|                              BENCHMARK SYSMARK 2002 - OFFICE PRODUCTIVITY
  . . Default P4 3.2 (fsb200,mem200) +L3cache GA: F1 (PAT on),CL2-5-2-2 $900 218
  P4 2.4 @ 3.3 (fsb278,mem185) GA: Turbo (PAT off),CL2-5-2-2 $160 197
  AthlonFX-51/2.2Ghz(fsb200,mem200) VIA K8T800, Registered DDR $700 189
  Athlon64 3200/2GHz (fsb200,mem200) VIA K8T800 $500 175
  AXP1700@3300/2.3Ghz(fsb210,mem210) CL2-5-2-2 $50 169
  P4 2.4 (fsb200,mem200) GA: F1 (PAT on), CL2-5-2-2 165
 
  Sysmark 2002 Internet Content Creation adalah                           benchmark yg menggunakan aplikasi betulan untuk                           menguji kinerja sistem. Aplikasi yg diujikan yaitu Microsoft Office, Dragon                           Naturally Speaking, Netscape Communicator, WinZip, dan                           McAfee VirusScan. Adanya L3 cache 2MB pada P4 3.2EE memberikan                           peningkatan kinerja yg lebih besar lagi dibanding pada                           pengujian Internet Content Creation. P4 3.2 yg                           berjalan standard sudah jauh meninggalkan P4 2.4C@3.3                           yg notabene berjalan di CPU clock, FSB, dan memory                           clock yg lebioh tinggi. Athlon FX-51 seharga $700 dan Athlon64 3200 segharga                           $500 terbukti jauh elbih pelan dibanding P4 2.4C@3.3                           yg cuma seharga $160. Sementara itu AXP1700 yg dikalahkan oleh P4 2.4C                           standard pada pengujian sebelumnya, kini mampu                           membalas kekalahannya, meski keunggulannya hanya                           sedikit saja diatas P4 2.4C standard.
 
 
  KATEGORI 4: VIDEO EDITING/ENCODING
  DivX 5.05 (Vidomi)
  . . DVD "Sweet Little 18" durasi 22menit . . Konversi DVD (.vob) ke DIVX (.divx) maximum quality (menit:detik) P4 3.2 @ 3.6 (fsb225,mem180) +L3cache GA: F1 (PAT on),CL2-5-2-2 $900 19:20
  P4 3.2 @ 3.6 (fsb277,mem185) +L3cache GA: Auto (PAT off),CL2-5-2-2 19:21
  P4 2.4 @ 3.3 (fsb278,mem222) GA: StRacer (PAT off),CL2-6-3-3 $160 20:45
  P4 2.4 @ 3.3 (fsb278,mem185) GA: Turbo (PAT off),CL2-5-2-2 $160 20:45
  P4 3.2 (fsb200,mem200) +L3cache GA: F1 (PAT on),CL2-5-2-2 21:23
  AthlonFX-51/2.2Ghz(fsb200,mem200) VIA K8T800, Registered DDR $700 21:24
  Athlon64 3200/2GHz (fsb200,mem200) VIA K8T800 $500 23:25
  AXP1700@3300/2.3Ghz(fsb210,mem210) CL2-5-2-2 $50 $50 23:45
  P4 2.4 (fsb200,mem200) GA: F1 (PAT on), CL2-5-2-2 28:16
 
  Proses encoding DVD ke DIVX merupakan hal yg penting                           dalam hidup ini karena 2 hal : 1. Sebagian besar judul film-film porno yg bermutu                           hanya ada di DVD saja. 2. DIVX mampu menampung film DVD kedalam sebuah keping                           CD, dengan kualitas gambar yg setara DVD. 3. Untuk menonton film DIVX yg berkualitas DVD anda                           tidak harus memilki DVDROM, tapi cukup menggunakan                           CDROM saja. Beberapa tahun yg lalu untuk mengkonversi dari film                           berdurasi 1,5 jam ke format DIVX membutuhkan waktu 5                           jam lebih. Tapi sekarang dengan prosesor-prosesor                           terbaru, proses encoding bahkan dapat berlangsung                           lebih cepat drpd durasi film itu sendiri. P4 3.2@3.6 seharga $900 menjadi pemimpin di klasemen                           atas, dan diikuti oleh P4 2.4C@3.3 seharga $160. Perbedaan kinerja encoding antara P4 3.2EE@3.6 dengan                           P4 2.4C@3.3 terpaut sekitar 1 menit 20 detik (durasi                           movie 22menit), jadi bila anda meng-encode movie                           berdurasi 1,5 jam maka perbedaan waktunya akan menjadi                           sekitar 6 menit 30 detik. Bagi yg merasa selisih waktu 6 menit adalah waktu yg                           lama anda bisa memilih P4 3.2EE@3.6 seharga $900,                           namun bagi yg cukup sabar menanti kelambatan selama 6                           menit, maka P4 2.4C@3.3 seharga $160 layak dipilih.
  Athlon FX-51seharga $700 ternyata melakukan proses                           encoding lebih lambat 39 detik dibanding P4 2.4C@3,.3                           yg harganya cuma $160. Ini berarti untuk movie                           berdurasi 1,5 jam, Athlon FX-51 akan memproses lebih                           lambat 4 MENIT dibanding P4 2.4C@3.3. Tentunya hanya                           orang idiot yg rela membayar 5X lebih mahal hanya                           untuk merasakan sesuatu yg malah lebih lambat.
  Athlon64 3200 yg harganya cukup mahal ($500) malah                           memberikan kinerja encoding yg jauh lebih lambat                           dibanding P4 2.4C@3.3 ($160). Selisih waktunya                           mencapai 2 menit 40 detik. Ini berarti untuk meng-encode                           movie berdurasi 1,5 jam, selisih waktu antara kedua                           prosesor tersebut akan menjadi 16 MENIT !!!! 16 menit                           adalah waktu yg termasuk lama karena dapat dapat                           dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan apa saja. Survey                           bahkan membuktikan bahwa 75% pria melakukan hubungan                           sex dengan waktu yg tidak mencapai 16 menit. Kalau dilihat lebih seksama, perbedaan kinerja                           encoding antara Athlon64 3200 seharga $500 dengan                           AthlonXP 1700@3300 seharga $50 sebenarnya hanya                           terpaut 20 detik saja. Seorang anak idiot sekalipun                           pasti merasa selisih harga $450 terlalu mahal untuk                           membayar selisih waktu yg hanya sebesar 20 detik saja.
  Proses encoding DIVX pada P4 terbukti hanya                           mengandalkan pada tingginya CPU clock saja. Setting                           FSB yg lebih tinggi ataupun memory clock yg lebih                           tinggi tak membawa pengaruh apapun.
 
 
  DVDX 2.0 (Pentium4 optimized & 3DNOW optimized                           version)
  . . DVD "Sweet Little 18" durasi 10 menit . . Konversi DVD (.vob) ke VCD (.mpg) maximum quality (menit:detik) AXP1700@3300/2.3Ghz(fsb210,mem210) CL2-5-2-2 $50 09:30
  P4 3.2 @ 3.6 (fsb225,mem180) +L3cache GA: F1 (PAT on),CL2-5-2-2 $900 12:41
  P4 3.2 @ 3.6 (fsb277,mem185) +L3cache GA: Auto (PAT off),CL2-5-2-2 12:50
  P4 2.4 @ 3.3 (fsb278,mem222) GA: StRacer (PAT off),CL2-6-3-3 $160 14:04
  P4 2.4 @ 3.3 (fsb278,mem185) GA: Turbo (PAT off),CL2-5-2-2 14:04
  P4 3.2 (fsb200,mem200) +L3cache GA: F1 (PAT on),CL2-5-2-2 14:10
  P4 2.4 (fsb200,mem200) GA: F1 (PAT on), CL2-5-2-2 18:55
 
  Seiring dengan makin maraknya movie di keping DVD,                           pamor VCD makin tenggelam. Namun proses encoding DVD                           ke VCD masih merupakan hal yg penting, terutama untuk                           produksi VCD bagi konsumsi kaum melarat yg tak mampu                           membeli DVD player. Software DVDX 2.0 terdiri dari 2 versi, yaitu versi                           khusus yg hanya bisa dijalankan pada Pentium4 (SSE2                           optimized) dan yg satu lagi untuk dijalankan pada AMD                           Athlon dan P3 (3DNow/SSE/MMX optimized). Cukup mengejutkan bahwa AthlonXP 1700@3300 ternyata                           berhasil memimpin di posisi puncak dengan selisih                           kinerja yg cukup banyak dibanding dengan P4 3.2EE@3.6                           sekalipun. Hasil ini cukup mengherankan, dan mungkin diakibatkan                           karena versi aplikasi yg digunakan utk Intel dan AMD                           memang berbeda. Namun mengingat DVDX versi P4 tidak                           dapat dijalankan pada prosesor AMD, maka pengujian                           tidak dapat menggunakan versi aplikasi yg sama. Jadi                           untuk saat ini kita tetap harus menerima kenyataan                           bahwa AXP1700@3300 adalah rajanya konversi DVD ke VCD                           (menggunakan DVDX versi AMD).
 
 
  KATEGORI 5: APLIKASI DESIGN 3D
  3D STUDIO MAX 5 (Support HyperThreading)
  . . ISLAND - 1 frames (702x306) (menit:detik) P4 3.2 @ 3.6 (fsb277,mem185) +L3cache GA: Auto (PAT off),CL2-5-2-2 $900 0:12
  P4 3.2 @ 3.6 (fsb225,mem180) +L3cache GA: F1 (PAT on),CL2-5-2-2 0:12
  P4 2.4 @ 3.3 (fsb278,mem222) GA: StRacer (PAT off),CL2-6-3-3 $160 0:13
  P4 2.4 @ 3.3 (fsb278,mem185) GA: Turbo (PAT off),CL2-5-2-2 0:13
  P4 3.2 (fsb200,mem200) +L3cache GA: F1 (PAT on),CL2-5-2-2 0:14
  AthlonFX-51/2.2Ghz(fsb200,mem200) VIA K8T800, Registered DDR $700 0:15
  AXP1700@3300/2.3Ghz(fsb210,mem210) CL2-5-2-2 $50 0:17
  Athlon64 3200/2GHz (fsb200,mem200) VIA K8T800 $500 0:18
  P4 2.4 (fsb200,mem200) GA: F1 (PAT on), CL2-5-2-2 0:19
 
  3D Studio Max 5 adalah software yg paling poluler di                           kalangan designer 3D, dan software ini sudah mendukung                           penuh HyperThreading yg berarti memberikan angin segar                           bagi laskar Intel. P4 3.2@3.6 mempimpin di posisi puncak dan P4 2.4@3.3                           menempel ketat di belakangnya. Laskar terbaru AMD yaitu Athlon FX-51 dan Athlon64                           3200 ternyata dipermalukan habis-habisan di ajang                           pertarungan ini. P4 2.4C@3.3 seharga cuma $160 dengan mudah                           mengkanvaskan Athlon FX-51 ($700), dan sang veteran                           tua Athlon XP1700@3300 yg notabene cuma seharga $50                           ternyata bahkan sanggup mengalahkan Athlon64 3200                           seharga $500.
 
 
  . . DRAGON RIG - 1 frames (1024x768) (menit:detik) P4 2.4 @ 3.3 (fsb278,mem222) GA: StRacer (PAT off),CL2-6-3-3 $160 1:24
  P4 2.4 @ 3.3 (fsb278,mem185) GA: Turbo (PAT off),CL2-5-2-2 1:24
  P4 3.2 (fsb200,mem200) +L3cache GA: F1 (PAT on),CL2-5-2-2 $900 1:27
  AthlonFX-51/2.2Ghz(fsb200,mem200) VIA K8T800, Registered DDR $700 1:28
  AXP1700@3300/2.3Ghz(fsb210,mem210) CL2-5-2-2 $50 1:37
  Athlon64 3200/2GHz (fsb200,mem200) VIA K8T800 $500 1:38
  P4 2.4 (fsb200,mem200) GA: F1 (PAT on), CL2-5-2-2 1:57
 
  Sama seperti pengujian sebelumnya dengan gambar                           ISLAND, pada pengujian kali ini berlaku hasil yg                           senada. P4 2.4C@3.3 seharga $160 berhasil membabat habis                           seluruh laskar mewah AMD, yaitu Athlon FX-51 ($700)                           dan Athlon64 3200 ($500). Bahkan Athlon64 3200 harus pasrah ditaklukkan oleh                           sang veteran tua, AXP1700@3300 yg cuma seharga $50.
 
 
  . . RABBIT animation - 100 frames NTSC DV (720x480) (menit:detik) P4 3.2 @ 3.6 (fsb277,mem185) +L3cache GA: Auto (PAT off),CL2-5-2-2 $900 11:10
  P4 3.2 @ 3.6 (fsb225,mem180) +L3cache GA: F1 (PAT on),CL2-5-2-2 11:13
  P4 2.4 @ 3.3 (fsb278,mem185) GA: Turbo (PAT off),CL2-5-2-2 $160 $160 12:12
  P4 2.4 @ 3.3 (fsb278,mem222) GA: StRacer (PAT off),CL2-6-3-3 12:15
  P4 3.2 (fsb200,mem200) +L3cache GA: F1 (PAT on),CL2-5-2-2 12:22
  AXP1700@3300/2.3Ghz(fsb210,mem210) CL2-5-2-2 $50 $50 13:16
  P4 2.4 (fsb200,mem200) GA: F1 (PAT on), CL2-5-2-2 16:33
 
  Pada pengujian dengan menggunakan animasi RABBIT,                           terlihat jelas bahwa overclocking dengan menaikkan FSB                           dari 225 ke 277 cukup membawa dampak. Sedangkan                           penggunaan memory clock tinggi (222MHz) dengan timing                           lambat (CL2-6-3-3) memberikan hasil yg lebih buruk                           dibanding memory clock rendah (185MHz) dengan timing                           gegas (CL2-5-2-2). Sekali lagi terbukti bahwa menaikkan FSB jauh lebih                           berguna drpd menaikkan memory clock.
 
 
  CINEBENCH 2003 (CINEMA 4D XL 8)
  . . RAYTRACING (CB) P4 3.2 @ 3.6 (fsb277,mem185) +L3cache GA: Auto (PAT off),CL2-5-2-2 $900 432
  P4 3.2 @ 3.6 (fsb225,mem180) +L3cache GA: F1 (PAT on),CL2-5-2-2 431
  P4 2.4 @ 3.3 (fsb278,mem222) GA: StRacer (PAT off),CL2-6-3-3 $160 398
  P4 2.4 @ 3.3 (fsb278,mem185) GA: Turbo (PAT off),CL2-5-2-2 398
  P4 3.2 (fsb200,mem200) +L3cache GA: F1 (PAT on),CL2-5-2-2 386
  AthlonFX-51/2.2Ghz(fsb200,mem200) VIA K8T800, Registered DDR $700 308
  AXP1700@3300/2.3Ghz(fsb210,mem210) CL2-5-2-2 $50 292
  P4 2.4 (fsb200,mem200) GA: F1 (PAT on), CL2-5-2-2 289
  Athlon64 3200/2GHz (fsb200,mem200) VIA K8T800 $500 281
 
  Cinebench 2003 merupakan benchmark yg menggunakan                           engine yg sama dengan Software Cimena 4D XL 8 yg cukup                           populer di kalangan animator 3D. Software ini                           mendukung dual CPU maupun Hyperthreading. Cukup mustahil tentunya bagi sebuah prosesor AMD yg                           hanya merender secara single CPU untuk mengalahkan                           laskar P4 yg merender dengan kemampuan seperti 2 CPU (Hyperthreading). Athlon FX-51 harus tertinggal jauh oleh P4 3.2EE                           standard dan P4 2.4C@3.3 yg cuma seharga $160. Athlon64 3200 seharga $500 bahkan belum mampu                           mengalahkan P4 2.4C standard. Dan konyolnya lagi,                           Athlon XP1700@3300 seharga $50 malah mampu mengalahkan                           Athlon64 3200 yg harganya notabene 10X lebih mahal. Jelas telihat bahwa Athlon64 adalah barang haram yg                           harus dihindari oleh para 3D designer.
 
 
  POVRAY 3.5
  . . rendering Benchmark (menit:detik) P4 3.2 @ 3.6 (fsb225,mem180) +L3cache GA: F1 (PAT on),CL2-5-2-2 $900 25:54
  P4 3.2 @ 3.6 (fsb277,mem185) +L3cache GA: Auto (PAT off),CL2-5-2-2 25:55
  P4 2.4 @ 3.3 (fsb278,mem185) GA: Turbo (PAT off),CL2-5-2-2 $160 28:01
  P4 2.4 @ 3.3 (fsb278,mem222) GA: StRacer (PAT off),CL2-6-3-3 28:02
  P4 3.2 (fsb200,mem200) +L3cache GA: F1 (PAT on),CL2-5-2-2 29:08
  AXP1700@3300/2.3Ghz(fsb210,mem210) CL2-5-2-2 $50 30:29
  P4 2.4 (fsb200,mem200) GA: F1 (PAT on), CL2-5-2-2 38:51
 
  POVRAY 3.5 merupakan aplikasi 3D rendering yg sering                           dipakai utk menguji kinerja CPU. Benchmark yg berat ini membuat prosesor-prosesor                           terbaru sekalipun membutuhkan waktu hampir setengah                           jam utk menuntaskan tugasnya. Seperti biasa, P4 3.2EE                           bertengger di posisi puncak dan diikuti oleh P4                           2.4C@3.3. Adanya L3 cache pada P4 3.2EE jelas tidak membawa                           pengaruh apapun, karena tingginya clock CPU lebih                           menentukan di sini. Begitu pula setting FSB dan memory clock yg lebih                           tinggi juga tidak memberikan peningkatan kinerja yg                           signifikan pada P4.
 
 
  SPECVIEWPERF 7.1 (Professional OpenGL application)
  desktop resolution: 1024x768 32 bit 3Dsmax-02 P4 3.2 @ 3.6 (fsb277,mem185) +L3cache GA: Auto (PAT off),CL2-5-2-2 $900 10.83
  Athlon64 3200/2GHz (fsb200,mem200) VIA K8T800 $500 10.81
  P4 3.2 @ 3.6 (fsb225,mem180) +L3cache GA: F1 (PAT on),CL2-5-2-2 10.79
  P4 2.4 @ 3.3 (fsb278,mem222) GA: StRacer (PAT off),CL2-6-3-3 $160 10:63
  P4 2.4 @ 3.3 (fsb278,mem185) GA: Turbo (PAT off),CL2-5-2-2 10:54
  P4 3.2 (fsb200,mem200) +L3cache GA: F1 (PAT on),CL2-5-2-2 10.41
  AXP1700@3300/2.3Ghz(fsb210,mem210) CL2-5-2-2 $50 10:26
  P4 2.4 (fsb200,mem200) GA: F1 (PAT on), CL2-5-2-2 9.16
  DRV-09 P4 3.2 @ 3.6 (fsb277,mem185) +L3cache GA: Auto (PAT off),CL2-5-2-2 $900 46.74
  P4 3.2 @ 3.6 (fsb225,mem180) +L3cache GA: F1 (PAT on),CL2-5-2-2 45.68
  P4 2.4 @ 3.3 (fsb278,mem222) GA: StRacer (PAT off),CL2-6-3-3 $160 45.28
  P4 2.4 @ 3.3 (fsb278,mem185) GA: Turbo (PAT off),CL2-5-2-2 45.28
  P4 3.2 (fsb200,mem200) +L3cache GA: F1 (PAT on),CL2-5-2-2 44.54
  Athlon64 3200/2GHz (fsb200,mem200) VIA K8T800 $500 41.65
  AXP1700@3300/2.3Ghz(fsb210,mem210) CL2-5-2-2 $50 41:56
  P4 2.4 (fsb200,mem200) GA: F1 (PAT on), CL2-5-2-2 37.20
  DX-08 P4 3.2 @ 3.6 (fsb277,mem185) +L3cache GA: Auto (PAT off),CL2-5-2-2 $900 64.75
  AXP1700@3300/2.3Ghz(fsb210,mem210) CL2-5-2-2 $50 64.30
  P4 3.2 @ 3.6 (fsb225,mem180) +L3cache GA: F1 (PAT on),CL2-5-2-2 63.87
  P4 2.4 @ 3.3 (fsb278,mem222) GA: StRacer (PAT off),CL2-6-3-3 $160 61.59
  P4 2.4 @ 3.3 (fsb278,mem185) GA: Turbo (PAT off),CL2-5-2-2 61.03
  Athlon64 3200/2GHz (fsb200,mem200) VIA K8T800 $500 59.78
  P4 3.2 (fsb200,mem200) +L3cache GA: F1 (PAT on),CL2-5-2-2 58.72
  P4 2.4 (fsb200,mem200) GA: F1 (PAT on), CL2-5-2-2 47.77
  Light-06 P4 3.2 @ 3.6 (fsb277,mem185) +L3cache GA: Auto (PAT off),CL2-5-2-2 $900 15.10
  P4 3.2 @ 3.6 (fsb225,mem180) +L3cache GA: F1 (PAT on),CL2-5-2-2 14.86
  P4 2.4 @ 3.3 (fsb278,mem222) GA: StRacer (PAT off),CL2-6-3-3 $160 14:40
  P4 2.4 @ 3.3 (fsb278,mem185) GA: Turbo (PAT off),CL2-5-2-2 14:35
  P4 3.2 (fsb200,mem200) +L3cache GA: F1 (PAT on),CL2-5-2-2 13.67
  AXP1700@3300/2.3Ghz(fsb210,mem210) CL2-5-2-2 $50 12:10
  Athlon64 3200/2GHz (fsb200,mem200) VIA K8T800 $500 11.53
  P4 2.4 (fsb200,mem200) GA: F1 (PAT on), CL2-5-2-2 10.80
  Proe-02 P4 3.2 @ 3.6 (fsb277,mem185) +L3cache GA: Auto (PAT off),CL2-5-2-2 $900 $900 16.78
  P4 3.2 @ 3.6 (fsb225,mem180) +L3cache GA: F1 (PAT on),CL2-5-2-2 16.51
  P4 3.2 (fsb200,mem200) +L3cache GA: F1 (PAT on),CL2-5-2-2 16.05
  P4 2.4 @ 3.3 (fsb278,mem222) GA: StRacer (PAT off),CL2-6-3-3 $160 15:90
  P4 2.4 @ 3.3 (fsb278,mem185) GA: Turbo (PAT off),CL2-5-2-2 15:75
  AXP1700@3300/2.3Ghz(fsb210,mem210) CL2-5-2-2 $50 13:27
  P4 2.4 (fsb200,mem200) GA: F1 (PAT on), CL2-5-2-2 13.14
  Athlon64 3200/2GHz (fsb200,mem200) VIA K8T800 $500 12.90
  UGS-03 Athlon64 3200/2GHz (fsb200,mem200) VIA K8T800 $500 24.86
  P4 3.2 @ 3.6 (fsb277,mem185) +L3cache GA: Auto (PAT off),CL2-5-2-2 $900 24.58
  P4 3.2 @ 3.6 (fsb225,mem180) +L3cache GA: F1 (PAT on),CL2-5-2-2 24.33
  P4 2.4 @ 3.3 (fsb278,mem222) GA: StRacer (PAT off),CL2-6-3-3 $160 24.11
  P4 2.4 @ 3.3 (fsb278,mem185) GA: Turbo (PAT off),CL2-5-2-2 24.11
  P4 3.2 (fsb200,mem200) +L3cache GA: F1 (PAT on),CL2-5-2-2 24.08
  AXP1700@3300/2.3Ghz(fsb210,mem210) CL2-5-2-2 $50 23.71
  P4 2.4 (fsb200,mem200) GA: F1 (PAT on), CL2-5-2-2 21.91
 
  SpecViewperf 7.1 merupakan "real-world"                           benchmark yg menggunakan 6 jenis aplikasi OpenGL                           Professional yaitu: 3D Studio Max, DesignReview, DataExplorer, Lightscape,                           Pro/Engineering, dan Unigraphics . Standard benchmark ini semula dikembangkan oleh IBM                           dan kemudian dilanjutkan oleh SGI, Digital, dan                           anggota-anggota SPECopc project. Secara keseluruhan Specvierperf menyukai CPU clock,                           FSB, dan memory clock yg lebih tinggi. Oleh karena itu                           P4 3.2@3.6 dan P4 2.4C@3.3 mendominasi sebagian besar                           aplikasi pada benchmark ini. Satu hal yg menjadi perkecualian adalah pada aplikasi                           Dx-08 (Data Explorer) dimana AthlonXP 1700@3300 ($50)                           secara mengejutkan mampu mengimbangi P4 3.2@3.6                           ($900). Pada sebagian besar benchmark, Athlon64 3200 sulit                           untuk mengalahkan P4 2.4C@3.3, bahkan pada pengujian                           Proe-02 (Pro/Engineering) Athlon64 3200 hanya bisa                           menggelinjang di posisi paling bawah. Kinerja Athlon64 3200 juga terlihat cukup buruk pada                           Light-06 (Lightscape), Dx-08 (Data Explorer), dan                           DRV-09 (Data Review). Konyolnya lagi, pada Lightscape                           & Data Explorer, kinerja Athlon64 3200 bahkan                           masih dibawah AthlonXP 1700@3300. Hanya ada satu aplikasi dimana Athlon64 3200 bisa                           tampil sebagai pemenang, yaitu Ugs-03 (Unigraphics).
  Tingginya clock CPU sangat menentukan pada                           Specviewperf, oleh karena itu P4 2.4C yg cuma                           dijalankan dalam keadaan standard akan terlihat sangat                           lambat. Adanya L3 cache sebesar 2MB pada P4 3.2EE hanya                           terlihat manfaatnya pada satu aplikasi saja, yaitu                           Proe-02 (Pro/Engineering). Pada aplikasi tersebut                           terlihat jelas, bahwa P4 3.2EE standard masih lebih                           gegas dibanding P4 2.4C@3.3 yg notabene berjalan di                           CPU clock, FSB, dan memory clock lebih tinggi. Overclocking dengan FSB yg lebih tinggi pada P4                           terbukti dapat meningkatkan kinerja pada semua                           aplikasi, sementara itu menaikkan memory clock tidak                           membawa dampak yg signifikan, bahkan pada 2 aplikasi                           yaitu DRV-09 (Data Review) dan Ugs-03 (Unigraphics)                           menaikkan memory clock tidak ada efeknya sama sekali                           pada kinerja.
 
 
  KATEGORI 7: APLIKASI SCIENTIFIC
  SUPER PI
  . . 2 MILLION PI CALCULATION (menit:detik) P4 3.2 @ 3.6 (fsb225,mem180) +L3cache GA: F1 (PAT on),CL2-5-2-2 $900 1:30
  P4 3.2 @ 3.6 (fsb277,mem185) +L3cache GA: Auto (PAT off),CL2-5-2-2 1:30
  P4 3.2 (fsb200,mem200) +L3cache GA: F1 (PAT on),CL2-5-2-2 1:37
  AXP1700@3300/2.3Ghz(fsb210,mem210) CL2-5-2-2 $50 1:38
  P4 2.4 @ 3.3 (fsb278,mem222) GA: StRacer (PAT off),CL2-6-3-3 $160 1:39
  P4 2.4 @ 3.3 (fsb278,mem185) GA: Turbo (PAT off),CL2-5-2-2 1:39
  AXP1700@3300/2.3Ghz(fsb200,mem200) CL2-6-3-3 1:53
  P4 2.4 (fsb200,mem200) GA: F1 (PAT on), CL2-5-2-2 2:07
 
  SUPER PI merupakan program simulasi penghitungan                           bilangan PI yg mampu mencerminkan kinerja CPU, FSB,                           maupun memory. Bila beberapa waktu yg lalu prosesor AthlonXP selalu                           unggul di SuperPI, kini posisi puncak diduduki oleh P4                           3.2EE@3.6. AthlonXP1700@3300 saat ini hanya bisa menempel ketat                           dibawah P4 2.4@3.3. Dalam hal kinerja AthlonXP pada SuperPI, setting FSB                           & timing memory sangat berpengaruh. Ini telerihat                           pada drastisnya penurunan kinerja AthlonXP1700@3300                           bila FSB diturunkan dari 210 ke 200MHz dan timing                           diperlambat jadi CL2-6-3-3. Sementara itu pada P4, tingginya FSB maupun memory                           clock sama sekali tidak berpengaruh pada performa di                           benhmark ini. Adanya L3 cache justru membawa pengaruh. Meskipun                           SuperPI adalah program lawas yg dibuat di tahun 1995,                           namun program ini ternyata mampu memanfaatkan adanya                           L3 cache sebesar 2MB pada P4 3.2EE. Terlihat jelas                           bahwa P4 3.2EE standard masih tak dapat dikalahkan                           oleh P4 2.4C@3.3 yg notabene berjalan di CPU clock,                           FSB, memory clock yg jauh lebih tinggi.
 
 
 
 
 
 
 
  KATEGORI 8: MULTI TASKING
  Tujuan utama Intel menciptkan HyperThreading adalah                           untuk meningkatkan kinerja multitasking. Dengan adanya Hyperthreading system akan mengena                           sebuah P4 sebagai 2 buah processor, sehingga 2 buah                           aplikasi dapat dilakukan secara bersama-sama seperti                           seolah dikerjakan oleh 2 prososor. Selama ini benchmark yg dilakukan oleh banyak reviewer                           hanyalah benchmark secara singletasking belaka.                           Padahal dalam pemakaian sehari-hari kita banyak                           melakukan multitasking. Apabila anda meng-encode movie                           yg memakan waktu 1 jam, tentunya lebih efisien bila                           sambil menunggu pekerjaan tsb selesai, komputer bisa                           digunakan untuk mengerjakan aplikasi lain tanpa                           terbebani oleh proses encode yg sudah terlebih dahulu                           dijalankan. Dalam kasus seperti inilah kinerja                           multitasking yg dimilki sebuah prosesor cukup berperan. Bila sebuah prosesor tidak dibekali dengan teknologi                           Hyperthreading, maka ketika menjalankan 2 aplikasi                           secara bersamaan akan terjadi penurunan kinerja yg                           banyak karena aplikasi yg satu menimbulkan gangguan yg                           banyak terhadap aplikasi yg lain. Sementara itu dengan adanya HyperThreading, proses                           multitasking dapat berlangsung secara paralel &                           cepat, sehingga justru terjadi penghematan waktu yg                           banyak dengan cara menjalankan aplikasi secara                           bersamaan. Karena saat ini belum ada prosesor AMD yg memiliki                           teknologi HyperThreading, maka tidak heran bila waktu                           yg dihemat dgn multitasking pada AthlonXP1700@3300                           teramat sangat kecil (4.1%). Bandingkan dengan P4 HT                           yg rata-rata mampu menghemat waktu sebanyak 12-15%. Perlu diingat bahwa tanpa adanya Hyperthreading, maka                           prosesor yg cepat sekalipun akan mengalami penurunan                           kinerja yg drastis ketika menjalankan banyak aplikasi.
 
 
  Hot CPU Tester Lite + Super PI
  1. HOT CPU Tester Lite - full CPU time 2. Super Pi 128K (menit:detik) P4 3.2 @ 3.6 (fsb225,mem180) +L3cache GA: F1 (PAT on),CL2-5-2-2 $900 0:04
  P4 2.4 @ 3.3 (fsb278,mem222) GA: StRacer (PAT off),CL2-6-3-3 $160 0:04
  P4 2.4 @ 3.3 (fsb278,mem185) GA: Turbo (PAT off),CL2-5-2-2 0:04
  P4 3.2 (fsb200,mem200) +L3cache GA: F1 (PAT on),CL2-5-2-2 0:04
  P4 2.4 (fsb200,mem200) GA: F1 (PAT on), CL2-5-2-2 0:06
  AXP1700@3300/2.3Ghz(fsb210,mem210) CL2-5-2-2 $50 6:30
 
  Pada benchmark multitasking sebelumnya, ada tidaknya                           Hyperthreading mungkin kurang terlihat secara kontras. Namun pada benchmark multitasking yang ini anda dapat                           menyadari bahwa tanpa adanya Hyperthreading prosesor                           secepat apapun dapat menjadi 600X LEBIH LAMBAT !!! Benchmark multitasking kali ini dilakukan dengan cara                           membebani CPU dengan sebuah program yg menyita seluruh                           CPU resource, yaitu Hot CPU Tester Lite. Hot CPU Tester Lite adalah software yg menyiksa CPU                           dengan program kalkulasi, program ini mengirim                           instruksi secara terus-menerus yg akan menyita seluruh                           CPU resource. Tanpa adanya HyperThreading, maka semua                           aplikasi lain yg dijalankan bersama software ini akan                           menjadi terhambat karena jalur pengiriman instruksi                           dijejali oleh instruksi kontinyu dari Hot CPU tester                           Lite. Namun dengan penggunaan Hyperthreading,                           instruksi lain bisa lewat jalur kedua (multi-thread).
  Dalam situasi seperti diatas, adanya HyperThreading                           jauh lebih dibutuhkan dibandingkan dengan CPU clock                           10GHz sekalipun. Sebuah prosesor secepat apapun yg                           tidak memiliki teknologi Hyperthreading tetap saja                           akan mengalami kesulitan utk menjalankan aplikasi lain                           bila situasinya seperti diatas. Kalaupun bisa,                           kinerjanya akan menjadi super lambat (nyaris seperti                           hang). Hal tersebut terbukti pada pengujian diatas, dimana                           proses SuperPI 128K yg seharusnya bisa dikerjakan oleh                           AthlonXP1700@3300 dalam hitungan detik saja, jadi                           molor HINGGA 6 MENIT LEBIH karena seluruh CPU resource                           telah tersita oleh Hot CPU tester Lite. Sedangkan sebuah P4 yg dibekali dengan Hyperthreading                           tidak akan pernah mengalami masalah konyol seperti                           diatas, karena aplikasi seberat apapun tak akan pernah                           dapat menyita seluruh CPU resource pada P4 HT.
  Pernahkah anda merasakan komputer seakan hang ketika                           CDROM drive anda kesulitan membaca CD? Itu adalah                           salah satu contoh dimana CPU resource habis tersedot                           oleh proses inisialisasi/pembacaan CD sehingga bahkan                           utk membuka start menu saja terjadi kelambatan yg luar                           biasa.
  KESIMPULAN : 12 POINT PENTING
  1. Hanya orang tolol yg tidak mengoverclock P4 2.4C.                           Sebab dalam keadaan standar prosesor seharga $160 ini                           dengan mudah dikalahkan oleh prosesor seharga $50.                           Namun setelah dioverclock ia mampu mengalahkan                           prosesor seharga $500. Jadi orang yg tidak mengoverclock prosesor ini sama                           dengan orang idiot yg membuang uang $160 dan menolak                           diberi uang $500. Voltase tinggi dan temperatur yg                           panas tidak bisa lagi menjadi alasan untuk tidak                           mengoverclock P4 2.4C, karena untuk mencapai angka                           3GHz ke atas, prosesor ini tidak memerlukan kenaikan                           voltase yg tinggi yg berarti peningkatan temperatur                           juga tidak akan banyak. Bahkan seringkali kenaikan                           volatse tidak diperlukan ehingga suhu adem-adem saja                           meski dalam kondisi overclock. Dalam kondisi seperti                           heatsink standard bahkan sudah memadai.
  2. Banyak yg mengira bahwa overclocking dengan P4                           FSB800 dengan motherboard i865PE dan i875PE                           membutuhkan memory mahal (DDR PC4000). Padahal dari                           pengujian jelas membuktikan bahwa tingginya memory                           clock tidak terlalu berdampak pada kinerja. Tingginya                           FSB justru lebih mendongkrak kinerja. Dengan mengatur                           setting DRAM Ratio pada 5:4 atau 3:2 anda dapat                           menggenjot FSB setinggi mungkin tanpa harus menaikkan                           memory clock.
  3. Prosesor P4 yg mahal tidak harus menggunakan                           motherboard mahal. Prosesor mahal seperti P4 3.2                           Extreme Edition dapat jalan di motherboard i865PE yg                           harganya cuma berkisar $100 saja. Untuk menikmati PAT                           anda juga tidak harus menggunakan motherboard i875P yg                           notabene harganya hampir 2X lebih mahal dibanding                           i865PE. Sebab motherboard i865PE seperti ABIT IS7                           sudah dilengkapi PAT juga. Bahkan bila PAT-nya                           sama-sama aktif, performa i865PE lebih tinggi                           dibanding i875P. Dengan PAT yg bisa di-nonaktifkan                           pada i865PE, anda bahkan bisa mencapai FSB tinggi                           tanpa kehilangan kestabilan. Hasil benchmark                           membuktikan overclocking dgn FSB yg tinggi sangat                           mendongkrak kinerja.
  4. Overcloking FSB pada P4 bukanlah sesuatu yg                           menyebabkan kerusakan fatal. Ini dikarenakan PCI dan                           AGP lock yg bisa dikunci di 33MHz dan 66MHz. Oleh                           karena itu overclocking dgn FSB setinggi apapun tidak                           akan menyebabkan data di hardisk anda hilang ataupun                           peripheral PCI dan AGP anda rusak. Sementara itu overcloking FSB pada Athlon64 / Athlon                           FX-51 adalah sesuatu yg dapat menyebabkan kerusakan                           fatal. Ini dikarenakan PCI dan AGP clock yg tidak                           dapat dikunci di 33MHz dan 66MHz. Sehingga ketika                           menaikkan FSB, data-data di hardisk anda serta                           peripheral PCI dan AGP dapat rusak.
  5. Penambahan L3 cache sebesar 2MB pada P4 HT EE                           terbukti memberikan peningkatan kinerja sangat banyak                           pada game 3D. Sedangkan aplikasi yg bersifat                           rendering/encoding tidak mengalami peningkatan kinerja                           yg signifikan dgn adanya L3 cache.
  6. Bila anda sudah memiliki AthlonXP Tbred yg berjalan                           di atas 2GHz, anda tak akan merasakan peningkatan                           performa yg banyak dengan beralih ke Athlon64 3200 yg                           notabene harganya 10X lebih mahal
  7. Hanya orang tolol yg membeli AXP Barton dengan                           harga diatas $100 (Barton 2600 ke atas). Sebab                           perbedaan kinerja antara TBred-B dgn Barton sangatlah                           tipis. Dan dengan dana $100 ke atas lebih baik anda                           membeli P4 2.4C yg performa dan kemampuan overcloknya                           mustahil dikalahkan oleh Barton. Barton yg paling                           mahal sekalipun tak akan pernah bisa mengalahkan P4                           2.4C@3.3
  8. Hanya orang bodoh yg mengira bahwa prosesor 64-bit                           (Athlon64) dapat mempercepat aplikasi 32bit. Kalaupun                           ada peningkatan kinerja, itu sebagian besar karena                           adanya integrated memory controller / Hypertransport. Pada Athlon FX-51 peningkatan kinerja lebih banyak                           berasal dari penggunaan dual channel Registered DDR yg                           harganya sangat tidak murah, serta memory controller                           128-bit (Athlon64 menggunakan memory controller                           64-bit)
  9. Mengangap MHz Intel sama dengan MHz AMD sama                           seperti menganggap kecepatan Km/jam sama dengan                           Mil/jam. Rasio perbandingan MHz antara prosesor Intel dengan                           AMD adalah 1: 1.4. Jadi 1000 MHz-nya AMD setara dengan                           1400 MHz nya Intel. Oleh karena itu untuk mempermudah perbandingan dengan                           prosesor Intel, AMD menggunakan angka Performance                           Rating. Contoh: AMD 2.2GHz performanya dianggap setara Intel                           3.2GHz maka disebut sebagai AMD 3200+
  10. Untuk kelas high-end desktop, harga platform Intel                           jauh lebih murah drpd platform AMD. P4 3.2 Extreme                           Edition dapat berjalan di motherboard seharga $110                           (i865PE) dan memory DDR biasa. Sedangkan Athlon FX-51                           membutuhkan motherboard yg lebih mahal dan memory                           Registered DDR yg harganya lebih mahal drpd DDR biasa. Bila anda sudah menggunakan motherboard i875P atau                           i865PE, maka biaya upgrade ke P4 3.2 Extreme Edition                           akan jauh lebih murah drpd biaya upgrade ke Athlon                           FX-51.
  11. Fakta finansial membuktikan bahwa profit margin                           Intel mencapai 50% lebih, sedangkan AMD mengalami                           kerugian. Profit Intel tetap akan selalu lebih besar drpd AMD.                           Karena untuk menciptakan prosesor dgn performa lebih                           kencang, Intel hampir tak pernah merubah design CPU-nya                           yg lama (tanpa kerja keras). Sedangkan AMD selalu                           harus melakukan perombakan design CPU mereka secara                           besar-besaran (kerja keras) yg tentunya menelan tenaga                           & biaya riset yg jauh lebih besar drpd yg                           dikeluarkan Intel. Hal tersebut sama seperti perumpamaan berikut ini:                           Untuk mendapat uang 1 juta, seorang konglomerat hanya                           perlu angkat telpon sambil tidur-tiduran saja,                           sedangkan seorang pedagang asongan harus kerja keras                           berkeliling sebulan penuh untuk mendapatkan uang                           sebanyak itu. Selamanya pedangan asongan akan sulit untuk menjadi                           konglomerat, kecuali ia beruntung menang togel ratusan                           juta rupiah. Selamanya AMD juga sulit untuk sebesar & semakmur                           Intel, kecuali mereka ketiban rontokan uang emas dari                           langit.
  12. Seluruh hasil benchmark membuktikan bahwa P4                           2.4C@3.3 adalah prosesor yg paling ideal untuk                           dimiliki. Karena dengan dana $160 anda dijamin dapat                           mengalahkan performa Athlon64 3200 seharga $500.                           Bahkan di beberapa benchmark Athlon FX-51 ($700) saja                           bisa ditaklukkan. AthlonXP1700@3300 seharga $50 masih cukup menarik,                           mengingat kemampuannya yg mampu mengimbangi Athlon64                           3200 yg harganya 10X lebih mahal. Namun AthlonXP 3200 jelas bukan trandingan P4 2.4C@3.3                           yg perkasa itu.
 
 
  Intel VS AMD: Menunda teknologi vs. menemukan                           teknologi
  Banyak orang yg mencoba mensejajarkan antara Intel dan                           AMD. Tentunya hal tersebut sah-sah saja. Memang harus diakui bahwa upaya AMD yg banyak                           melakukan berbagai inovasi baru utk menyamai Intel                           patut diacungi jempol. Tapi perlu diketahui bahwa sesunguhnya Intel saat ini                           tidak benar-benar berlomba menemukan inovasi baru                           dengan AMD, sebab yg dilakukan Intel saat ini hanyalah                           menunda teknologi yg telah ditemukannya bertahun-tahun                           yg lalu. Menurut salah satu sumber Intel yg bekerja di bagian                           R&D, Intel saat ini bahkan tengah mengembangkan                           prosesor yg sudah berkecepatan 7GHz. Bila saat ini yg                           ada di pasaran hanyalah 3.2 GHz, itu semata karena                           Intel memang suka menunda memberikan teknologi kepada                           konsumen demi profit yg lebih maximal tentunya. Fakta yg paling gampang, Intel saat ini jelas-jelas                           sudah bisa mengeluarkan P4 3.6 EE (ini terbukti dari                           hasil overclocking 3.2EE yg bisa jalan di 3.6Ghz                           dengan voltase standard). Namun Intel tetap tak mau                           melakukannya karena terbukti dengan P4 3.2EE saja                           Athlon FX-51 sudah cukup kesulitan. Jadi Intel merasa                           tak perlu menunjukkan kehebatan yg terlalu berlebihan,                           mereka lebih memilih untuk menyimpan keunggulan tsb                           utk dikeluarkan secara bertahap utk mengimbangi                           inovasi-inovasi baru yg dikeluarkan AMD. Bukti lainnya adalah teknologi HyperThreading yg                           sebenarnya sudah ada pada P4 generasi pertama                           (Willamette) atau tepatnya ketika AMD masih                           mengandalkan Thunderbird. Saat itu Intel tak mau                           mengaktifkannya, karena merasa belum perlu.                           Bertahun-tahun kemudian Intel akhirnya baru                           mengaktifkan HT pada P4.
  Apa yg dilakukan AMD sekarang ini adalah seperti                           seorang petinju amatir yg sanggup bertarung 12 ronde                           dengan Mike Tyson yg sedang berpura-pura sebagai                           petinju blo'on. Mike Tyson bisa saja mengkanvaskan si pentinju amatir                           dalam detik pertama, tapi supaya pertarungan                           berlangsung lama & nilai komersilnya lebih tinggi,                           maka Mike Tyson memutuskan utk berpura-pura hanya                           menang angka saja dibanding petinju amatir tsb.
  Jadi teknologi yg ada pada AMD sekarang ini sudah                           ditemukan oleh Intel beberapa tahun yg lalu. Dan yg                           dilakukan Intel saat ini adalah menunda teknologi                           terbarunya, dan mengeluarkannya secara bertahap demi                           aspek bisnis. Bila AMD saat ini menemukan teknologi baru dgn harapan                           utk menyamai Intel, yg dilakukan Intel hanyalah                           mengeluarkan teknologi lamanya agar terkesan sedikit                           diatas teknologi yg barusan ditemukan AMD.
  Fakta lain yg membuktikan bahwa yg dilakukan Intel                           adalah menunda teknologi yaitu: Chipset Intel jarang                           sekali memiliki bug. Kita tahu bahwa chipset Springdale (i865PE) &                           Canterwood (i875P) adalah chipset yg notabene baru                           gres, namun anehnya sama sekali tak ada bug                           menghebohkan yg menyertainya. Bandingkan dengan chipset untuk prosesor AMD yg dalam                           sejarahnya selalui diwarnai berbagai bug, mulai dari                           jaman VIA KT133, KT266, KT333, hingga nforce3 yg kini                           juga masih mengalami masalah dgn AGP bus. Pengguna AMD                           pun kerap dibingungkan dengan banyaknya revisi-revisi                           chipset untuk prosesor AMD. Ini menandakan bahwa inovasi apapun yg dilakukan oleh                           AMD adalah MEMANG BENAR-BENAR SESUATU YG BARU, sebab                           bug adalah sesuatu yg identik dengan penemuan baru. Nyaris sempurnanya chipset-chipet Intel adalah sebuah                           bukti bahwa teknologi tersebut sebenarnya sudah                           ditemukan jauh-jauh hari sebelum teknologi tersebut                           diperkenalkan kepada konsumen. Sebab apa yg dilakukan                           intel adalah menunda teknologi yg sebenarnya sudah                           siap untuk dipasarkan.
  Jadi jelas sulit bagi AMD untuk menyalip Intel. Karena                           logikanya intel sudah start terlebih dahulu dan hingga                           kini juga tetap melakukan research dengan dana yg                           tentunya lebih banyak dibanding AMD. Saat ini AMD masih berkutat dibawah 3GHz, sedangkan                           Intel sudah memiliki prosesor 7GHz. Maka andaikan AMD                           telah berhasil menembus angka 5GHz, mungkin para                           insinyur Intel sudah melakukan experimen prosesor di                           dimensi lain.
 
 
  AMBISI AMD & PROSESOR 64BIT: TUKANG PARKIR YG                           MERASA SUDAH JADI WALIKOTA
  Tindakan berani AMD mengeluarkan prosesor desktop                           64-bit memang patut diakui. Sebab selama ini prosesor                           64-bit & aplikasi 64-bit hanya umum diterapkan                           pada server & workstation, sehingga jelas aplikasi                           64-bit belum pernah ditemui di segmen komputer desktop                           yg umum kita pakai sehari-hari. AMD tampaknya terlalu optimis bahwa dunia software                           bakal membuat aplikasi 64-bit untuk mendukung prosesor                           mereka. Sebab nyatanya hingga kini sambutan para developer                           software terhadap prosesor desktop 64-bit terkesan                           adem-adem saja. Tak dapt dipungkiri bahwa banyak developer software yg                           merasa malas & tak berminat untuk mengeluarkan                           versi 64-bit. AMD seharusnya sadar bahwa produsen CPU yg dapat                           mempengaruhi/mendikte developer software adalah                           produsen CPU yg merupakan market leader. Sedangkan AMD                           sendiri jelas-jelas bukanlah market leader. Market                           leader yg saat ini menguasai 83% market share prosesor                           di dunia adalah Intel. Seharusnya dengan market share                           AMD yg hanya berkisar 15% saja, mereka tak boleh                           terlalu berharap akan mampu mengubah dunia. Aplikasi 32-bit dan 64-bit adalah sesuatu yg jauh                           berbeda. Untuk memanfaatkan prosesor 64-bit dibutuhkan                           aplikasi & juga Operating System 64-bit yg ini                           berarti harus merayu Microsoft selaku developer utama                           di segmen OS desktop utama utk membuat Windows XP                           64bit. Dengan market share prosesor AMD yg jauh lebih kecil                           drpd Intel, maukah Microsoft dan developer software                           memeras keringat untuk beralih ke dunia 64-bit? Bila populasi becak hanya ada di Indonesia saja,                           apakah dengan begitu sebuah pabrik becak dapat                           mengajak produsen ban ternama seperti Goodyear &                           Bridgestone utk memproduksi ban khusus becak?
  Microsoft & para developer software yg membuat                           software 64-bit tentu tak bisa berharap akan mendapat                           profit yg banyak karena keterbatasan market share AMD                           itu sendiri, belum lagi market share prosesor AMD 64                           bit yg tentunya makin kecil lagi. Bahkan Intel yg notabene adalah market leader saja                           merasa belum saatnya bagi mereka utk mengubah dunia                           komputer desktop dari 32-bit ke 64-bit. Oleh karena                           itu dalam hal peralihan ke dunia 64-bit ini AMD boleh                           dibilang memiliki rasa percaya diri yg terlalu                           berlebihan, terutama bila melihat kondisi finansial                           AMD yg terus merugi, yg tentunya cukup kontras                           dibanding Intel yg profit marginnya mencapai 50% lebih                           !!
  Apabila seorang tukang parkir mampu berkuasa di sebuah                           pojok jalan, apakah dengan begitu ia mampu merubah                           undang-undang perparkiran di kota tersebut? Seorang                           walikota saja membutuhkan waktu berbulan-bulan dengan                           ijin dari berbagai pihak hanya untuk mengeluarkan                           undang-undang perparkiran yg baru. Jadi jangan harap                           seorang tukang parkir yg hanya bermodal sempritan                           dapat melakukannya dengan mudah. AMD dengan market share yg sangat kecil dibanding                           Intel, ibarat tukang parkir yg sedang bermimpi menjadi                           walikota. Jadi kita lihat saja apakah si tukang parkir                           ini mampu merubah dunia.
 
 
  ATHLON 64-BIT: BOLEH BELI SEKARANG TAPI BAYAR                           BELAKANGAN
  AMD memang harus diacungi jempol karena mencoba                           memelopori prosesor desktop 64-bit. Namun sayangnya                           fakta membuktikan bahwa performanya ternyata tidak                           lebih baik dibanding prosesor 32-bit (P4 dan AthlonXP)                           dalam menjalankan berbagai aplikasi yg ada sekarang                           (32-bit) Performa Athlon64 dan Athlon FX-51 dalam menjalankan                           aplikasi 64-bit belum bisa dibanggakan karena hingga                           saat ini belum ada aplikasi desktop 64-bit. Jadi sangatlah konyol bila anda rela membayar mahal                           demi sebuah iming-iming performa 64-bit yg saat ini                           belum dapat dinikmati. Ibaratnya: Bila sekarang masih musim kemarau, apakah                           cukup waras membeli jas hujan dengan harga yg jauh                           diatas normal hanya karena jas hujan adalah barang                           langka di musim kemarau? Bukankah lebih bijaksana bila                           menunggu musim hujan tiba dan saat itu jas hujan murah                           & banyak tersedia dimana-mana. Apalagi dengan                           menggunakan jas hujan di musim kemarau tak berarti                           anda akan terlihat lebih keren (justru terlihat                           tolol). Saat ini memang hanya Athlon64 / FX-51 yg merupakan                           satu-satunya prosesor desktop 64-bit, sehingga AMD                           tentunya mematok harga yg cukup mahal. Namun                           menggunakan prosesor 64-bit pada saat sekarang ini tak                           berarti anda akan mendapat kecepatan lebih kencang                           drpd prosesor 32-bit yg biasa. Pada beberapa benchmark                           bahkan AXP1700@3300 seharga $50 sanggup mengalahkan                           Athlon64 3200 seharga $500.
  Karena masa depan software desktop 64-bit masih belum                           jelas, maka membeli Athlon64 dan Athlon FX-51 saat ini                           sama dengan membayar mahal demi sebuah manfaat yg                           belum jelas kapan dapat dirasakan. Kalau hanya utk mempercepat aplikasi yg ada sekarang                           ini, prosesor dgn harga dibawah $200 saja sudah cukup. Pada hasil benchmark terbukti bahwa P4 2.4C@3.3                           seharga $160 tak pernah bisa dikalahkan oleh Athlon64                           3200 yg harganya $500. AthlonXP 1700@3300 seharga $50                           bahkan memberikan kinerja yg terkadang melebihi                           Athlon64 3200.
  Jadi kalau anda memang berniat membeli Athlon64 3200                           atau Athlon FX-51 yg harganya mahal itu, REVIEWLAND                           menganjurkan anda untuk membayar SETENGAH HARGANYA                           SAJA, sisa uangnya baru anda bayar setelah Windows XP                           versi 64-bit & berbagai aplikasi 64-bit lainnya                           muncul dan mendapat dukungan driver yg lengkap. Hukum konsumen mengatakan: bayarlah apa yg dapat anda                           nikmati, jangan membayar sesuatu yg tak dapat                           dinikmati. Untuk saat ini performa 64-bit jelas tak dapat                           dinikmati oleh konsumen, jadi boleh dianggap sebagai                           iming-iming/janji belaka. Janganlah mau membayar                           sesuatu yg hanya bersifat janji. Logikanya, JANJI harus dibayar dengan JANJI pula. Jadi                           janji AMD akan populernya aplikasi 64-bit cukup anda                           bayar dengan janji anda untuk membayar uang sisanya di                           kemudian hari.
 
 
  |                        
0 comments:
Post a Comment