih mahal daripada produk nasional. Sedangkan dari sisi finansial, fleksibilitas yuan akan mendorong arus dana asing mengalir deras ke negara berkembang seperti Indonesia.

Karena itu, kita harus pandai menangkap peluang tersebut. Caranya, antara lain, menciptakan proses produksi yang lebih efektif dan efisien. Selain itu, dunia usaha perlu menyesuaikan struktur biaya produksi agar bisa lebih bersaing. Jangan sampai peluang yang ada lewat begitu saja dan direbut kompetitor seperti Vietnam yang proses produksinya kini kian efisien.

Sebab, bisa jadi, apresiasi yuan terhadap dolar atau mata uang kuat lain hanya berlangsung selama beberapa bulan ke depan. Pemerintah Tiongkok tentu tak akan membiarkan kurs yuan menguat terlalu tinggi sehingga merugikan kinerja ekspor negerinya sendiri. Tentu mereka akan menjaga fluktuasi yuan dalam rentang yang masih menguntungkan. Di samping itu, tak sedikit yang meragukan bahwa Tiongkok melepas kurs yuan dengan sepenuh hati. Kebijakan tersebut dinilai hanya untuk meredakan ketegangan dengan negara-negara maju sebelum pertemuan G-20 yang dilangsungkan pada 26-27 Juni di Toronto, Kanada.

Kendati begitu, tak ada salahnya kita semua melakukan pembenahan secara gradual senyampang ada momentum yang pas. Toh, dunia usaha tak akan rugi bila melakukan pembenahan, meski Tiongkok tak sepenuhnya merevaluasi nilai tukar yuan. Tanpa penguatan nilai tukar yuan pun, meningkatnya efisiensi di sektor industri bakal menguntungkan dan memacu daya saing di pasar internasional. Dampak selanjutnya, pertumbuhan ekonomi nasional bisa terjaga dan terpelihara. (*)
Thursday, July 22, 2010

Janji Sekolah Gratis


SETIAP tahun ajaran baru seperti sekarang ini, para orang tua dibuat pusing tujuh keliling untuk memikirkan sekolah anaknya. Sebab, meski sudah digembar-gemborkan pendidikan gratis, nyatanya biaya sekolah tetap mahal. Padahal, setiap calon bupati, wali kota, gubernur, dan presiden selalu mengampanyekan pendidikan gratis, pendidikan murah, memperbesar anggaran pendidikan, dan sebagainya.

Kenyataannya, sebagian besar sekolah masih menarik pungutan yang berganti nama saja. Misalnya, sumbangan pengembangan institusi (SPI), uang pelatihan komputer, uang ekstrakurikuler, dan sebagainya. Nah, pada tahun ajaran baru ini, saatnya para kepala daerah terpilih membuktikan janjinya dalam kampanye pilkada dengan merealisasikan pendidikan yang benar-benar gratis. Tujuannya, semua kalangan bisa mencicipi bangku sekolah hingga pendidikan tinggi.

Kalau perlu, sekolah yang menarik biaya tinggi mendapat sanksi tegas. Sebab, pendidikan adalah modal dasar untuk mempersiapkan generasi penerus bangsa. (*)
Wednesday, July 21, 2010

Menanti Kiprah KEN


Oleh Ryan Kiryanto

BARU-baru ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membentuk organ baru bernama Komite Ekonomi Nasional (KEN) yang mengacu kepada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 31 Tahun 2010. KEN itu semacam Dewan Ekonomi Nasional (DEN) di era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid.

Melalui KEN, pemerintah meminta masukan soal penataan alokasi APBN untuk menghindari defisit dan kemungkinan munculnya krisis karena tidak berimbangnya sejumlah pembiayaan yang dikeluarkan negara.

Presiden juga mengingatkan seluruh jajaran pemerintah bahwa ketika ada pembahasan menyangkut anggaran dengan DPR, hendaknya jangan mudah menyebutkan alokasi dan angka persentase yang tinggi dari total APBN. Semua harus dikonsultasikan dulu dengan menteri keuangan, Menko perekonomian, Wapres, dan sampai tingkat presiden.

Kepala negara menegaskan kepada seluruh jajaran untuk menciptakan APBN dan APBD yang sehat dan berkelanjutan. Anggaran diarahkan serta ditargetkan untuk membiayai kegiatan yang memang tepat untuk dibiayai.

Konsultasi diperlukan agar jangan sampai penetapan alokasi anggarannya kebablasan (overbudget). Sebab, jika sudah dituangkan dalam UU, pemerintah wajib menjalankannya. Untuk itu, penyusunannya harus dilakukan dengan tepat dan ditata berimbang.

Dalam perpres tentang KEN disebutkan ruang lingkup tugasnya meliputi tiga hal. Pertama, mengkaji permasalahan perekonomian nasional serta perkembangan perekonomian regional dan global. Kedua, menyampaikan saran tindak strategis dalam rangka percepatan perekonomian nasional kepada presiden.

Ketiga, melaksanakan tugas lain dalam lingkup perekonomian yang diberikan presiden. Selain itu, KEN bertugas di bawah koordinasi dan bertanggung jawab kepada presiden. Pendek kata, KEN diharapkan bisa memberikan solusi bagi masalah perekonomian.

Solusi yang diminta presiden itu nanti tidak berbentuk kajian akademik. Melainkan sebuah solusi penting bagi pemerintah dalam membuat kebijakan perekonomian nasional. Arahnya adalah policy yang akan menjadi bagian atau masukan penting di jajaran pemerintah.

Jadi, selain sudah ada Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) bidang ekonomi, presiden masih perlu memperkuat tim ekonomi dengan membentuk KEN. Dengan keanggotaan KEN yang melibatkan unsur mantan birokrat, akademisi, pengusaha, dan ekonom, diharapkan masukan atau rekomendasi yang diberikan kepada pemerintah akan lebih membumi (down to earth). Sinergi antaranggota dari berbagai disiplin ilmu dan profesi tersebut diharapkan akan memberikan masukan solutif yang jitu dan efektif bagi perbaikan perekonomian.

Tentu seluruh anggota KEN harus mampu membentuk kesatuan senyawa (chemistry). Maklum, mencermati pandangan Paul Krugman, ekonom peraih Hadiah Nobel Ekonomi 2008, betapa berbahayanya jika kebijakan ekonomi suatu negara diserahkan kepada pengusaha.

Menurut Kurgman, seorang presiden direktur perseroan yang menghasilkan uang 1 miliar dolar AS bukan orang yang tepat untuk dimintai pendapat soal perekonomian sebesar 1 triliun. Apa sebabnya? Sebab, negara bukanlah sebuah perseroan besar. Mengelola perekonomian negara tentu jauh lebih rumit daripada mengelola bisnis perseroan.

Di dalam perekonomian suatu negara, ada ribuan lini bisnis yang berlainan dan bahkan tidak jarang saling bertentangan. Mereka dipersatukan hanya karena berada di batas wilayah negara yang sama.

Sebaliknya, mengelola perseroan relatif lebih mudah karena lini bisnis yang dikendalikan tidak sebanyak dan sekompleks mengelola perekonomian nasional. Itulah tantangan nyata yang dihadapi KEN, yakni menyinergikan perbedaan latar belakang menjadi satu kekuatan.

Sebuah perekonomian suatu negara yang berhasil menjual banyak barang biasanya akan mendapatkan umpan balik negatif dari sektor-sektor perekonomian yang lain. Contoh konkretnya adalah kebijakan suku bunga. Para pengusaha kerap meminta suku bunga ditekan serendah-rendahnya supaya kegiatan bisnis mereka bisa semakin lancar.

Dengan suku bunga rendah, kalangan pengusaha properti berharap rumah atau apartemen jualannya cepat laku. Padahal, dari sisi bank sentral, suku bunga perlu diatur karena bank sentral berkepentingan untuk menjaga inflasi tetap terkendali pada level rendah agar perekonomian tidak menjadi kepanasan (overheating economy) yang pada akhirnya justru menimbulkan masalah baru perekonomian.

Pemanasan ekonomi sebagai respons kegiatan mesin-mesin pertumbuhan yang bergerak cepat biasanya efektif didinginkan melalui kebijakan menaikkan suku bunga. Hal ini sudah dilakukan oleh beberapa negara -sebut saja Korsel, Tiongkok, India, dan Australia- begitu muncul tanda-tanda pemanasan ekonomi. Bahkan, kebijakan Tiongkok lebih ekstrem lagi, yakni menyetop aliran kredit ke sektor riil dan menaikkan rasio giro wajib minimum (GWM) dari 15 persen menjadi 17 persen.

Di pihak lain, kalangan perbankan pun tidak bisa didikte untuk menurunkan suku bunga pinjaman tanpa alasan jelas. Acap kali kenaikan suku bunga justru didorong oleh permintaan pasar (deposan besar) yang menginginkan imbal hasil lebih tinggi sehingga menyulitkan perbankan menurunkan suku bunga pinjaman.

Tidaklah mungkin suku bunga pinjaman dapat diturunkan sebagaimana permintaan pelaku sektor riil tanpa penurunan suku bunga simpanan terlebih dahulu. Hal itu sering tidak bisa dipahami masyarakat, termasuk pelaku usaha. Mestinya, pemilik dana besar tidak meminta suku bunga yang tinggi, apalagi meminta special rate, agar perbankan mau menurunkan suku bunga pinjaman untuk mendorong penyerapan kredit sehingga sektor riil bergerak.

Akhirnya, apa pun tantangan dan peluangnya, kelak kinerja KEN akan terlihat ketika di akhir tahun Badan Pusat Statistik mengumumkan capaian seluruh indikator makroekonomi, seperti pertumbuhan ekonomi (pro-growth), laju inflasi, persentase angka pengangguran, dan penciptaan lapangan kerja baru (pro-jobs) serta persentase angka kemiskinan (pro-poor).

Jadi, semoga nasib KEN tidak seperti DEN di masa lalu yang dinilai gagal dalam menjalankan perannya sebagai policy advisor bagi pemerintah, terutama tim ekonomi. (*)

*) Ryan Kiryanto, analis ekonomi dan keuangan
Tuesday, July 20, 2010

sex toys

Buy sex toys and enjoy the best shopping experience at the Hot G Vibe online sex toys shop. Choose from an  array of naughty male sex toys and lustrous female sex toys including dildos, vibrators, cock rings and masturbator sleeves. Those seeking erotic novelties such as personal lubricants, massage oils, marital aids can find a great selection of these combined in our sex kits and packages. Hot G Vibe’s sex toys store also offers male enhancement products such as natural dietary pills and penis extenders.
We offer exclusive sex toys, such as the vibrating cock ring, which targets the g spot with its creative and unique design resulting in explosive orgasms as it is the only vibrating cock ring of its kind on the market! This exciting Sex Toy can be placed anywhere along the penis shaft and be used as a clitoral stimulator, a G-Spot vibrator, and an erection enhancer. Our vibrating cock ring is versatile and will fulfill your deepest erotic fantasies!

video ciuman pasha Allysa asli



video ciuman pasha Allysa asli



video ciuman pasha-allysa Soebandono yang menjadi gosip panas akhirnya terkuak juga. pakar telematika yang kini kesandung masalah manohara karena dituduh menyebarkan foto telanjang manohara tersebut membeberkan hasil pengamatannya terhadap video yang berdurasi 2,5 menit tersebut. Roy Suryo menyatakan kepada wartawan jika pelaku pria dalam video tersebut adalah pasha. pasha-ungu-cium-alyssa1

menurutnya ada dua hal yang menjadi ciri khas dari pasha yang juga digunakan oleh pelaku pria dalam video tersebut. yakni jam tangan yang sama dengan yang digunakan pasha juga kacamata yang menjadi ciri khas pasha ungu. sedangkan sang wanita Roy meyakini jika memang itu adalah Allysa soebandono. video tersebut memang asli dan kecil kemungkinan direkayasa karena resolusinya sangat kecil dan kualitas gambar tidak terlalu bagus, ungkap roy suryo. wew…..gimana dengan bantahan keras mama Allysa dan Allysa sendiri ya?
menurut pakar telematika ini juga bahwa kemungkinan video tersebut diambil dari kamera digital yang punya fasilitas video atau handphone
lanjutan
Monday, July 19, 2010

Menimbang Hak Pilih TNI

[ Rabu, 23 Juni 2010 ]

WACANA hak pilih Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam pemilu mencuat kembali. Kalangan petinggi TNI, termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun, memberikan lampu hijau agar hak pilih TNI itu bisa diterapkan pada Pemilu 2014.

Dari pihak partai politik, suaranya belum seragam. Partai Keadilan Sejahtera (PKS), misalnya, setuju dengan penggunaan hak pilih itu. Tetapi, PDIP mewacanakan penolakan. Sementara Partai Golkar, cenderung "tengah-tengah". Partai-partai yang lain tentu ikut sibuk memikirkan sikap untuk merespons wacana ini.

Secara prinsip memang tidak dapat dimungkiri bahwa TNI-Polri secara individu punya hak politik. Memang, lembaganya harus mutlak independen alias taat pada asas netralitas politik. Politik TNI-Polri adalah politik negara, yang jauh di atas politik praktis partai-partai politik. Dari prinsip ini, tampaknya, tidak ada satu pun kelompok politik yang menolak. Toh secara individu anggota TNI-Polri juga warga negara seperti yang lain.

Hanya, profesi kemiliteran memang berbeda dengan profesi-profesi lain. Penggunaan senjata dan pendekatan militer secara sah adalah wilayah profesi militer, walaupun otoritas penggunaan senjata itu diatur sedemikian rupa dalam konstitusi sipil. Profesi militer membutuhkan disiplin tersendiri, ketat, dengan berbasis sistem komando.

Yang dipermasalahkan bukan hak politik TNI-Polri itu sendiri, melainkan ekses darinya. Mengapa ekses dikhawatirkan? Sebab, politik itu adalah medan konfliktual. Apakah ada jaminan bahwa penggunaan hak pilih anggota militer tidak akan menambah beban konflik politik yang selama ini terjadi?

Tentu saja jawabannya tidak serta merta harus datang dari Panglima TNI dan jawaban itu langsung dapat dipakai untuk mengegolkan sebuah keputusan politik. Panglima TNI punya cara untuk menjawab pertanyaan itu, dengan dalih argumentasi yang analitis. Panglima TNI punya hak mengusulkan pencabutan penundaan hak politik TNI yang selama ini sengaja dilakukan.

Tetapi, lagi-lagi politisi juga punya kesempatan membendung usul itu. Sejatinya, para politikus tidak punya hak untuk menghalangi desakan atau tuntutan penggunaan hak pilih tersebut. Mengapa? Sebagaimana dijelaskan di atas, hak pilih adalah bagian integral dari hak politik warga negara yang mendasar. Para politikus tak berhak membatasi (mendiskriminasi) hak warga negara lain, bukan?

Namun, politisilah yang memiliki ruang manuver luas untuk pada akhirnya membuat gagasan dan desakan hak pilih TNI itu bisa atau tidak bisa diterapkan pada Pemilu 2014. Apabila keputusan itu secara politik dilakukan melalui pemungutan suara (voting) di DPR, misalnya, kalkulasi kekuatan politik partailah yang mengemuka.

Apa memang sudah siap militer menggunakan hak pilih dalam konteks politik Indonesia saat ini? Pertanyaan ini sesungguhnya klasik, setidaknya mencuat sejak dua pemilu lalu. Dari sisi internal, TNI kita masih mengalami banyak keterbatasan, termasuk soal kesejahteraan prajurit. Pada 2014, tampaknya hal itu masih menjadi persoalan. Kalau kesejahteraan terbatas, banyak yang khawatir berimbas negatif ke politik, sehingga menyuburkan konflik.

Soal tradisi komando memang tidak bisa diutak-atik. Tetapi, dalam demokrasi, mereka bisa bebas menentukan pilihan. Apakah pengurangan atas tradisi komando ini bisa diimplementasikan? Ataukah akan menjadi sumber konflik politik baru, ketika elite militer mengomandokan pilihan politiknya? Soal ini memang perlu eksperimentasi, tetapi seharusnya jauh sebelumnya dilakukan sosialisasi.

Dari sisi eksternal TNI bagaimana? Memang perjalanan reformasi politik kita sudah lebih dari sewindu, dan mestinya terjadi perubahan perilaku politik yang demokratis. Tetapi, apabila melihat kondisi lapangan, perilaku politik yang demokratis itu masih gampang digoyang oleh rekayasa-rekayasa politik yang terkadang kurang canggih pelaksanaannya. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mencatat banyak jenis pelanggaran pemilu yang, sayangnya, banyak yang tidak tuntas penyelesaiannya.

Kualitas demokrasi kita belakangan ini juga tampak masih banyak meninggalkan catatan yang tidak menyedapkan. Konsolidasi demokrasi memang sangat diharapkan terjadi dengan mulus, tetapi belenggu-belenggunya masih banyak. Wajar saja kalau banyak yang khawatir, TNI malah terjebak konflik politik bila hak pilihnya dipakai.

Bagaimana pula dengan partai-partai apabila hak pilih TNI itu dipakai? Akan dapat dipastikan bahwa para anggota TNI akan menjadi sasaran bidik partai-partai. Secara formal, kampanye yang ditujukan khusus ke para anggota TNI mungkin bisa diatur sedemikian rupa. Tetapi, bagaimana sisi informalnya? Bagaimana bisa ada sebuah jaminan bahwa potensi konflik-konflik akan terkelola?

Syarat lain yang ditekankan berbagai kalangan adalah profesionalitas TNI itu sendiri. Asumsinya, kalau TNI kita mampu menjamin kualitas profesionalismenya, penggunaan hak pilih itu pada 2014 tidak menjadikan permasalahan serius. Tetapi, kalau tidak ada jaminan profesionalitas yang berkualitas, penggunaan hak pilih TNI hanya akan menjadi persoalan baru. (*)

*) M. Alfan Alfian, dosen Pascasarjana Ilmu Politik Universitas Nasional, Jakarta
Sunday, July 18, 2010

Hukum Kita Saat Hadapi Kasus Ariel


PENYANYI Nazril Irham yang populer dengan nama artis Ariel kali ini betul-betul mencuat. Bersama Cut Tari dan Luna Maya, ketiganya menjadi trio yang menenggelamkan peristiwa apa pun dalam beberapa hari ini, termasuk kegaduhan Piala Dunia, kasus Gayus, Anggodo, dan berita apa pun yang mestinya jauh lebih penting secara substansi. Kasus video porno yang ditengarai melibatkan tiga artis papan atas itu menjadi isu yang tidak gampang tenggelam (bahkan sangat mungkin akan terus diramaikan hingga beberapa bulan ke depan) karena beberapa latar belakang.

Meski di awal peristiwa kita cenderung menilainya sebagai sebuah sensasi belaka, tapi setelah bergulir beberapa lama, kasus itu tak ayal memunculkan banyak nuansa.

Banyak rumor di belakangnya, juga banyak pelajaran yang dapat kita ambil sebagai pelajaran bersama. Ketika menggelinding di awal peristiwa, ada semacam dramatisasi yang itu sangat khas dunia selebriti dan keartisan, yang sebenarnya lumrah dalam dunia hiburan. Isu rekaman persetubuhannya dengan 32 dua wanita yang hampir seluruhnya artis cantik membuat Ariel sebagai subjek utama bisa langsung kembali nangkring dan lekat dalam ingatan jutaan orang. Sebelumnya, sekian sekian lama dia cenderung redup, bahkan hilang, dari percaturan dunia hiburan. Kondisi seperti itu penting apalagi bila dikaitkan dengan dunia musik sebagai sebuah industri.

Soal valid atau tidak rumor itu, yang penting adalah nama bisa melambung dulu. Sebab, dalam jagad pop, publikasi, apa pun bentuknya, masih jauh lebih baik ketimbang situasi senyap tanpa berita apa-apa.

Isu yang tidak kalah kuat adalah tengara adanya aroma uang di balik kasus itu. Artis top, berduit, terbelit kasus, lalu diselesaikan dengan jalan pintas, adalah hal biasa dan kerap terjadi. Ujung-ujungnya sebuah kasus menghilang dari perhatian tanpa jelas proses hukumnya.

Sekarang kasus video mirip Ariel, Cut Tari, dan Luna Maya masuk dalam wacana hukum yang serius. Pasal apa yang kira-kira dilanggar? Dari satu pertanyaan ini saja, kita bisa menyaksikan di beberapa televisi, sebuah perdebatan panjang oleh para pakar hukum kita. "Yang jelas, dia dijerat UU Pornografi," kata Wakadiv Humas Mabes Polri Brigjen Pol Zainuri Lubis (22/6). Ariel mungkin bakal dijerat pasal 4 dan pasal 29 UU No 44 Tahun 2008. Esensi pasal itu menyebutkan, setiap orang dilarang memproduksi, membuat, memperbanyak, menggandakan, menyebarluaskan, mengimpor, menawarkan, menyewakan, atau menyediakan pornografi yang secara eksplisit memuat persenggamaan. Orang sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (1) bisa dipidana paling singkat 6 bulan penjara dan paling lama 12 tahun.

Tetapi, di zaman serbacanggih dan serbadigital ini, tafsir terhadap esensi pasal tersebut bisa melebar lebih luas dan absurd. Menyebarluaskan video porno ternyata bisa dilakukan oleh begitu banyak orang dan dengan cara yang amat gampang. Video mesum mirip Ariel, Luna Maya, dan Cut Tari itu, kenyataannya, juga disebarluaskan oleh siapa pun lewat handphone dan berbagai jejaring sosial yang marak di dunia maya. Jadi, siapa saja yang sebenarnya melanggar pasal itu? Bisa Banyak orang. Tetapi, persoalannya, apakah perangkat dan pasal-pasal hukum yang kita miliki sudah cukup memadai untuk menjaring para pelanggar hukum itu? (*)
Saturday, July 17, 2010

Kembali ke Negara Agraris


BANGSA agraris, itulah yang terpikir dalam benak kita ketika mendengar kata Indonesia dahulu. Dengan kekayaan sumber daya alamnya, banyak warga negara Indonesia bertani sehingga negara kita mendapatkan label tersebut. Hal itu diperkuat dengan suksesnya negara ini melakukan swasembada pangan dulu.

Namun, pada zaman perdagangan bebas ini, negara kita cenderung memprioritaskan sektor industri daripada sektor pertanian. Di supermarket ataupun pasar-pasar tradisional, sangat banyak bahan makanan pokok, sayur, dan buah dari negara luar. Ketergantungan pada negara tetangga untuk mencukupi kebutuhan pangan pun semakin besar.

Menjadi negara agraris bukan sesuatu yang buruk. Negara ini memiliki banyak lahan dan bermacam-macam potensi di bidang pertanian. Jika dikembangkan, potensi itu akan menjadi sumber devisa negara yang bisa menopang kebutuhan rakyat. (*)
Friday, July 16, 2010

Yoga Masal Takut Hujan


Seorang perempuan ''berdiri'' terbalik di kawasan Central Park, New York, AS, Selasa lalu (22/6). Bersama ribuan orang lain, dia mengikuti acara yoga masal. Panitia penyelenggara sebenarnya berharap acara itu bisa tercatat dalam buku Guinness World Records. Sebanyak 1.500 orang telah mendaftarkan diri dan hadir sebagai partisipan yoga masal tersebut. Sayangnya, pemecahan rekor urung terjadi. Sebab, acara yoga masal akhirnya dihentikan gara-gara hujan. Jika nekad dilanjutkan, perempuan yang berdiri dengan tangannya itu bisa jadi tenggelam. (AFP)
Thursday, July 15, 2010

Rossa gugat cerai suaminya



Rossa gugat cerai suaminya

yoyo-dan-rossa

setelah sekian lama kehidupan rumah tanggannya berjalan tidak harmonis, Rossa akhirnya mendaftarkan gugatan cerainya di pengadilan agama Jakarta Selatan. diketahui Rossa telah mendaftarkan gugatan cerainya kepada suaminya yoyo’ padi tertanggal 22 Juni 2009, senin lalu dengan nomor pendaftaran No 12/05/PDTG/2009/PA Jaksel.
rumah tangga Rossa yang memang sedang diguncang prahara, mencuat ke media semenjak 2007 lalu. berawal dari Yoyo yang tertangkap kamera sedang selingkuh dengan wanita lain dan kemudian mengakui hal tersebut. setelah insiden tersebut hubungan mereka sempat membaik namun akhirnya Rossa memilih menggugat cerai suaminya yang telah dinikahinya 18 Maret lalu. meskipun telah dikaruniai seorang putra bernama Rizky langit ramadhan, hal ini tidak menyurutkan langkah Rossa menggugat cerai suaminya. bahkan Rossa telah sejak lama tidak tinggal serumah lagi dengan drummer padi tersebut. ketidakhadiran Yoyo dalam mini konser yang usai digelar Rossa seakan membenarkan kondisi rumah tangga mereka yang kini berada di ujung tanduk.
hingga saat ini Rossa belum bisa dikonfirmasi karena masih berada di luar negeri. sedangkan Yoyo’ yang kini punya penampilan baru dengan rambut yang agak panjang tidak plontos seperti biasanya hanya menjawab sekenanya dan terkesan tidak ingin berkomentar tentang perceraian tersebut. ia malah menjawab tidak tahu mengenai gugatan cerai istrinya tersebut.
rencananya sidang perdana perceraian penyanyi bernama lengkap Sri Roslaina Handayani ini akan digelar 30 Juni mendatang dengan agenda perdamaian. wew…nambah satu lagi nie artis cerai
lanjutan
Wednesday, July 14, 2010

Marty Natalegawa Juru Runding Laut Timor

[ Kamis, 24 Juni 2010 ]

BEBERAPA bulan terakhir, Menlu Marty Natalegawa mempunyai kesibukan baru. Menteri kelahiran Bandung, 22 Maret 1963, tersebut menggalang kepedulian terhadap lingkungan di Laut Timor.

Pengganti Nur Hassan Wirajuda itu pun sibuk menjadi juru runding mewakili pemerintah untuk berhubungan dengan perusahaan minyak Australia pasca tumpahan minyak Montara di Blok Atlas Barat, NTT, 21 Agustus tahun lalu.

''Ya, (pemerintah) sekarang sedang menunggu hasil kajian dari ESDM (Kementerian ESDM, Red) dan LH (Kementerian Lingkungan Hidup) soal klaim kerugian atas dampak pencemaran Laut Timor,'' kata doktor lulusan Australian National University itu saat ditemui di kantornya kemarin (23/6).

Mantan duta besar RI untuk PBB tersebut menyatakan sangat antusias untuk berperan langsung dalam upaya melindungi lingkungan serta ekosistem di tanah air.

Terkait dengan klaim kerugian secara material yang disebut-sebut mencapai Rp 510 miliar, pemilik nama lengkap Raden Mohammad Marty Muliana Natalegawa itu menyatakan tidak tahu. Sebab, masalah tersebut masih dibahas oleh tim yang menangani kajian mengenai pencemaran Laut Timor.

''Tentu perusahaan yang terlibat harus memikul tanggung jawabnya. Juga, perlu disinergikan kesepahaman dengan pemerintah setempat karena ini demi lingkungan,'' tegas bapak tiga anak dari pernikahannya dengan perempuan asal Thailand tersebut. (zul/c5/dwi)

sendang biru

Pantai Sendang biru terletak 69 km ke arah selatan dari kota Malang. Untuk bisa berkunjung di Pantai Sendang biru ini harus melewati Turen, kemudian Sumbermanjing Wetan. Tempatnya berada di kecamatan Sumber Manjing Wetan. Pantai Sendang biru lebih dikenal sebagai tempat pendaratan dan pelelangan ikan Kabupaten Malang.
Pantai ini berhadapan dengan Pulau Sempu. Jarak keduanya hanya dipisahkan [...]

LANJUTAN
Tuesday, July 13, 2010

Heboh Video Mirip Duryudana-Dewi Dollywati

[ Minggu, 20 Juni 2010 ]

LISTRIK boleh jadi pahlawan di Dhaka, Bangladesh. Masyarakat di sana begitu mendamba pada listrik. Listrik padam, mereka tak dapat nonton via televisi dua tim favorit mereka, Argentina lawan Nigeria di Piala Dunia 2010. Maka ngamuklah mereka dan merusak kota.

Lain lubuk lain ikannya. Lain listrik di Bangladesh, lain pula listrik di suatu negeri. Di negara itu listrik malah jadi kambing hitam.

***

Sudah ada titik gamblang soal video porno yang dibintangi orang yang mirip Prabu Duryudana dan mirip permaisurinya, Banuwati. Begitu juga video antara orang yang pleg memper Raja Astina itu dengan perempuan entah siapa. Konon namanya Dewi Woro Sri-Dolly. Mereka ndak perlu lagi repot-repot bikin pernyataan pers bahwa mereka nggak kayak yang dituduhkan oleh masyarakat. Titik terangnya adalah PLN. Akhirnya listriklah yang dinyatakan bersalah.

Tanpa listrik, ndak mungkin penduduk sanggup nyetel adegan-adegan ulah kridaning priyo-wanodya itu. Tanpa listrik, ndak mungkin orang sanggup mengabadikan momen-momen karonsih tersebut.

Gareng mendebat Bagong. Menurut Bagong, muter gambar pakai komputer di kantor-kantor baru pakai listrik. ''Nek nyetel gambar-gambar itu lewat handphone, kan cuma pakai batere?'' kata si bungsu ponokawan. Gareng dengan gampang membantah. Menurut si sulung, mau pakai batere atau apa, tetap saja orang-orang pada dasarnya menggunakan listrik. ''Coba saja kalau batere itu ndak dicolokkan ke PLN, apa bisa jalan?''

''Ooo, jadi yang salah PLN?'' ponokawan Petruk menyela. Seperti biasa, ia asal ngomong. Meski asal njeplak Petruk mulai bisa mengerti kenapa kok akhirnya pakar-pakar hukum tidak baku bantah lagi soal siapa yang bersalah dalam perkara video porno.

Pantesan, pikir Petruk, orang-orang sudah tidak pating pecotot lagi bab siapa yang keliru dalam kasus video porno. Apa yang salah pelaku adegan, pengambil gambar atau orang yang menyebarkan gambar-gambar itu. Apakah terhadap semua itu akan dikenakan pasal-pasal dalam KUHAP, apa undang-undang pornografi atau apa ITE.

Semua tak lagi saling menyalahkan. Kambing hitam sudah ditemukan. Tapi mereka juga tidak mau begitu saja mengambing-hitamkan alam. Mereka belajar hal ini dari kasus lumpur Lapindo yang sudah 4 tahun lebih terkatung-katung. Sekarang semua sudah sepakat. Yang bersalah dalam kasus video porno adalah listrik.

***

Namanya juga negara yang ngakunya demokratis. Mesti ada yang beda pendapat. Wong Indonesia itu tidak terdiri atas 240 juta penduduk. Yang bener, negeri khatulistiwa ini terdiri atas 240 juta pendapat. Yang ndak sarujuk menyalahkan listrik bilang, listrik justru sangat berfaedah.

Ingat, sebelum ABRI (sekarang TNI) dan listrik masuk desa pada zaman Pak Harto, desa-desa begitu gelap. Maka pertambahan penduduk begitu cepat. Banyak banget orang hamil. Dikit-dikit hamil. Dikit-dikit meteng.

Oooo jroning peteng akeh wong lali

Jroning lali akeh wong meteng...

Maka, setelah terang-benderang, perempuan hamil jadi berkurang.

Dan lihatlah, dalang-dalang kalau manggung juga tidak perlu lagi pakai lampu obor wayangan, blencong. Dulu sebelum listrik populer, berapa kali dalam semalam suntuk dalang kudu berdiri ngisi minyak blencong di atas kepalanya? Belum lagi percikan-percikan api blencong seperti kunang-kunang yang suka mampir ke wajah dan blangkon dalang.

***

Alkisah, saking tak ingin turut menyalahkan listrik dalam kasus video porno, sampai-sampai seorang dalang secara spontan sedikit mengubah lakonnya ketika pentas. Semula Pak Dalang diminta melakonkan terjadinya alam semesta yang mirip teori big bang atau ledakan raksasa dalam astronomi.

Ingat kan? Kaum astronom yakin dan bisa kasih penjelasan, alam semesta semula berasal dari benda yang besarnya ibarat lebih kecil dibanding sebutir merica. Tapi kepadatan benda sa' merico binubut ini amat sangat tinggi. Maka besar pula gravitasinya. Jangankan Anggodo, cahaya yang lewat nun jauh di atasnya saja bisa belok tersedot oleh benda itu. ''Merica'' ini kemudian meledak. Puing-puingnya menjelma matahari, bumi, bulan, dan berbagai-bagai yang lain.

Di alam pedalangan, big bang adalah sebutir telor yang menetas. Kulitnya membentuk Togog, ponokawan bagi dunia hitam. Putihnya berganti rupa Semar, ponokawan bagi dunia putih. Kuningnya mak jleg jadi Batara Guru yang menguasai kahyangan.

Improvisasi yang dibuat Ki Dalang malam itu ngene:

Telor ayam tidak menetas. Telor hanya dierami oleh anak manusia. Anak manusia ini, kelahiran Ohio Amerika 1847, memang sangat nyleneh sampai-sampai di-DO, dikeluarkan dari sekolah. Si anak drop out sekolah itu yakin, kalau dierami ayam telor bisa netas, berarti dierami manusia, dengan panas dan kehangatan yang sama, telor itu akan netas pula.

Anak itu bernama Thomas Alva Edison yang kelak dalam jalan hayatnya berhasil menemukan listrik.

***

Pak Dalang melakonkan, anak yang dipanggil Al itu ndak terima hasil temuannya dijadikan kambing hitam dalam perkara video porno mirip Duryudana-Banuwati-Dewi Dollywati. ''Nangkanya yang makan Prabu Duryudana, kenapa saya dapat getahnya,'' kata si Al kepada para ponokawan.

Semar yang sudah moksa bersama kepergian Gus Dur sampai akhirnya pulang kembali ke mayapada. Di kahyangan, Batara Ismaya yang selalu manjing dalam raga Semar menyuruh sang Badranaya itu kembali hidup di tengah-tengah alam manusia.

''Sabar, Nak Alva,'' ujar Semar. ''Para manusia tidak salah kalau bilang kamu itu biang gara-gara video syur Cut Maya dan Luna Tari. Lha kalau tidak menyalahkan kamu, mereka mau menuding siapa lagi? Mau melempar kesalahan ke Gayus? Kasihan Mas Gayus itu. Belum turut disalahkan dalam soal video indehoi saja, dia sudah susah hidupnya. Susah sekali kok dia nginget-ngiget duit di tabungannya 74 milyar itu dari sopo wae.''

Semar melanjutkan, ''Mau menyalahkan polisi dalam kasus video porno ini? Kasihan lho polisi-polisi itu. Jangan kamu cuma lihat penggede-penggedenya. Itu cuma segelintir. Ribuan yang lain, yang pangkatnya rendah, hidupnya sudah susah. Apalagi prajurit bawahan di TNI. Ndak bisa mereka turut disalahkan dalam kasus video porno ini. Tanpa dibegitukan saja prajurit TNI itu hidupnya sudah jauh lebih susah dibanding polisi rendahan.''

Ponokawan Gareng, Petruk, dan Bagong mengernyitkan dahi. Lama tidak njedul, muncul-muncul kok omongan Semar agak ngawur. Apalagi ketika Janggan Asmarasanta itu menyinggung Piala Dunia.

''Soal Century, soal Dana Aspirasi, soal video porno, kita harusnya bisa menyalahkan si Micho (maksud Semar adalah Martin Demichelis, bek Bayern Muenchen). Tapi biarlah pemain belakang Timnas Argentina ini ndak usah kita hukum. Dia sudah cukup dihukum oleh alam semesta. Bolanya dicolong oleh Lee Chung-yong dari Korea Selatan. Si Micho khilaf, bola yang dijambret dan ditendang Lee ndak kejangkau kiper Sergio Romero. Gol!!!''

***

Orang yang paling keras menentang pengkambing-hitaman listrik adalah Sagopa, orang miskin dari pedesaan Widorokandang. Di desa melarat itu ia dipasrahi mengasuh masa kanak-kanak tiga bersaudara: Baladewa, Kresna, dan Subadra. Listrik di rumahnya cuma 450 watt.

''Omong-omong soal video porno, saya tidak mau ikut-ikutan menyalahkan listrik. Karena listrik baik hati. Buktinya, bos PLN Dahlan Iskan punya usul bila rumah dengan daya 450 watt digratiskan,'' ujar Sagopa.

''Nah, gitu dong,'' puji Thomas Edison. ''Jangan salahkan listrik. Kita salahkan saja pelaku adegan video porno.''

''Wah, saya tidak setuju,'' balas Sagopa. ''Pasangan orang-orang tua seperti kami ini sudah tidak bisa kumpul suami-istri. Kami baru bisa berbuat itu kalau pakai pemanasan nonton dulu video syur. Kami justru mengucapkan terima kasih kepada pelaku, pengambil gambar, dan pengedarnya. Matur nuwun. Sudah berapa juta pasangan lansia yang telah mereka bantu untuk kembali bergairah.''

Semar tersinggung. Kakek-kakek gaek ini mematikan video porno di pesawat televisinya, pindah ke tayangan langsung mirip Piala Dunia. (*)

*) Sujiwo Tejo tinggal di www.sujiwotejo.com

Upload photos

The simple recipe is:
Upload photos, add music and press button for "create"

Animoto uses the latest in cinematography to create a video from
your digital photos. So you end up with a professional looking
animated music video that you can be proud of.
Monday, July 12, 2010

Luna Maya dan Cut Tary Selesaikan Pemeriksaan Fisik


JAKARTA- Terkait skandal video porno dengan Ariel, Luna Maya dan Cut Tary dijadwalkan dipanggil ke Mabes Polri dalam waktu dekat. Pada Selasa lalu (22/6), dua artis cantik itu, papar Kabidpenum Mabes Polri Kombes Marwoto Soeto, sudah selesai menjalani pemeriksaan fisik di Rumah Sakit Polri. Di sisi lain, saksi-saksi juga terus diperiksa.

Setelah Indra dan Andika, eks personel Peterpan yang kini bergabung di band The Titans, diperiksa Selasa lalu, kemarin giliran Vitalia Ramona, manajer Luna, yang diperiksa. Vitalia datang ke Mabes Polri sekitar pukul 11.30 dengan mengenakan kemeja putih berlengan panjang dan kacamata hitam. Bersama dua rekan, dia masuk melalui pintu belakang.

Ketika disapa wartawan, wanita tersebut hanya menoleh. Dia tidak menjawab saat wartawan bertanya apakah Luna di Mabes Polri. Vita langsung berlalu memasuki ruang. Keterangan dari orang-orang terdekat Ariel, Luna Maya, dan Cut Tary memang kini digali penyidik. Bahkan, Kabareskrim Komjen Pol Ito Sumardi mengatakan ada dugaan Ariel pernah menunjukkan video-video mesumnya kepada teman dekatnya.

"Kemungkinan dia menunjukkan video tersebut ke orang lain besar. Soalnya, lelaki kan bangga memperlihatkan dia tidur dengan siapa. Kalaupun hanya berniat menyimpan, seharusnya dia sadar bahwa kemungkinan bocor itu ada," katanya.

Mengenai kemungkinan Luna dan Tary menjadi tersangka, Marwoto menjawab ada. Kalau terbukti ikut merekam video tersebut, bisa saja Luna dijerat UU Pornografi. Sedangkan Tary, lanjut dia, bisa saja dijerat perzinaan kalau sang suami melapor. "Tapi, kan suaminya, sepertinya, sayang sekali terhadap dia dan nggak melapor. Artinya, dijeratnya dengan pasal lain," terang dia.

Sementara itu sikap diam yang diambil Ariel dianggap sebagai langkah keliru oleh Bens Leo. Pengamat musik dan entertainment tersebut mengatakan, dalam kondisi serbapelik saat ini, sikap diam Ariel justru menambah panjang persoalan.

Beban Ariel akan semakin berat. Apalagi, kasus itu semakin melebar karena semakin banyak orang yang terlibat. Musisi asal Bandung tersebut bisa semakin tertekan. ''Sebetulnya masalah (video mesum) ini bisa selesai jika Ariel bicara. Klarifikasi saja, jangan takut salah,'' ungkap Bens saat dihubungi via telepon Senin (21/6).

Sejatinya, kasus yang dialami Ariel, menurut Bens, serupa dengan persoalan Anji 'Drive'. Pada Februari lalu, artis Sheila Marcia melahirkan bayi perempuan bernama Leticia Charlotte Agraciana Joseph. Dua bulan setelah persalinan itu, baru diketahui bahwa vokalis band Drive Anji adalah sang ayah biologis bayi tersebut.

Kisah Anji juga tergolong aib. Bedanya, Anji berani mengakui perbuatan dosanya itu di depan publik. Meski awalnya berat, pengakuan tersebut justru menyelamatkan karirnya di dunia musik. Bahkan, dia pun kini bisa hidup dengan normal. Langkah itu seharusnya ditiru Ariel.

Jika Ariel bisa bicara sejak awal, mungkin dia bisa menuntaskan persoalan itu dan me-launching album terbaru grup musiknya. ''Saya prihatin melihat Ariel sekarang. Apalagi, dengan karirnya karena Ariel sedang ditunggu banyak penggemarnya. Kenapa Ariel harus berkelit-kelit?'' tegas Bens. (jan/ign/c11/c7/ayi)

Orgy Room Rockets Upward


Since LL's adult content rules, one of the constant games has been the creation of illegal orgy rooms. LL does nothing about violators until there have been a flood of complaints. This should tell any legitimate business that Linden Lab is a porn company, and that any business which goes into LL has got to get used to the idea that their employees will be cruising for sex at work. With all of the problems that entails.

The latest addition to the bestiary of mature area orgy rooms, titled in a fit of ironic nuance, FREE SEX AREA BEACH & NEW COMMUNITY. It rocketed from near zero traffic to 10,000 and now to 30,000 in two weeks. It has staff. It's a very serious attempt to engage in the end run of being mature until LL gets around to warning them, and grabbing the traffic that comes with this, hoping to hold on. LL routinely gives many of it's adult content violators winks and nods, while comign down hard on others.

Now, as a person who is deeply involved in cyber-sex, you might think I am against the adult content rules. But this is wrong, though not entirely so. The entire dance about having some verification standard, which means nothing, is absurd. But the need to have a clear division between sexual and social areas of Second Life is based on a few clear realities. The most obvious is that sex areas get swamped. This means that everyone else on a sim with a sex area has their performance degraded because of this. Buying land any place was always waiting for the next sex themed build to see an unlagged sim, and set itself down.

But there is also the social reality that people in the search for their particular kind of sex inflict themselves on everyone within reach. They don't care about 100 no answers,so long as they get one yes answer. The result is human spam. There's no cost to the person serially propositioning people,and cost to each person they proposition. The reality is that men beleive that if a woman sets herself in an orgy room, even for a minute, evne once, then she is forever marked as a legitimate target for an IM for sex later. Even months later. Because of this reality, a line that warns people where they are going is important. People have a right to their fantasy lives, and to have spaces to work out their fantasies and enjoy their sexuality. Other people have a right not to get "wanna fuck?" in their IM box from random males.

This is particularly true of people who are survivors of sxual abuse or sexual assault, where such behavior is "triggering." This means that it calls up the horrible experiences of before, in a present and vivid memory.

The reality is that the people running these builds are not doing it out of the kindness of their hearts, but to be able to make money. They set up their malls. Free Sex, is Cunt Camping. Guys hanging out, waiting for free... That is, traffic. Which is then sold. This is porn pollution.

On top of that, the fly by night areas are, and always were, pretty ugly. It is also the case that there is a lot less actual sex going on in them, precisely because they are magnets for freenize wielding newbies.

So that is why I am reporting on all of this. The old orgy rooms need to go, and be forgotten.
Sunday, July 11, 2010

Kemah Empat Hari untuk The Twilight Saga: Eclipse

[ Kamis, 24 Juni 2010 ]

LOS ANGELES - Para penggemar serial film Twilight Saga memang sangat militan. Menyambut premiere sekuel ketiga The Twilight Saga: Eclipse di Nokia Plaza pada Kamis malam waktu setempat (besok pagi WIB), ribuan orang sudah datang di sekitar lokasi acara sejak Minggu (20/6). Mereka mendirikan tenda-tenda sebagai tempat menginap.

Dikutip dari Reuters, para penggemar itu berharap bisa bertemu para bintang film yang bercerita tentang vampir keren, werewolf ganteng, dan gadis yang terjebak di antaranya keduanya. Sekitar 550 orang yang datang paling awal mendapat hadiah. Yakni, jaminan memperoleh tempat di sisi karpet merah yang akan dilewati para bintang film Eclipse itu.

Bagi fans, hadiah tersebut sangat berharga. Sebab, mereka akan mendapat kesempatan mencubit Robert Pattinson, melihat Taylor Lautner dari dekat, atau bahkan berfoto bersama Kristen Stewart.

''Empat hari menunggu sepadan dengan kesempatan melihat bintang-bintang tersebut secara langsung dari jarak dekat. Mereka memainkan karakter yang kami cintai. Kami ingin melihatnya secara langsung dan menyapa mereka,'' kata Yolanda Rodriguez, 36, desainer grafis freelance, yang menyempatkan datang dari San Fransisco.

Pemandangan di plaza tersebut sangat Twilight. Selimut, tenda, payung, dan semua pernak-pernik yang dipakai para fans, yang rata-rata cewek tersebut, berhias wajah salah seorang atau beberapa karakter dalam film tersebut. Jen Yamato, kritikus film dari Movies.com, bahkan membandingkan histeria Twilight itu dengan histeria terhadap The Beatles pada 1960-an.

''Saya melihat nuansa yang sama. Para fans yang nekat menunggu berhari-hari, berkemah, hanya untuk sekadar melihat para bintang melintas di karpet merah,'' tutur Yamato. (c13/ayi)

Orgy Room Rockets Upward

Since LL's adult content rules, one of the constant games has been the creation of illegal orgy rooms. LL does nothing about violators until there have been a flood of complaints. This should tell any legitimate business that Linden Lab is a porn company, and that any business which goes into LL has got to get used to the idea that their employees will be cruising for sex at work. With all of the problems that entails.

The latest addition to the bestiary of mature area orgy rooms, titled in a fit of ironic nuance, FREE SEX AREA BEACH & NEW COMMUNITY. It rocketed from near zero traffic to 10,000 and now to 30,000 in two weeks. It has staff. It's a very serious attempt to engage in the end run of being mature until LL gets around to warning them, and grabbing the traffic that comes with this, hoping to hold on. LL routinely gives many of it's adult content violators winks and nods, while comign down hard on others.

Now, as a person who is deeply involved in cyber-sex, you might think I am against the adult content rules. But this is wrong, though not entirely so. The entire dance about having some verification standard, which means nothing, is absurd. But the need to have a clear division between sexual and social areas of Second Life is based on a few clear realities. The most obvious is that sex areas get swamped. This means that everyone else on a sim with a sex area has their performance degraded because of this. Buying land any place was always waiting for the next sex themed build to see an unlagged sim, and set itself down.

But there is also the social reality that people in the search for their particular kind of sex inflict themselves on everyone within reach. They don't care about 100 no answers,so long as they get one yes answer. The result is human spam. There's no cost to the person serially propositioning people,and cost to each person they proposition. The reality is that men beleive that if a woman sets herself in an orgy room, even for a minute, evne once, then she is forever marked as a legitimate target for an IM for sex later. Even months later. Because of this reality, a line that warns people where they are going is important. People have a right to their fantasy lives, and to have spaces to work out their fantasies and enjoy their sexuality. Other people have a right not to get "wanna fuck?" in their IM box from random males.

This is particularly true of people who are survivors of sxual abuse or sexual assault, where such behavior is "triggering." This means that it calls up the horrible experiences of before, in a present and vivid memory.

The reality is that the people running these builds are not doing it out of the kindness of their hearts, but to be able to make money. They set up their malls. Free Sex, is Cunt Camping. Guys hanging out, waiting for free... That is, traffic. Which is then sold. This is porn pollution.

On top of that, the fly by night areas are, and always were, pretty ugly. It is also the case that there is a lot less actual sex going on in them, precisely because they are magnets for freenize wielding newbies.

So that is why I am reporting on all of this. The old orgy rooms need to go, and be forgotten.
Saturday, July 10, 2010

kasus Lagu afghan dibajak malaysia berlanjut


kasus Lagu afghan dibajak malaysia berlanjut


hubungan Indonesia-Malaysia yang memanas akhir-akhir ini karena pulau Ambalat milik Indonesia yang diklaim Malaysia, kini ada kasus baru seputar lagu musisi Indonesia yang dibajak oleh salah satu operator telekomunikasi malaysia bernama maxis. hal ini menimpa penyanyi berlesung pipit, Afghan syahreza. lagu afghan-bukan cinta biasa dibajak malaysia. afghan mengetahui hal ini dari pihak label Wanna Be music Indonesia. menanggapi hal tersebut Afghan cuma berkomentar jika dirinya merasa kecewa n sebatas tahu aja. soalnya afghan bukan pencipta lagu tersebut. dan yang mengurusi masalah tersebut adalah pihak manajemen dan label dimana afghan bernaung. afghan hanya berharap yang terbaik dan adanya titik temu masalah tersebut.
pembajakan lagu afghan-bukan cinta biasa yang dilakukan oleh maxis, yakni dengan menjual RBT afghan senilai 3 ringgit atau setara dengan 9 ribu rupiah kepada para pengguna maxis tanpa seijin pihak manajemen afghan maupun wanna be music Indonesia yang memegang label lagu tersebut.bahkan RBT tersebut telah di download oleh 6 juta orang. melalui kuasa hukumnya Handra deddy Hasan, Wanna be music indonesia mengungkapkan jika pihaknya telah dirugikan sebesar 3 juta dollar amerika atau 30 milliar rupiah karena kasus tersebut. pihak Wanna be Music Indonesia sendiri telah mengajukan somasi pada tanggal 9 Juni 2009. kemudian pada tanggal 10 juni 2009 pihak Maxis mengajak berdamai. pihak Wanna be setuju dengan usul tersebut namun dengan syarat mereka harus mengganti rugi kerugian yang diderita pihak Wanna be sebesar 3 juta dollar amerika. hal ini ditunggu penyelesaiannya hingga 24 juni kemarin. namun hingga tanggal yang telah ditetapkan tidak ada penyelesaian dari maxis. untuk itu pihak afghan Wanna Be Music Indonesia tidak segan melaporkan ke Mabes Polri. selain itu pihaknya juga akan melaporkan masalah ini ke Ministry of Domestic Trade and comsumerce Affair yaitu departemen yang menangani hak cipta di malaysia.

lanjutan

Here's some examples

Here's some examples of what I have posted lately
on Twitter instead of using the standard tweet,
"I've updated [my Squidoo lens]":

Squidoo training: how to add modules, analyze traffic
and promote affiliate products:
Friday, July 9, 2010

M.T.O. Pakpahan-Emmy Hutabarat Tak Terpisahkan

[ Kamis, 24 Juni 2010 ]

SEORANG pria melakukan pemanasan pada Jumat lalu (18/6). Pria itu mengenakan celana training, sepatu, jaket, dan topi. Dia membawa payung. Dia adalah M.T.O Pakpahan yang rajin jalan pagi bersama sang istri, Emmy Hutabarat. ''Setiap pagi, mulai pukul 06.00, kami selalu jalan pagi,'' kata pria berumur 70 tahun tersebut.

Pada usia yang tidak muda, Pakpahan dan Emmy sepakat untuk menjaga kesehatan bersama. Mereka memilih jalan pagi. Sebab, olahraga tersebut mudah dilaksanakan. Selain itu, mereka tidak perlu jauh-jauh mencari tempat untuk berolah badan. Mereka cukup berjalan di sekitar perumahan. ''Empat kali putaran sudah cukup buat kami,'' ujarnya.

Saking seringnya berolahraga berdua, pasangan yang menikah pada 1964 itu terkenal sebagai pasangan setia. Mereka menjadi panutan rekan-rekan sesama pejalan kaki. Apalagi, saat berjalan, mereka terlihat begitu mesra. Pakpahan berupaya melindungi Emmy. Bapak tiga anak tersebut selalu berada di sisi luar saat berjalan. ''Biar lambat, yang penting selalu jalan berdua,'' ungkap kakek tujuh cucu itu.

Menurut dia, kebersamaan yang dia rasakan sekarang tidak dapat dinikmati seutuhnya ketika muda. Ketika buah hatinya masih kecil, Pakpahan dan Emmy hidup berjauhan.

Pada 1970, Pakpahan bekerja dan menetap di Surabaya. Emmy dan anak-anak mereka tinggal di Jakarta. Setiap dua minggu Pakpahan pulang untuk menengok istri dan anak-anaknya. ''Setahun kami berjauhan,'' katanya.

Rupanya, Pakpahan merasa berat karena hidup jauh dari keluarga. Dia memiliki cara untuk mengobati rasa rindu. Setiap tidak bisa pulang pada akhir pekan, dia selalu mengajak rekannya ke THR (taman hiburan rakyat). ''Saat itu, THR ramai sekali. Banyak anak yang bermain di sana. Saya jadi seperti melihat anak sendiri,'' ungkapnya.

Kerinduan tersebut berakhir setelah pengusaha jasa pengurusan transportasi itu memboyong istri dan anak-anaknya ke Surabaya. Keduanya membesarkan buah hati mereka di Surabaya. ''Jalan berduaan enak karena ada teman sharing,'' kata Pakpahan. Mereka juga bisa mendiskusikan hal-hal yang terkait dengan keluarga, mulai masalah berat hingga perkembangan anak dan cucu. Tujuan utamanya, membangun keharmonisan. ''Harmonis itu perlu menjadi contoh bagi anak-anak,'' ujar Emmy.

Selain jalan pagi, Pakpahan dan Emmy jalan-jalan ke pusat perbelanjaan. ''Kalau sudah lelah, kami makan berdua,'' ungkap Emmy. Biasanya, mereka mengenang masa lalu saat makan. ''Kadang, kami juga berenang,'' imbuh wanita 65 tahun tersebut. (may/c12/nda)

---

Tentang Pasangan M.T.O. Pakpahan-Emmy Hutabarat

Anak : 3 orang

Cucu : 7 orang

Hobi : Olahraga bersama

Usia pernikahan mencapai 46 tahun.

Pada 1970 pernah hidup berjauhan. Pakpahan di Surabaya, istri dan anak-anaknya di Jakarta.

Setiap hari melakukan kegiatan bersama demi membangun kebahagiaan dan keharmonisan.

Ways to do this are to

Ways to do this are to:

1. advise readers of the content of a recently updated lens
2. highlight a new feature, post or module
3. explain the use of a special module
4. show how you have used a newly released module
5. comment on a guestbook post
6. advise of an award for the lens (e.g. Purple Star)
7. mention a significant lensrank change
8. highlight an increase in traffic for the lens
9. mention a newly added module.
Thursday, July 8, 2010

i cant feel

I can feel the hurtling hell that comes towards us,
that eats the energy of these times
and spits it out as spires filed with marble, silk, and whores.
The finest, imported from everywhere in every color,
the marble I mean, the whores are mostly blond.
And the silk can be dyed anywhere that fingers come the cheapest.


dapatkan di sini.

sex
video 3gp porno bokep duit uang iklan sponsor telanjang bugil vagina

DEWI PERSIK CERAI DENGAN ALDI


Dewi persik - aldi cerai ?

gosip panas lagi-lagi menerpa rumah tangga dewi persik-aldi taher. kali ini rumah tangga yang dibangun atas dasar nikah siri ini dikabarkan bubar. kabar ini juga beredar saat persidangan antara dewi dan mantan managernya Asep Komarudin berlangsung.

ciuman_dewi_persik

gosip dewi dan aldi cerai disebut-sebut karena aldi yang merasa cemburu pada istrinya dewi persik, karena dewi melakukan adegan ranjang yang kelewat panas di film barunya. adegan ranjang tersebut memang tuntutan skenario, namun dewi dan sang bule terlalu menghayati adegan tersebut sehingga adegan terlalu syur. karena hal itu juga aldi dan dewi bertengkar hebat di lokasi syuting.
dewi memang kerap mengumbar aksi sensual. selainpamer ciuman di khlayak publik dengan mantan suaminya ipul, terakhir kali ia
melakukan ciuman hot dengan aldi saat anak angkatnya berada di pangkuannya.
wew….film baru, sensasi baru?
lanjutan
Wednesday, July 7, 2010

ide gila

Ass. Wr. Wb

Wah saya bener-bener tidak menyangka ternyata antusias rekan-rekan sangat sangat tinggi, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas hal tersebut.

Saat ini, selain ide mungkin saya sudah melakukan survey yang lebih real akan mewujudkan hal tersebut. Cita-cita saya adalah memang ingin membangun sebuah istana bagi orang IT, baik itu berupa pendidikan yang berkualitas dimana infrastrukturnya sangat-sangat memadai maupun tempat berkumpulnya orang-orang IT .. dan ketika saya liat-liat dan baca-baca .. sangatlah tepat lokasinya berada di lembah dago bandung .. atau kalo kata Pak Budi Raharjo .. Silicon Valeynya Indonesia.

Wah bayangkan kalo ini bener-bener terjadi, selain bisa membangun sekolah pendidikan IT, juga bisa buat hotel atau guest house untuk orang-orang IT dimana infrastrukturnya sangat lengkap, mudah-mudahan khayalan ini bisa terealisasi.

Tapi jangan lupa menghayal saja tidak cukup .. saat ini saya bersama rekan-rekan sedang terus menerus mempersiapkannya, saat ini saya bersama rekan saya sedang membuat sebuah aplikasi ERP (Enterprice Resource Planning), kita sedang giat-giatnya mempelajari beberapa sistem ERP Kelas dunia seperti SAP, ORACLE dan Microsoft Axapta .. sudah hampir 3 tahun kita merancang dan mempersiapkannya hingga saat ini sudah mulai terbentuk wujudnya .. Saat ini di Indonesia khususnya memang banyak sekali perusahaan-perusahaan IT yang bergerak di bidang tersebut .. tapi maaf saja hanya sebagai Implementornya saja atau hanya sebagai SUPIR saja yang membawa para penumpangnnya ..

Coba kalo kita mulai dari sekarang seperti orang-orang Jepang, mencoba membongkar produk-produk dari Germany atau Amerika sana, mungkin kita sudah bisa maju .. sayang yach .. dulunya kita punya Bapak MenRisTek malahan bikin Pesawat .. tapi jangan menyerah bangsa kita pasti mampu dan bisa .. tapi ngak mungkin sendiri ato hanya segelintir orang saja .. pastikan selalu tertanam dalam hati kita “SAYA MAU SAYA PASTI BISA, INDONESIA YESS”

Dengan spirit dan minat itu maka saya beserta rekan disela2 kesibukan sehari-hari sebagai karyawan, kita memiliki bengkel khusus mengobrak-abrik dan mempelajari aplikasi yang mahal tersebut .. Nah mungkin itu sekelumit cerita dan kegiatan yang sedang kami kerjakan ..

Untuk itu kami tidak main-main, tapi kami tidak menutup kemungkinan untuk selalu membuka jalan bagi rekan-rekan yang ingin bergabung bersama kami .. dalam komunitas mydeden.kom

Yuk kita sama-sama bangun Indonesia ini menjadi negara yang maju, kita ngak perlu lah masuk partai untuk membangun bangsa ini, tapi lakukan sedikit demi sedikit .. tanpa pamrih karena percaya dech .. Rizki itu sudah ada yang mengatur, ngak perlu kita pikirkan terlalu dalem .. wong burung aja yang ngak tahu duit bisa punya anak, bisa makan, bisa nyanyi .. masa manusia ngak bisa siiih, malah banyak orang strees gara-gara mikirin duit melulu .. hehehehe

Salam hangat bagi rekan-rekan yang akan membantu kita untuk mewujudkan hal tersebut, dan

Updates Via E-Mail

Labels